Category: Berita

AFI ADAKAN SEMINAR MOTIVASI BERSAMA DINAS PENDIDIKAN KOTA PALEMBANG

Foto bersama pemateri, panitia dan peserta Seminar Motivasi Mahasiswa Fakultas Ushuluddin dan Pemikiran Islam (FUSHPI). Dengan tema Strategi mempersiapkan diri menjadi sarjana Aqidah Filsafat Islam (AFI) yang unggul. Di Aula Fakultas Adab dan Humaniora (9/5/18).

Fushpi UIN RF. Himpunan Mahasiswa Program Studi (HMPS) Aqidah dan Filsafat Islam (AFI) 2016-2017 menggelar Seminar Motivasi Mahasiswa Fakultas Ushuluddin dan Pemikiran Islam (FUSHPI) bersama Dinas Pendidikan Kota Palembang. Bertema Strategi mempersiapkan diri menjadi sarjana Aqidah Filsafat Islam (AFI) yang unggul. Di Aula Fakultas Adab dan Humaniora (9/5/18).

Ketua Himpunan Mahasiswa Program Studi (HMPS) 2016-2017 Andika Tegar Pahlevi. Menuturkan bahwa kegiatan ini dilakukan untuk memperingati Hari Pendidikan Nasional, “kegiatan ini juga penting untuk memotivasi mahasiwa-mahasiswi AFI agar menjadi lulusan yang serba bisa dan layak ditempatkan di mana saja dan siap kerja,? ujarnya. Kegiatan berjalan dengan sukses dan Aula padat dipenuhi oleh mahasiswa yang begitu antusias mengikuti acara tersebut.

Bapak Surmarna, S.Pd., MM., selaku narasumber dan Kasie Kurikulum Dinas Pendidikan Kota Palembang mengatakan bahwa menjadi mahasiswa yang berintegritas adalah menjadi mahasiswa yang tetap menjalankan nilai-nilai kebaikan yang dibarengi dengan selarasnya sikap dan perbuatan secara konsisten dan kontinyuitas.

Weni Evasari, S.Ud sebagai motivator kegiatan ini sekaligus alumni AFI dengan predikat Cumlaude dan IPK tertinggi se-UIN Raden Fatah pada tahun 2015 dan dinobatkan sebagai Pemuda Pelopor Bidang Sosial, Budaya dan Pariwisata SUMSEL 2014  mengungkapkan bahwa kunci bahagia dunia akhirat haruslah dengan ilmu. Adapun cara menjadi mahasiswa dan alumni yang unggul menurutnya ialah dengan fokus, cinta dengan ilmu yang sedang ditekuni dan kemudian ridha. Selain itu mahasiswa juga harus sibuk pada hal yang positif dan bermanfaat dengan pengembangan soft skill, membangun relasi, mengaharap ridha orang tua, serta menjaga akhlak yang baik. (Pran/Awen/Gespin)

PENGEMBANGAN MINAT DAN BAKAT MAHASISWA/I UIN RADEN FATAH PALEMBANG

FushpiNews, (07 Mei) Bertempat di Fakultas Ushuluddin dan Pemikiran Islam UIN Raden Fatah Palembang mengadakan kegiatan Lomba Pengembangan Minat dan Bakat Mahasiswa/i UIN Raden Fatah Palembang dengan  tema “Dengan Pengembangan Minat dan Bakat Kita Tingkatkan Mutu Mahasiswa/i Demi Mewujudkan Generasi Muda Berprestasi dan Qur’ani.”

Kegiatan kali ini berupa Lomba Catur dan Syarhil Qur’an antar Mahasiswa tingkat Universitas Islam Negeri Raden Fatah Palembang. Kegiatan ini akan berlangsung selama 2 (dua) hari mulai dari tanggal 6 s.d 7 Mei 2018.

Menurut M. Arpah Nurhayat, Lc, MA Sebagai Ketua Pelaksana dan Jamhari, M.Fil sebagai sekretaris pelaksana acara ini mengatakan bahwa tujuan utama dari lomba ini untuk mencari bakat bakat mahasiswa baik dari Lomba Catur ataupun  Syarhil Qur’an untuk mempersiapkan secara matang menghadapi kegiatan acara Pekan Kreatif Mahasiswa (PKM) Se-Sumatera di UIN Raden Fatah Palembang.

Dr. Muh. Mawangir, M.Ag Wakil Dekan III sebagai Penanggung Jawab pada acara ini mengatakan bahwa tindak lanjut dari acara lomba ini adalah untuk mengapresiasi kegiatan mahasiswa/i UIN Raden  Fatah  ke depan dengan pembentukan Forum Syarhil Qur’an yang di pelopori oleh Fakultas Ushuluddin dan Pemikiran Islam melalui peningkatan latihan dan pembinaan mahasiswa/i dari komunitas Catur UIN Raden Fatah Palembang yang bermarkas di Fakultas Ushuluddin dan Pemikiran Islam.(Pran)

YUDISIUM XIII FAKULTAS USHULUDDIN DAN PEMIKIRAN ISLAM

(FUSHPI News, 22/3) Yudisium dan Pelepasan Sarjana & Magister Baru XIII Fakultas Ushuluddin dan Pemikiran Islam (FUSHPI) Universitas Islam Negeri (UIN) Raden Fatah Palembang kembali dilaksanakan Kamis (2 2/3) di Ruang Munaqosyah Fakultas Ushuluddin dan Pemikiran Islam. Dengan tema, “Mewujudkan Alumni yang Unggul, Berkarakter Islami untuk Kemajuan Umat dan Bangsa.”

Sebanyak 11 Sarjana & Magister Baru telah dilantik secara resmi oleh Dekan Fakultas Ushuluddin dan Pemikiran Islam. Para alumni yang telah resmi menyandang gelar sarjana dan magister tahun 2018 ini terdiri dari 1 orang alumni Program Magister (S2) Program Studi (Prodi) Ilmu Qur’an dan Tafsir (IQT) dan 10 alumni (S1) dari Prodi Studi Agama-Agama (Saa), Ilmu Qur’an dan Tafsir (IQT), serta Aqidah dan Filsafat Islam (AFI).

Dekan FUSHPI UIN RF Palembang, Dr. Alfi Julizun Azwar, M. Ag., dalam sambutannya menyampaikan ungkapan syukur dan selamat kepada para alumni yang telah resmi menjadi sarjana dan Magister, serta memotivasi para alumni untuk terus mengembangkan ilmu yang diperoleh di tengah masyarakat.

“Para alumni Ushuluddin bisa bekerja apa saja dan di mana saja,” katanya

Sementara itu, Ketua Ikatan Keluarga dan Alumni Ushuluddin (IKADDIN), H. Hendri Zainuddin, S. Ag., S.H., sekaligus Anggota Dewan Perwakilan Daerah Republik Indonesia, turut hadir dalam rangka menyampaikan apresiasi dan motivasi kepada para alumni.

“Ke depan IKADDIN akan terus membina forum silaturahmi untuk para alumni dalam rangka meningkatkan semangat dan cita-cita para alumni untuk menyongsong masa depan yang gemilang,” Kata mantan Manajer SFC ini.

Alhamdulillah, Kegiatan Yudisium berlangsung dengan khidmat. Serangkaian acara berjalan dengan lancar hingga menjelang waktu Zuhur tiba.  (awen/fran)

YUDISIUM XII FAKULTAS USHULUDDIN DAN PEMIKIRAN ISLAM UIN RADEN FATAH PALEMBANG

(FUSHPI News, 8/12) Yudisium dan Pelepasan Sarjana Baru XII Fakultas Ushuluddin dan Pemikiran Islam (FUSHPI) Universitas Islam Negeri (UIN) Raden Fatah Palembang kembali dilaksanakan kemarin Kamis (7/12) di Ruang Munaqosyah Fakultas Ushuluddin dan Pemikiran Islam. Dengan tema, “Melalui Yudisium XII Kita Wujudkan Alumni yang Berintegritas, Unggul, dan Berkarakter Islami.”

Sebanyak 26 Sarjana Baru telah dilantik secara resmi oleh Dekan Fakultas Ushuluddin dan Pemikiran Islam. Para alumni yang telah resmi menyandang gelar sarjana dan magister tahun 2017 ini terdiri dari 3 orang alumni Program Magister (S2) Program Studi (Prodi) Ilmu Qur’an dan Tafsir (IQT) dan 23 alumni (S1) dari Prodi Studi Agama-Agama (Saa), Ilmu Qur’an dan Tafsir (IQT), serta Aqidah dan Filsafat Islam (AFI).

Dekan FUSHPI UIN RF Palembang, Dr. Alfi Julizun Azwar, M. Ag., dalam sambutannya menyampaikan ungkapan syukur dan selamat kepada para alumni yang telah resmi menjadi sarjana dan memotivasi para alumni untuk terus mengembangkan ilmu yang diperoleh di tengah masyarakat.

“Para alumni tidak boleh berpuas diri dengan gelar yang diraih. Justru momen yudisium adalah saat di mana para alumni dapat mengembangkan diri dalam berkarya, bekerja, dan mengabdikan ilmu kepada masyarakat,” katanya

Lebih lanjut, Dekan berharap para peserta Yudisium dapat memulai karir pasca jika berminat untuk terjun mengabdi dalam dunia akademisi. “Bagi yg berkeinginan untuk studi lanjut kami doakan semoga sukses,” Singkat ujar pria kelahiran Bogor ini.

Sementara itu, Ketua Ikatan Keluarga dan Alumni Ushuluddin (IKADDIN), H. Hendri Zainuddin, S. Ag., S.H., mengatakan bahwa para alumni harus lebih giat mengembangkan skill dan link.

“Skill itu penting untuk bersaing di dunia kerja. Kemudian, memperpanjang silaturahmi adalah salah satu cara, untuk menjemput rezeki dan kesuksesan. Oleh karena itu, kami mengundang seluruh alumni untuk bergabung bersama dalam IKADDIN untuk membentuk program yang dapat membantu para alumni,” Kata Anggota Dewan Perwakilan Daerah Republik Indonesia ini.

Kegiatan Yudisium berlangsung dengan khidmat. Serangkaian acara berjalan dengan lancar hingga menjelang waktu Zuhur tiba. Sebelum acara dimulai, FUSHPI mengadakan tradisi baru dalam Yudisium kali ini, yaitu dengan menghadirkan tradisi mengarak para sarjana ke ruang pelantikan dengan diiringi oleh Drum Band Fushpi yang diasuh oleh Wakil Dekan III, Dr. Muh. Mawangir, M. Ag.

Terpisah Kasubbag Akademik Dan Kemahasiswa FUSHPI UIN RF Palembang Dra. Kartini mengatakan dalam setiap kegiatan yudisium ada penganugerahan kepada lulusan yang dinilai berprestasi pada Fakultas Ushuluddin dan Pemikiran Islam UIN Raden Fatah Palembang.  Di antaranya Sarjana Berprestasi tingkat Fakultas diraih oleh Olivia Wahyu Salsabella, S. Ag, sedangkan untuk Sarjana berprestasi Tingkat Program Magister (S2) IQT diraih oleh Lili Kaina, S. Ud., M. Ag.

“Kemudian atas nama Irawansyah, S. Ag., meraih Sarjana Berprestasi Tingkat Program Studi SAA,  Olivia Wahyu Salsabella, S. Ag., kategori Sarjana Berprestasi Tingkat Program Studi AFI serta Mentari Paj Okta, S. Ag., Sarjana Berprestasi Tingkat Program Studi Ilmu Qur’an dan Tafsir,” pungkasnya (awen/fran)

KEGIATAN LIVING HADITS PROGRAM STUDI ILMU HADITS


Program Studi Ilmu Hadits telah sukses melaksakan kegiatan Living Hadits yang diperuntukkan bagi mahasiswa/I Prodi Ilmu Hadits. Kegiatan ini merupakan sebuah rangkaian kegiatan yang dilakukan dalam pengkajian, pelatihan dan diskusi yang bersifat akademik di bidang kajian keislaman.

Kegiatan living hadits ini dilatar belakangi dengan adanya perubahan sosial yang begitu cepat di tengah-tengah kehidupan masyarakat yang menuntut Perguruan Tinggi sebagai wadah pendidikan dan kebudayaan untuk senantiasa bias menyesuaikan ilmu-ilmu yang dipelajari dengan perubahan sosial. Menyadari hal tersebut, maka Prodi Ilmu Hadits sebagai salah satu bentuk komitmennya dalam memberikan pelayanan unggul bagi seluruh pengguna (user), terutama di ranah akademik merasa perlu untuk mengadakan kajian, bimbingan dan pelatihan bagi mahasiswa untuk mempersiapkan dirinya terjun di tengah-tengah masyarakat dalam menjawab permasalahan social keagamaan.

Adapun tujuan kegiatan Living Hadits dilaksanakan adalah :

1.    Memberikan pengetahuan dan informasi kepada mahasiswa tentang model dan pola living hadits

2.    Mengajak mahasiswa untuk bias bersifat kritis dan bijaksana dalam menyikapi semua problem social keagamaan dengan dilandasi pada nilai-nilai luhur hadits.

3.    Mewujudkan mahasiswa sebagai peneliti yang selalu mengedepankan aspek solutif dan argumentative dalam menyelesaikan problema keagamaan yang terjadi ditengah-tengah masyarakat.

Sedangkan tema yang diusung dalam kegiatan ini adalah: “Mewujudkan Mahasiswa Prodi Ilmu Hadits sebagai Peneliti dan Muhaddis Awwal  yang berkualitas, Kompetitif dan Solutif dalam Menjawab Permasalahan Sosial Keagamaan di Era Modern

Adapun yang menjadi Narasumber dalam kegiatan ini adalah Bapak Sulaiman Mohammad Nur, MA dan Bapak Hedhri Nadhiran, M.Ag yang menjelaskan tentang metodologi Pemahaman Hadis, Metodologi Penelitian hadits dan Praktek Living Hadits yang menggunakan Ilmu-Ilmu Sosiologi dan Antropologi. Kegiatan Ini Langsung di Buka oleh Dekan Fakultas Ushuluddin dan Pemikiran Islam Bapak Dr. Alfi Julizun Azwar, M.Ag. Dalam sambutannya, Dekan mengapresiasi kegiatan yang diadakan oleh Prodi Ilmu hadits, dan berharap kegiatan ini terus dilakukan demi memberikan kontribusi terhadap pengembangan pemikiran dan kajian hadis ke depan. Sedangkan Moderator langsung di pimpin oleh Ketua Prodi Ilmu Hadits Bapak Almunadi, M.Ag

Kegiatan Living Hadits dihadiri oleh Wakil Dekan I, II dan III, seluruh Kaprodi dan Sekprodi di lingkungan Fakultas Ushuluddin dan Pemikiran Islam serta seluruh Mahasiswa Prodi Ilmu Hadits dari setiap angkatan, yaitu Semester I, III dan V.

MEMPERINGATI HARI SUMPAH PEMUDA MAHASISWA STUDI AGAMA-AGAMA MELAKUKAN KUNJUNGAN DI LIMA TEMPAT IBADAH DI PALEMBANG

Memperingati Hari Sumpah Pemuda 28 Oktober 2017 mahasiswa Studi Agama-Agama Fakultas Ushuluddin dan Pemikiran Islam UIN Raden Fatah Palembang melakukan kunjungan di lima tempat Ibadah di Palembang. Kunjungan tersebut dilakukan di Gereja Katolik Santo Yoseph (Kristen Katolik), Klenteng Chandra Nadi (Tridharma-Buddha), Masjid Al Islam Muhammad Cheng Ho , Pura Agung Sriwijaya (Hindu) dan Klenteng Hok Tjing Rio (Tridharma-Buddha). Kegiatan ini dilakukan untuk mengetahui lebih banyak tentang agama-agama tersebut sehingga semakin meningkatkan toleransi antar umat beragama.

Selama proses kunjungan ke rumah peribadahan berbagai agama tersebut, para peserta mendapat kesempatan tidak hanya untuk berkunjung, tapi juga menanyakan berbagai hal yang ingin mereka ketahui kepada pihak pengelola tempat peribadatan.

Acara yang diselenggarakan oleh Himpunan Mahasiswa Program Studi (HMPS) Studi Agama-Agama dan Prodi Studi Agama-Agama tersebut dilakukan dalam rangka memperingati Hari Sumpah Pemuda 28 Oktober. Acara dimaksudkan agar para mahasiswa dapat menumbuhkan sikap toleransi dan menangkal sikap radikalisme di kalangan generasi muda.


Selama Kunjungan para Mahasiswa secara tidak langsung diperkenalkan mengenai harmonisnya hubungan antar agama di Palembang. Klenteng Chandra Nadi di 10 Ulu misalnya, persis di sebelah Klenteng terdapat Masjid Al Ghazali yang menurut Harun (Pengurus Yayasan Chandra Nadi) pembangunannya merupakan hasil gotong-royong antara komunitas Tionghoa dan muslim di lingkungan 10 Ulu Palembang. Hampir sama terlihat di Pura Agung Sriwijaya yang letaknya persis berdekatan dengan Masjid. Selain itu Masjid Al Islam Muhammad Cheng Ho sangat kental dengan perpaduan antara budaya Islam dan Tionghoa

Setelah kunjungan di lima ibadah tersebut, para peserta dan panitia semakin diperkenalkan tentang toleransi antar umat beragama. Para pemuka agama berkesempatan untuk mengenalkan tata cara peribadatan keenam tempat ibadah hingga mereka mengetahui bahwa tidak terlalu banyak perbedaan antar agama. Karena pada dasarnya, meskipun berbeda setiap agama menginginkan perdamaian. Yang terpenting adalah bagaimana menerima perbedaan untuk sebuah harmonisasi kehidupan. (Zaki Faddad dan Admin)

KULIAH DOSEN TAMU PROF. DR. H. JALALUDDIN “TRADISI KEILMUAN ISLAM DAN KONTRIBUSINYA TERHADAP PERADABAN DUNIA”

Hari Rabu, tanggal 08 November 2017 di Ruang Munaqasyah Fakultas Ushuluddin dan Pemikiran Islam. Bertindak sebagainya Narasumber dalam kegiatan tersebut adalah Prof. Dr. H Jalaluddin. Dalam salah satu petikan orasinya, Prof. Jalaluddin menyampaikan bahwa Islam adalah agama yang mengajarkan kita untuk meningkatkan potensi sumber daya manusia setiap harinya.

Kegiatan yang diketuai oleh Anggi Wahyu Ari, MA. Hum., ini mengambil tema “Tradisi Keilmuan Islam Melayu dan Kontribusinya terhadap Peradaban Dunia.” Kegiatan tersebut didukung dan dihadiri oleh segenap unsur Pimpinan Fakultas, unsur Prodi, unsur Kepegawaian, Dosen, dan Mahasiswa. Alhamdulillah, acara yang dibuka secara resmi oleh Dekan Fakultas Ushuluddin dan Pemikiran Islam, Dr. Alfi Julizun Azwar, M. Ag., berjalan dengan lancar. Dekan dalam kata sambutannya menyampaikan bahwa Islam adalah bibit, yang di manapun akan ditanam, pasti akan membuat sebuah  bangsa akan berjaya. (fran/awen)

DIALOG LINTAS AGAMA: MELACAK AKAR FUNDAMENTALISME DALAM AGAMA

(Rabu, 18/10/2017) Setelah melaksanakan road show  lintas agama di beberapa kampus Islam dan Seminari  di Sumatera, kali ini Rabu 18 Oktober 2017, Barukh Ministry Jakarta  menggelar dialog lintas agama dengan tema “Mencari Akar Fundamentalisme dalam Agama-Agama” di Fakultas Ushuluddin dan Pemikiran Islam UIN Raden Fatah Palembang. Acara ini merupakan rangkaian dari MOU kerjasama di bidang akademik dengan Prodi Studi Agama-Agama. Acara ini dihadiri kurang lebih 200 mahasiswa yang didominasi oleh Mahasiswa Prodi Studi Agama-Agama Fakultas Ushuluddin dan Pemikiran Islam UIN Raden Fatah Palembang

Tampil sebagai pembicara Abuna Andreas Kemal. Dalam orasinya mengatakan, bahwa agama Kristen tidaklah monolitik. Menurutnya, Kristen yang berkembang di Indonesia adalah Kristen yang bernuansa Barat. Padahal sejatinya, tidak ada agama samawi yang lahir di Barat. Relasi antara Islam dan Kristen dalam tataran theologis akan banyak terdapat pertemuan, jika Teologi dalam agama Kristen dicari keotentikannya sesuai dengan teologi Kristen yang berkembang di Timur. Ia menambahkan bahwa radikalisme dalam Kristen banyak berkembang di Barat, ia menepis tuduhan-tuduhan Islamophobia yang selama ini berkembang di kalangan orang-orang Barat. Senada dengan itu, Dr. Muhammadin selaku narasumber dua mengutip Nurcholis Madjid yang mengatakan bahwa dalam Kristen, semakin ke Timur semakin mendekati keotentikan ajarannya, sambil menegaskan kembali bahwa tidak ada agama samawi yang lebih otentik dari Islam.

Dari dialog tersebut dapat diambil kesimpulan, bahwa untuk mencapai keharmonisan dalam relasi Islam dan Kristen diperlukan untuk menyisihkan kecurigaan sebaliknya membuka diri untuk melakukan dialog antar iman. Sejartinya peran penting dari dialog adalah usaha untuk saling memperkenalkan diri masing-masing pihak dengan menyisihkan perbedaan, karena perbedaan adalah hal yang mutlak, sebaliknya menemukan persamaan-persamaan yang ada. Meski begitu, dialog tidak akan berarti apa-apa jika tidak dilanjutkan dengan kerjasama dalam mengatasi persoalan humanisme dan alam. Kedua hal tersebut tidak lain adalah perwujudan Tuhan di muka bumi, dan masalah atas keduanya adalah masalah yang universal dan tidak memandang agama.(Zaki Faddad/admin)