Pada Rabu, 23 Agustus 2023, Prodi Ilmu Hadis Fakultas Ushuluddin dan Pemikiran Islam (FUSHPI) UIN Raden Fatah Palembang mengadakan kuliah Iftitah Tahun Ajaran baru semester Ganjil 2023/2024, dengan narasumber Dosen dari Universitas Al-Azhar Asy-Syarif, Kairo, Mesir. Adalah Assoc. Prof. Dr. Akrom Ridhwan Fathullaj Ali Al-Makki, Dosen Ilmu Hadis dengan spesialis Sunnah Nabawiyah, pada Fakultas Ushuluddin dan Da’wah. Acara yang dihelat di Ruang Munaqosyah FUSHPI ini, dihadiri langsung oleh Dekan, Prof. Dr. Ris’an Rusli, MA, Wakil Dekan I, Dr. Pathur Rahman, M.Ag, Wakil Dekan III, Dra. Anisatul Mardiah, M.Ag., Ph.D, Kabag, Dr. Jummiana, M.Pd.I, serta segenap Kaprodi dan Sekprodi, Kasubag, Ketua Laboratorium, dan para mahasiswa baik dari semester 1 hingga semester 7.
Acara dipandu MC oleh dua mahasiswi Prodi Ilmu Hadis, yakni Meri Aprilia dan Rifdah Salsabila Apni dan berjalan lancar hingga selesai. Dalam pemberian sambutan, Prof. Ris’an selaku Dekan mengucapkan terimakasih dan Ahalan wa Sahlan Bihudurikum kepada Prof. Akrom karena telah berkenan hadir di tengah-tengah nuasna akademik FUSHPI. Beliau berharap, Prof. Akrom dapat memberikan segenap ilmu pengetahuannya kepada civitas akademika FUSHPI secara umum, dan motivasi untuk para mahasiswa secara khusus, agar mereka terus semangat dalam belajar.
Selanjutnya pamaparan materi dari Prof. Akrom yang dimoderatori sekaligus diterjemahkan oleh Dr. Abdul Kher, Lc., M.Ag. Dalam menjelaskan materi ilmiahnya, Prof. Akrom secara garis besar memberikan tiga pengetahuan yang layak diperhatikan. Pertama, dalam mencari ilmu haruslah niat tulus Ikhlas karena Allah SWT. Bagi mahasiswa yang belajar di sebuah Universitas atau sekolah, tentu tujuan utama yang dicari bukanlah ijazah semata, tetapi untuk meraih ilmu serta ridha Allah SWT. Dengan adanya niat ikhlas ini, siapapun yang belajar akan mendapatkan kemudaha, khususnya dalam menghilangkan kebodohan. “Apapun aktivitasnya, baik menulis artikel ilmiah, diskusi, dan lain sebagainya, semua akan mendapat keberkahan dan termasuk dari Jihad”. Ujarnya.
Kedua, adanya Himmah atau keinginan yang kuat dalam belajar. Prof. Akrom menuturkan bahwa dalam belajar mesti dibutuhkan strategi sebagai bentuk keingingan yang kuat. Hal ini sebagaimana mobil yang ketika tidak mempunyai mesin yang kuat, maka tidak akan bisa berjalan. Begitu pula dengan belajar, harus ada keinginan yang kuat sehingga pemahaman ilmu yang dipelajari bisa mudah didapatkan. Menurut Prof. Akrom, di antara senjata utama keberhasilan mencari ilmu adalah adanya keinginan yang disertai dengan doa kepada Allah, membaca sejarah bagaimana para sahabat dan ulama salafus shalih sangat semangat belajar, serta mejauhi segala hal sia-sia yang mengganggu proses belajar.
Ketiga. Perlunya Ilmu wal-‘Amal. Menurut Prof. Akrom, semua ilmu yang sudah didapatkan sangat perlu untuk diamalkan dengan ditopang oleh keilmuan lainnya. Tidak cukup jika hanya belajar satu keilmuan semata, dan sangat lucu misalnya, orang yang belajar al-Qur’an, tetapi ia tidak paham ilmu-ilmu al-Qur’an, ilmu Tajwid, dan ilmu-ilmu yang lainnya. Prof. Akrom pernah mendapati langsung dan dianggap keliru, ada orang yang hafal kitab Nahwu Alfiyah Ibnu Malik, tetapi ia tidak paham Bahasa Arab, ia tidak paham apa itu kalimah Isim, Fi’il, Fa’il, dan lain sebagainya. Oleh karena itu, dalam belajar di sebuah Universitas, harus adanya support dari para dosen bagi mahasiswa untuk berhasil dalam belajar ilmu.
Setelah pemaparan selesai, acara masih berlanjut dengan sesi tanya-jawab dengan para mahasiswa FUSHPI. Disela-sela berakhirnya diskusi tanya-jawab ini, Prof. Akrom memberikan penutup dengan sebuah motivasi agar para mahasiswa S-1 melanjutkan studinya pada jenjang yang lebih tinggi. Jika mahasiswa FUSHPI ingin melanjutkan di Timur Tengah, misalnya, beliau mengingatkan agar para mahasiswa memantapkan diri dan didukung sepenuhnya oleh setiap kondisi, baik dari segi fisik-kesehatan, dukungan orang tua, materi, hingga pemantapan pemilihan kampus yang akan dituju, yaitu Universitas al-Azhar, Kairo Mesir.
Di samping itu, beliau juga memberikan ijazahan sanad hadis Musalsal kepada para peserta yang hadir langsung di ruang Munaqosyah FUSHPI, baik kepada dosen maupun mahasiswa. Ada dua hadis yang di-ijazah-kan, di mana beliau mendapatkan langsung dari guru-gurunya, hingga sampai kepada tabi’in, sahabat, dan Rasulullah SAW. Yang membuat gembira dan menarik lagi, bahwa nama-nama peserta yang hadir ini diminta langsung oleh beliau dan akan dicantumkan dalam silsilah sanad hadis yang didapatan dari guru-gurunya. Acara ini kemudian diakhiri dengan foto bersama dan diskusi ringan seputar civitas akademika FUSHPI UIN Raden Fatah Palembang. (EZ).