Fakultas Ushuluddin dan Pemikiran Islam UIN Raden Fatah melaksanakan review kurikulum Program Magister (S.2) Aqidah dan Filsafat Islam (AFI), Senin, 17 Oktober 2022. Kegiatan yang dilaksanakan secara daring ini dimulai jam 13.00 dan berakhir pada jam 16.00 WIB. dengan menghadirkan narasumber seorang dosen Filsafat Program Pascasarjana UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, Dr. Fakhruddin Faiz, MA. Selain sebagai dosen, beliau juga merupakan salah-satu assessor BAN-PT dalam bidang keilmuan Filsafat.
Selain dihadiri oleh seluruh Tim Pembukaan Program Magister AFI yang diketuai oleh Dr. Idrus Alkaf, MA., kegiatan ini dihadiri oleh pimpinan Fakultas Ushuluddin dan Pemikiran Islam antara lain Wakil Dekan I Dr. H. Pathurrahman, M.Ag., Wakil Dekan II H. John Supriyanto, MA, Wakil Dekan III Dra. Hj. Anisatul Mardiyah, Ph.D, Kabag TU Dr. Jummiana, M.PdI., para Ketua dan Sekretaris Prodi serta para Subkor di lingkungan Fakultas Ushuluddin dan Pemikiran Islam.
Wakili Dekan Fushpi, Wakil Dekan 1 Dr. Pathurrahman, MA dalam sambutannya mengharapkan kegiatan ini akan memberikan dampak positif bagi penyusunan kurikulum prodi, khususnya Program Magister AFI yang saat ini pada posisi sedang menunggu surat izin operasional dari Kementerian Agama RI. Selain itu, Pathur juga menyebutkan bahwa saat ini Prodi Aqidah dan Filsafat Islam (S.1) Fushpi sedang mempersiapkan borang untuk proses reakreditasi yang insya Allah dalam waktu dekat akan segerta submit. Oleh karena itu, diharapkan semua pihak untuk dapat mensupport dan mendukung upaya ini sehingga mudah-mudahan nantinya mendapatkan nilai maksimal ‘Unggul’.
Problem penyusunan kurikulum, menurut narasumber Dr. Fakhruddin Faiz, MA yang terjadi hampir pada semua prodi S.2 adalah : pertama, adanya tumpang-tindih anta materi matakuliah dan dengan matakuliah jenjang s.1; kedua, pertimbangan penting atau tidak penting secara abstrak; ketiga, terlalu meluas core-field-nya; keempat, penanaman materi lebih menonjol dibandingkan pendalaman (analisis) dan pemberian skill; kelima, bersifat lecturer centered; keenam, matrikulasi. Oleh karena itu, dalam penyusunan kurikulum perlu disesuaikan dengan perbedaan paradigma antara jenjang sarjana, magister dan doktor.