(20/04/2023), Tidak terasa bulan suci Ramadhan sudah memasuki ketiga puluh hari tentunya Mahasiswa Fakultas Ushuluddin dan Pemikiran Islam dari lima prodi sukses secara penuh mengisi program cawisan menjelang berbuka puasa dengan berbagai macam topik yang dibahas tentunya dan tentunya program ini bisa berjalan dengan baik tidak luput dari bimbingan serta arahan langsung oleh ketua Laboratorium Terpadu Fusphi yaitu bapak Sulaiman Mohammad Nur.
Topik-topik Narasumber cawisan 10 hari terakhir ini sangat menyentuh hati tentunya, seperti (11/04/2023), hari ke dua puluh satu Muhammad Hendri dengan topik”Meraih cinta ilahi di bulan yang suci”
Katakanlah) kepada mereka hai Muhammad! (“Jika kamu benar-benar mencintai Allah, ikutilah aku niscaya Allah mencintaimu) dengan arti bahwa Dia memberimu pahala (dan mengampuni dosa-dosamu, Allah Maha Pengampun) terhadap orang yang mengikutiku, mengenai dosa-dosanya yang telah terjadi sebelum itu (lagi Maha Penyayang”) kepadanya.” (QS. Ali ‘Imran 3: Ayat 31
Maka dari itu jikalau kita ingin mendapatkan cinta allah swt di bulan ramadhan ini kita harus mengikuti nabi muhammad saw yang mana dalam hal ini kita mencontoh apa saja amalan yang nabi muhammad kerjakan di bulan ramadhan.
(12/04/2023), hari ke dua puluh dua Dafis Heriansyah dengan topik”Ramadhan Segera Pergi, Idul Fitri Siap Menanti”
Hari raya Idul Fitri adalah merupakan puncak dari pelaksanaan ibadah puasa. Idul Fitri memiliki makna yang berkaitan erat dengan tujuan yang akan dicapai dari kewajiban berpuasa itu sendiri yaitu manusia yang bertaqwa. Kata Id berdasar dari akar kata aada – yauudu yang artinya kembali sedangkan fitri bisa berarti buka puasa untuk makan dan bisa berarti suci. Adapun fitri yang berarti buka puasa berdasarkan akar kata ifthar (sighat mashdar dari aftharo – yufthiru) dan berdasar hadis Rasulullah SAW yang artinya ”Dari Anas bin Malik: Tak sekali pun Nabi Muhammad SAW. Pergi (untuk shalat) pada hari raya Idul Fitritanpa makan beberapa kurma sebelumnya.” Dalam Riwayat lain: “Nabi SAW. Makan kurma dalam jumlah ganjil.” (HR. Bukhari).
(13/04/2023), hari ke dua puluh tiga dengan topik “Memaksimalkan Diri Dengan Al-Qur’an Disepuluh Terakhir Ramadhan”
Kita dapat melaksanakan ibadah puasa pada hari ini itu berkat Rahmat Allah, kita bisa melaksanakan shalat tarawih dan witir secara berjamaah itu berkat Rahmat Allah, kita masih bisa beraktivitas seperti biasanya itu berkat Rahmat Allah. Bahkan orang yang sakitpun itu termasuk Rahmat Allah. Karena kenapa?
3 janji Allah yang Allah berikan kepada orang yang sakit apabila ia bersabar dengan penyakitnya; Allah akan hapus dosa-dosanya, Allah akan angkat derajat nya, Mungkin derajatnya sudah sampai ditempat yang paling tertinggi yaitu surga jannatul fidaus. Namun Allah lihat dan Allah cek amalanannya tersebut tidak bisa mencapai derajatnya lalu Allah perintahkan kepada para malaikat. “Wahai malaikat buatlah hambaku ini sakit, apabila ia bersabar dengan penyakitnya, maka tempatkanlah ia ditempat yang telah Aku tentukan.”
(14/04/2023), hari ke dua puluh empat putri ayu dengan topik “Istiqomah Beribadah Sampai Akhir Ramadhan” Istiqomah merupakan sebuah sikap untuk kita tetap teguh dalam menjalankan ajaran islam, tidak hanya ajaran islam akan tetapi setiap sesuatu yang telah kita mulai maka kita haruslah istiqomah untuk menyelsaikannya sampai ke tahap akhir baik itu dalam ibadah maupun dalam kehidupan sehari-hari, apalagi saat ini kita sedang menjalankan ibadah puasa di bulan suci ramadhan perlu adanya konsisten dalam beribadah, karena sikap istiqomah itu sangat dibutuhkan untuk menjaga konsistensi kita dalam menjalankan ibadah-ibadah seperti sholat fardhu, membaca al-qur’an, bersedekah dan ibadah lainnya yang mendekatkan diri kita kepada Allah swt terutamanya di bulan suci ramadhan saat ini.
(15/04/2023), hari ke dua puluh lima Nadia Azkiya dengan topik”Love Needs Action”
apakah kita udah benar-benar memanfaat bulan ramadhan kali ini. Ada satu postingan di instagram yang saya baca, jadi isinya itu “kita sering dengar bahwa 10 hari pertama itu ramadhan penuh rahmat, 10 hari kedua adalah ampunan, dan 10 hari terakhir bebas dari api neraka. Jika ditadabburi, maka nasihat itu sebenarnya mengajak kita untuk mengevaluasi amalan kita di bulan ramadhan ini setiap 10 hari kemudian melakukan refresh lagi, penyegaran lagi.” Dari sini kita disadarkan bahwa, sering terjadi di sepuluh hari pertama, orang-orang berduyun datang kemasjid, menyambut ramadhan dengan suka cita, masjid penuh dengan banyakny orang yang datang untuk sholat tarawih berjamaah, ngaji juga masih semangat-semangatny mengejar target yang telah dibuat.
(16/04/2023), hari ke dua puluh enam Dike Mandala Putra dengan topik “Revitalisasi Peran Generasi sebagai Pelopor Kemajuan Negeri”
Generasi muda adalah tombak pelopor harapan bangsa demi kemajuan negara. Karena ditangan pemuda memiliki banyak harapan agar mampu membawa perubahan. Hal ini senada dengan ungkapan seorang pujangga asal mesir syekh Musthafa al-Ghulayaini mengatakan “ditangan para pemuda tergenggam urusan ummat, dan dikaki para pemuda berdiri kehidupan ummat”. Maka, generasi muda berpotensi dalam membawa perubahan kebaikan. Untuk itu, generasi muda sudah harus sadar dan merevitalisasi diri yaitu kembali menganggap penting, bahwa dirinya memiliki pengaruh besar untuk ummat.
(17/04/2023), hari ke dua puluh tujuh Khofawati Khoiriyah dengan topik “Indahnya Bersabar di Bulan yang Penuh Berkah” Ketakwaan dan kesabaran merupakan dua komponen yang tidak bisa dipisahkan dalam menjalani ibadah puasa. Keduanya merupakan konsekuensi dari adanya puasa itu sendiri. Artinya, orang yang berpuasa sedang melatih dirinya untuk terus berada di jalan yang telah sariat Islam tentukan, dengan tujuan menjalankan perintah-Nya (imtitsalan li amrih) dan berharap pahala dari-Nya (ihtisaban lil ajri).
Ini merupakan intisari di balik syariat puasa.
(18/04/2023), hari ke dua puluh delapan David dengan topik “ciri-ciri orang yang sukses di bulan Ramadan”
Pertama Orang yang berhasil dan sukses di bulan ramadan ialah orang yang akan mendapatkan predikat takwa dari Allah orang yang berhasil meraih predikat takwa pada bulan Ramadan ini dibuktikan dengan peningkatan rasa tunduk tawadhu taat dan patuh kepada perintah Allah subhanahu wa ta’ala. Sehingga bertambah tebal keimanan di dalam hatinya dan merasa takut akan melakukan maksiat yang akan membuat kemungkaran kepada Allah serta sadar dan yakin bahwa selalu diawasi oleh Allah subhanahu wa ta’ala.
Kedua,Orang-orang yang tetap menjaga nilai-nilai amal ibadahnya meskipun Ramadan telah berlalu selama Ramadan seorang muslim telah ditempa dengan berbagai macam amal kebaikan tentu karena bulan Ramadan yang menjadikan nilai pahalanya dilipatgandakan oleh Allah ta’ala maka amalan terbaik tersebut tetap dihimpun dan mampu harus dijaga walaupun bulan Ramadan telah berakhir dan haruslah menjadi suatu kebiasaan yang membekas dan menjadi penguat sampai datangnya bulan Ramadan berikutnya seperti hadis nabi Muhammad barang siapa yang berpuasa karena penuh dengan keimanan dan mengharap Rida Allah semata maka Allah akan ampunkan dosanya yang telah layu hadits riwayat Bukhari dan Muslim.
(19/04/2023), hari ke dua puluh sembilan Hafiz dengan topik “Ramadhan berakhir, Rahmat Allah tak ada akhir”
Puasa tidak akan berakhir, Al-Qur’an tidak akan habis, masjid-masjid tidak akan tertutup dan imbalan imbalan pahala atas perbuatan kebaikan kitatidak akan habis. Menariknya karena sering sekali kita berprasangka bahwa Allah baik hanya di bulan Ramadhan padahal Allah itu baik sepanjang masa, dan Allah bisa memberi pahala tidak hanya pada bulan Ramadhan saja.
(20/04/2023)Selama satu bulan kemarin, mari kita intropeksi diri. Bagaimana dengan kualitas ibadah kita? Apakah ada peningkatan pesat? Atau masih lumayan tersendat? Apapun yang sudah terjadi selama 1 bulan kemarin, semoga mampu meningkatkan keimanan kita dan jika Allah izinkan, semoga kita dan ramadhan masih mampu berjumpa.
Seolah sudah menjadi tradisi wajib pada saat idul fitri adalah kegiatan saling kunjung mengunjungi antar satu rumah ke rumah lainnya. Mulai dari tetangga kanan kiri, rumah orang tua dan mertua, kerabat dekat dan jauh, teman-teman, kolega, rekanan dan lain sebagainya. Sering disebut dengan tradisi sanjo, sowan, rumpak-rumpak atau entah apalah namanya, sesuai dengan daerah masing-masing, yang pasti kegiatan ini adalah salah satu poin yang membuat idul fitri itu terasa berbeda dari hari-hari lainnya. Sesuai dengan tema yakni, idul fitri bersemi, silaturrahmi menanti.
Silaturahmi merupakan salah satu bentuk kita menjalin hubungan baik dengan manusia atau yang kita kenal dengan hablum minannas. Terutama, seluruh umat muslim terjalin dalam ikatan ukhuwah islamiyyah yakni sebuah tali persaudaraan yang mengikat antar umat muslim.
Tentunya para narasumber ini ditemani oleh presenter-presenter terbaik RRI Pro 1 seperti Abas, Haris dan Lidya dengan bincang yang menarik dan waktu yang pas sambil menunggu waktu berbuka tiba, tentunya sangat berterima kasih kepada RRI Pro 1 yang telah memberikan wadah penuh untuk mahasiswa Fusphi belajar serta mengasah kemampuan dalam berdakwah.
Tidak terasa tiga puluh bulan suci Ramadhan ini sudah berakhir, tentunya di isi dengan amalan-amalan kita yang sangat luas biasa kepada sang khalik, Selamat tinggal Ramadhan, Semoga kita jumpa lagi di tahun berikutnya dengan kesempatan yang sama mengisi RRI
tentunya
FUSHPI MELESAT…..LABOR HEBAAAAAT
(Sarmilah).