Fakultas Ushuluddin dan Pemikiran Islam melaksanakan Kuliah Tamu Dengan Narasumber Ketua ASAI Dr. Ahmad Muttaqin, S.Ag. M.Ag. Ph.D, kegiatan dilaksanakan pada Selasa, 21 November 2023 di ruang Munaqosyah FUSHPI yang dihadiri oleh bapak dekan FUSHPI Prof. Dr. Dr. H. Ris’an Rusli, M.Ag beserta wakil dekan 1,2, dan 3 FUSHPI bersama para kaprodi, sekprodi dan dosen dari setiap prodi yang ada di FUSHPI serta 90 orang mahasiswa. Kuliah tamu yang dibuka langsung oleh Dekan FUSHPI tersebut mengatakan bahasa tujuan diadakan kuliah tamu tersebut selain sebagai tindak lanjut dari MOA antara ASAI dengan FUSHPI UIN Raden Fatah juga untuk meningkatkan pemahaman mahasiswa FUSHPI terkhusus Mahasuswa Studi Agama-Agama ( SAA) tentang peluang yang dapat di dapatkan di era 5.0.
Bapak Dr. Ahmad Muttaqin, S.Ag.M.Ag Ph.D yang merupakan Dosen dan juga wakil direktur Pascasarjana UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta mengatakan bahwa tujuan kita belajar agama itu ada dua yaitu to half religion dan to be religion. Religius studies merupakan tipe posmodernisme itu ketika SAA sebagai kekuatan mansifatoris memberdayakan kelompok minoritas, entah itu minoritas secara pasca keagamaan ataupun jenis kelamin.
Perspektif gender ini banyak sekali dipakai dalam SAA kontemporer ini merupakan tipe posmodernisme. Kemudian ketika SAA digunakan untuk kesejahteraan seperti memajukan pertumbuhan ekonomi atau untuk mengatasi stabilitas ekonomi, dan terorisme.
Dalam kuliah tamu tersebut ketua ASAI mengagas SAA terapan, meskipun belum menemukan bentuknya yang sangat kokoh. Tetapi prakteknya ternyata sudah ada di Jepang misalnya kita bisa menjumpainya di Sofia University menggunakan konteks SAA sebagai nama program magister dengan target tujuannya alumni yang mengimplementasikan religion studies dalam bidang dialog antaragama, studi perdamaian, administrasi publik, hubungan internasional bahkan kedokteran. Banyak sekali riset-riset SAA yang diintegrasikan dengan isu-isu kesehatan.
Saya yakin bahwa mahasiswa Ushuluddin itu sudah menjadi gudangnya moderat tidak hanya moderasi beragama tetapi juga moderasi kehidupan yang kita butuhkan serta moderasi politik dan budaya. Dari kegiatan ini sebagai mahasiswa SAA dapat membuka pemikiran kita, bahwa lulusan dari prodi SAA juga dapat bersaing dengan lulusan dari jurusan lain dengan kemampuan yang telah dibekali oleh prodi SAA tersebut.