Palembang, 10 Oktober 2023 – Fakultas Ushuluddin dan Pemikiran Islam (Fushpi) Universitas Islam Negeri Raden Fatah Palembang bersama Pusat Dialog Peradaban (PDP) Universiti Malaya (UM) Kuala Lumpur kembali mengadakan pertemuan kedua. Pertemuan ini diinisiasi oleh PDP-UM dan dipimpin oleh Timbalan Pengarah, Dr. Asmawati Muhamad. Dihadiri oleh para pimpinan kedua institusi. Dari pihak Fushpi, hadir Dekan Prof. Dr. Ris’an Rusli, Wakil Dekan Dr. Pathurrahman, John Supriyanto, M.A, dan Anisatulmardiah, Ph.D, serta Dr. Jummiana, Kepala Bagian Tata Usaha, dan Deddy Ilyas, M.Us perwakilan dosen.
Sementara itu, dari pihak PDP-UM, Pengarah Prof. Datuk Dr. Azizan Baharuddin berhalangan hadir, yang semula dijadwalkan, namun diwakili oleh Timbalan Pengarah Dr. Asmawati, Profesor Madya Dr. Durriyyah Sharifah Hasan Adli, serta staf PDP-UM Ahmad Mohamad dan Nur Lisa Mohd Yusoff. Pertemuan ini merupakan tonggak lanjutan dalam kerjasama dan dialog antara kedua institusi, dengan tujuan memperkuat budaya akademik di keduanya.
Pertemuan ini dimulai dengan pembukaan dari Dr. Asmawati, yang kemudian memberikan kesempatan kepada Prof. Dr. Ris’an Rusli, Dekan Fushpi, untuk berbicara. Dalam sambutannya, Prof. Ris’an menyambut baik pertemuan ini sebagai tindak lanjut dari pertemuan sebelumnya. Hal ini menunjukkan bahwa kerjasama antara Fushpi dan PDP-UM akan berlanjut. Beliau juga menyatakan bahwa “sudah lama Fushpi tidak melakukan kegiatan webinar,” menekankan pentingnya kerjasama ini. Keduanya, baik Fushpi dan PDP-UM memiliki tujuan yang sama dalam mencapai key performance indicator / indikator kinerja utama, sehingga pertemuan ini akan membahas detail pelaksanaan webinar yang akan datang.
Pertemuan ini membahas beberapa aspek teknis yang disepakati. Pertama-tama, terkait dengan penamaan webinar, dari awalnya disebut “Seminar Antarabangsa mengenai Falsafah Islam dan Warisan Peradaban Islam,” kemudian disepakati untuk mempersingkat dan dalam Bahasa Inggris menjadi “International Seminar on Islamic Philosophy and Legacy” dengan tema “Islamic Philosophy and The Legacy of Islamic Civilization.”
Selain masalah penamaan dan tema, pertemuan ini juga menentukan tanggal pelaksanaan webinar, yaitu pada hari Rabu, tanggal 13 Desember 2023. Webinar ini akan menggunakan tiga bahasa, yaitu Bahasa Indonesia/Melayu, Inggris, dan Arab.
Tidak ketinggalan, juga dibahas format webinar. Webinar ini akan melibatkan tiga pembicara dari Fushpi dan tiga pembicara dari PDP-UM. Plotting waktu telah dibahas secara rinci, dan ini dipresentasikan oleh Dr. Dee, sapaan akrab Prof. Madya Dr. Durriyyah. Webinar ini akan berlangsung sepanjang satu hari penuh, dengan dua sesi, yaitu sesi pagi dan siang. Meskipun plotting waktu masih bersifat tentatif, hal ini mencerminkan komitmen kuat dari Fushpi dan PDP-UM dalam menjalankan kerjasama ini.
Tidak hanya dalam kata-kata, tetapi juga dalam tindakan, kerjasama ini ditunjukkan dengan pembentukan panitia bersama antara Fushpi dan PDP-UM. Panitia ini akan diresmikan melalui Surat Keputusan yang akan dikeluarkan oleh pihak PDP-UM setelah menyepakati nama-nama yang akan terlibat dalam pengelolaan Webinar ini.
Webinar ini memiliki target setidaknya 100 peserta, yang berasal dari Universiti Malaya dan Fushpi. Materi yang akan disajikan dalam webinar ini akan dijadikan publikasi, baik dalam bentuk monograf, prosiding, maupun buletin yang bisa diterbitkan oleh PDP-UM. Hal ini mencerminkan komitmen untuk berbagi pengetahuan dan pemikiran.
Pertemuan ini berlangsung selama satu jam setengah melalui platform Google Meet, dimulai pada pukul 09:00 WIB / 10:00 MYT dan berakhir pada pukul 10.30 WIB / 11.30 MYT. Pertemuan ditutup dengan kesepakatan yang kuat terkait format pelaksanaan webinar. Pembentukan WAG (WhatsApp Group) sebagai alat komunikasi dua arah yang akan membantu kesuksesan kegiatan ini.
Fakultas Ushuluddin dan Pemikiran Islam UIN Raden Fatah terus bergerak maju dengan tekad yang kuat untuk mencapai visi dan misi dengan fokus pada prestasi dalam mencapai unggul di kawasan Asia Tenggara. Fushpi berkomitmen untuk terus melesat dan menghasilkan dampak positif yang lebih besar di kemudian hari. (diaz)