Universitas Islam Negeri Raden Fatah Palembang melaksanakan Kegiatan The 8th International Seminar on Social, Humanities and Malay Islamic Civilization (ISSHMIC) 2022. Kegiatan ini bertema tentang “Contributions Of Islamic Malay For Sustainable Recovery In Life After The Pandemic”. Kegiatan ini dilaksanakan pada tanggal 01-02 Desember 2022 di Kampus B UIN Raden Fatah Palembang Jakabaring.
Kegiatan ini dibuka langsung oleh Rektor UIN Raden Fatah Palembang Prof. Dr. Nyayu Khodijah, M.Si. Dalam sambutannya mengatakan bahwa kegiatan ini sangat bermanfaat baik bagi para dosen dan mahasiswa yang menjadi presenter. Ada 2 pembicara utama dalam giat seminar kali ini yaitu Prof. Dr. Nyayu Khodijah, M.Si, Rektor UIN Raden Fatah Palembang, dan H.E. Zuhairi Misrawi, The Indonesian Ambassador To Tunisia. Terdapat juga Invited Speaker yang sangat menginspirasi dan memotivasi dari luar negeri yaitu:
- Landry Signe (Thunderbird School Of Global Management USA)
- Jamaliah Said (Accounting Research Institute UITM Malaysia)
- Drs. Koentjoro, MBSC., Ph.D (Psikolog Universitas Gadjah Mada)
- Dr. Ahmad M Al-Saad (Yarmouk University, Jordan)
- Thareq Al-Azzamy (Balqa Applied University, Jordan)
- Dr. Muhammad Anshari Bin Ali (University Brunei Darussalam)
Selain beberapa narasumber di atas, terdapat juga narasumber per-paralel yang terbagi menjadi 10 room atau 10 kelas. Sedangkan mahasiswa dan mahasiswi Fakultas Ushuluddin dan Pemikiran Islam, khususnya mahasiswa ATLAS Fushpi sebanyak 28 artikel. Masing-masing Program Studi mengirimkan utusannya sebanyak 5 orang dari Program Studi Ilmu Hadis, 10 orang dari Program Studi Ilmu al-Qur’an dan Tafsir, 8 orang dari Program Studi Tasawuf dan Psikoterapi, 3 orang dari Program Studi Aqidah dan Filsafat Islam dan 2 orang dari Program Studi Studi Agama-Agama.
Adapun tema seminar pada setiap cluster/roomnya adalah sebagai berikut :
- Sub Theme 1: Islamic Law in Malay World after the Pandemic
- Sub Theme 2: A New Culture of Learning After the Pandemic in Malay Society
- Sub Theme 3: Islamic Thought for Sustainable Recovery in Life after the Pandemic
- Sub Theme 4: Business Sustainability and Economic Recovery for Social Resilience after the Pandemic
- Sub Theme 5: Cultural Adaptation for Malay Civilization after the Pandemic
- Sub Theme 6: Interdisciplinary Issues in the Development of Dakwa and Communication in Islamic Malay after the Pandemic
- Sub Theme 7: Scientific Implementation on Information and Digitalization Systems of Halal Food Technology toward Halal Industry in Life after the Pandemic
- Sub Theme 8: Transformation of Social Political Ethic and Communication after the Pandemic
- Sub Theme 9: Psychological Adaptation and Mental Health for Sustainable Recovery in Life after the Pandemic
- Sub Theme 10: Strengthening Exploration of Malay Local Manuscripts as a Contribution to the development of Islamic Studies in Indonesia
Adapun nama-nama peserta dari ATLAS Fushpi berdasarkan roomnya masing-masing sebagai berikut :
- Room/Sub Theme 2: A New Culture of Learning After the Pandemic in Malay Society
- Yandri Abdillah (Prodi IQT)
- Mawar Rahmadita (Prodi IQT)
- Bunga (Prodi TP)
- Room/Sub Theme 3: Islamic Thought for Sustainable Recovery in Life after the Pandemic
- Annisatul Munawarah (Prodi IQT)
- Selpiana (IQT)
- Room/Sub Theme 5: Cultural Adaptation for Malay Civilization after the Pandemic
- Dafis Heriansyah (Prodi ILHA)
- Fahmi Azzaki (Prodi ILHA)
- Idris Agus Wan Saputra (Prodi ILHA)
- Jinggan Larasati (Prodi ILHA)
- Ramita (Prodi SAA)
- Adinda Rahma Ayu Sholeha (Prodi TP)
- Putri Kharisma (Prodi TP)
- Putri Nila Sari (Prodi TP)
- Riska Pebriyanti (Prodi TP)
- Vivi Indah Aloganti (Prodi TP)
- Welly Gustiani (Prodi TP)
- Maya Rahmadani (Prodi TP)
- Robbiatul Adawiyah (Prodi TP)
- Room/Sub Theme 8: Transformation of Social Political Ethic and Communication after the Pandemic
- Intan Kaswari Pramuja (Prodi SAA)
- Thilal Arief, Andika Putra (Prodi AFI)
- Ragil Meyyora, Andika Putra (Prodi AFI)
- Nurul Hidayah, Andika Putra (Prodi AFI)
- Apriliah (Prodi ILHA)
- Mita Anggraini (Prodi IQT)
- Sundari Agusriana (Prodi IQT)
- Dian Pramana Putra (Prodi IQT)
- Putri Nabila (Prodi IQT)
- Room/Sub Theme 9: Psychological Adaptation and Mental Health for Sustainable Recovery in Life after the Pandemic
- Nadia Azkiya, Arjuna, Muhammad Adhim Rajansyah (Prodi IQT)
Lima mahasiswa ILHA turut serta dalam acara Seminar Internasional ini, salah satu peserta dari Prodi ILHA yaitu Jinggan Larasati memberikan respon terhadap kegiatan ini bahwa “kegiatan ini banyak membantu saya karena dengan adanya seminar ini saya bisa memahami banyak bagaimana bentuk budaya-budaya Melayu yang ada di luar sana. Kemudian saya merasa senang dengan berkumpulnya dengan orang-orang yang MasyaAllah ilmunya, dan dapat menambah wawasan. Semoga sering melakukan seminar seperti ini, karena sebenarnya dalam berbagi ilmu, jarak bukanlah halangan” (pungkasnya).
Dari total 28 mahasiswa Fushpi prodi IQT mengirimkan 13 mahasiswanya dengan 10 artikel yang terdiri dari semester 3 dan 7. Setiap mahasiswa memasuki ruang yang berbeda-beda sesuai dengan tema dari artikel masing. Walaupun ini menjadi ajang yang pertama kali diikuti, namun tidak menyulutkan semangat kami untuk terus belajar dan siap menerima masukan. Karena sudah bersama-sama berlatih dan menyiapkan hal-hal yg akan di presentasikan. Artikel yang dipresentasikan merupakan hasil dari kegiatan yang diadakan oleh ATLAS (Academic Writing Class) pada bulan Agustus yang lalu. Para speaker juga mengaku bahwa mereka merasa gugup untuk menampilkan presentasi diantara presenter lainnya yang diantaranya dosen-dosen dari berbagai daerah, namun selain itu setelah selesai presentasi mereka juga mengaku senang bisa ikut hadir menjadi speaker di acara bergengsi yang diselenggarakan oleh UIN Raden Fatah Palembang. Salah satu mahasiswa Prodi IQT yaitu Arjuna merespon bahwa ”kegiatan ini menjadi sebuah chance yang mana tidak hanya Dosen, melainkan mahasiswa pun ikut andil di dalamnya dan sama-sama berdiskusi membeberkan penelitian atau pembahasan mereka. ini juga sebuah pencapaian yg luar biasa untuk Fakultas Ushuluddin yang mana sudah mengirimkan berpuluh orang dari berbagai prodi di Ushuludin, yang mana sebelumnya ada sebuah kegiatan yang dikemas dengan Sebuah pelatihan kelas menulis yang digerakan oleh para pionir ATLAS (Academic Writing Class) yang luar biasa, sehingga puluhan paper dari mahasiswa Ushuluddin bisa tembus di seminar internasional tadi sih. This certainly is an accomplishment, terutama untuk Fakultas Ushuluddin. Dan juga menjadi nilai lebih agar statement orang “keren yaa Ushuluddin, ternyata bukan cuman belajar agama doang, tapi bisa melahirkan penulis pemula yang nantinya bisa menjadi kader untuk generasi selanjutnya” (pungkasnya).
Kesembilan mahasiswa Program Studi Tasawuf dan Psikoterapi yang telah disebutkan di atas mengikuti giat acara ini dengan baik. Masing-masing room akan dipilih satu presenter terbaik diantara presenter yang tampil. Paper yang Mahasiswa Tasawuf dan Psikoterapi bawakan merupakan artikel yang dibuat dalam kegiatan Academic Writing Class (ATLAS) Fakultas Ushuluddin dan Pemikiran Islam dan dalam proses pembuatannya di dampingi oleh mentor Atlas dan dibimbing oleh Dosen Prodi Tasawuf dan Psikoterapi. Walaupun merasakan gugup sebelum tampil, Mahasiswa sangat antusias dalam pelaksanaan kegiatan ini dan menjadi momen bagi mereka untuk presentasi dan menjadi presenter untuk pertama kalinya. Seperti uungkapan singkat yang diungkapkan oleh Putri Nila Sari salah satu presenter dari Prodi Tasawuf dan Psikoterapi bahwa ia mengungkapkan ”Luar biasa kegiatan tadi siang dan dari kegiatan ini saya banyak belajar dari hal yang sebelumnya belum diketahui sekarang menjadi tahu”.
Prodi Aqidah dan Filsafat Islam juga dalam kegiatan luar biasa ini mengirim 3 mahasiswa untuk mempresentasikan artikel mereka. Artikel yang mereka presentasikan adalah hasil karya dari kegiatan “Kelas Menulis Prodi” yang diadakan Fakultas Ushuluddin dan Pemikiran Islam beberapa waktu yang lalu. Ketiga artikel mahasiswa AFI tersebut mengangkat tema Kemelayuan, dan mengaitkannya dengan konsep-konsep filosofis. Artikel mahasiswa AFI dapat disimpulkan dengan beberapa pernyataan. Pertama, budaya Melayu adalah budaya yang Utilitar, yang jika dilihat dari sudut pandang Filsafat Parennial harus terus dilestarikan dan memiliki akar Keislaman yang kuat dalam berbagai bentuk yang salah satunya budaya “Malu”. Ragil Meyyora menyatakan bahwa pengalaman mengikuti Seminar Internasional ini adalah sebuah hal yang sangat berkesan. “Banyak hal yang membuat saya terkesan, bertemu dengan pembicara hebat dan belajar menyampaikan gagasan didepan khalayak adalah dua diantaranya”, tuturnya.
Dalam hal ini, support dan apresiasi yang diberikan oleh Dekan Fakultas Ushuluddin terhadap mahasiswa Fushpi yang mengikuti kegiatan ISSHMIC, merupakan suatu kebanggaan bagi mahasiswa Fushpi terutama Mahasiswa yang mengikuti giat ATLAS di Fakultas Ushuluddin. Mahasiswa telah memiliki keberanian untuk tampil di kanca Internasional melalui ISSHMIC tersebut. Hal ini menjadi kebanggaan tersendiri bagi Pihak Fakultas terutama Dekan Fushpi.
Prof. Ris’an Rusli menyatakan “Mereka TIDAK INSTAN…. MEREKA selalu BERLATIH dalam program ATLAS (Kelas Menulis). Support dan dukungan penuh dari dosen Fakultas Ushuludin dan Pemikiran Islam yang mulia sangat urgen dan berperan dalam tulis menulis mahasiswa ini”.
Kegiatan ini tetap berlanjut hingga tanggal 02 Desember 2022. Giat acara pada tanggal tersebut yaitu presentasi dari narasumber invited speaker yang belum sempat mempresentasikan penelitiannya. Sekaligus pengumuman bagi presenter terbaik atau best presenter pada kegiatan ISSHMIC kali ini. (Tim Atlas)