Fakultas Ushuluddin dan Pemikiran Islam telah bekerjasama dengan Radio RRI setiap tahunnya. RRI Pro 1 Palembang selalu memberikan kesempatan dan kepercayaan kepada mahasiswa mahasiswi Fakultas Ushuluddin dan Pemikiran Islam untuk tampil di acara Cawisan Jelang Buka Puasa setiap bulan Ramadhan. Kali ini 2 mahasiswi prodi Tasawuf dan Psikoterapi telah dipilih dan diseleksi oleh Kalab Terpadu Fushpi untuk mengisi acara Cawisan Jelang Buka Puasa yang rutin dilakukan setiap hari menjelang buka puasa pukul 17.00-17.30 WIB, yang mana kegiatan ini sangat di dukung dan diapresiasi oleh KaprodiTasawuf dan Psikoterapi Bapak H. Ahmad Soleh Sakni, Lc, Ma.
Minggu, 17 Maret 2024 bertepatan di hari ke 6 Ramadhan 1445 H, diisi oleh R.A Mutiara Putri Amalia mahasiswi lembut nan cantik dari prodi Tasawuf dan Psikoterapi dengan tema “Puasa Untuk Sehat”. Ara sebagai nama panggilannya menjelaskan bahwasanya puasa itu memiliki berbagai macam manfaat salah satunya agar tubuh menjadi
sehat. Seperti yang kita ketahui terdapat dua macam jenis penyakit yaitu penyakit jasmani dan juga rohani, penyakit jasmani ini masih ada obatnya tapi penyakit rohani ini susah obatnya. Yang mana penyakit jasmani itu berupa penyakit fisik sedangkan penyakit rohani itu seperti senang melihat orang susah, susah melihat orang senang, iri dengki, sombong dan lainnya. Dan puasalah menjadi obat untuk dua penyakit tersebut.
Puasa menjadi alternatif terapi yang ditawarkan oleh Islam. Selain mendapatkan pahala, puasa juga memiliki manfaat yaitu sebagai sarana untuk proses Autolisis, dimana proses tubuh untuk pembuangan sel-sel yang mati atau rusak di dalam tubuh kita. Dimana kita ketahui jika tidak adanya kegiatan puasa maka organ kita hampir tidak pernah berhenti bekerja. Setidaknya setiap kita makan kurang lebih 8 jam organ pencernaan kita bekerja.
Bahkan Ibnu Sina, seorang filosof dan dokter muslim yang termasyur, mewajibkan puasa selama tiga minggu untuk beberapa kondisi penyakit yang ditanganinya. Adapun manfaat puasa untuk jasmani adalah menurunkan berat badan, menjaga kesehatan jantung, mengurangi resiko diabetes dll. Kesehatan rohani adalah kesehatan mental yang mencakup emosional, psikologis, dan sosial. Kesehatan mental memengaruhi cara kita berpikir, merasa, dan bertindak. Dengan berpuasa kita tidak hanya menahan nafsu makan dan juga minum tapi juga kita harus menahan nafsu untuk bertindak, berpikiran yang buruk-buruk. Jelas Ara.
Selain itu pada hari ke 8 Ramadhan 1445 H bertepatan di hari Selasa, 19 Maret 2024 diisi oleh mahasiswi berprestasi yakni Azrianti Ishamiyah dari prodi Tasawuf dan Psikoterapi dengan tema “Puasa Bentuk Ladang Produktivitas Ketakwaan”. Ranti sebagai nama panggilannya menjelaskan bahwasanya puasa merupakan bentuk ladang produktivitas ketakwaan kita kepada Allah SWT. Seperti yang kita ketahui bahwasanya Ramadan berasal dari Bahasa arab yaitu arromdo, arromdo itu artinya panas, kondisi yang sangat panas menyengat atau membakar. Dijelaskan dalam Tafsirnya, Imam Qurtubi mengatakan “Dinamakan Ramadan karena dia membakar, yakni membakar dosa-dosa kita dengan amal- amal Saleh”.
Menariknya Ramadan ini punya banyak sekali nama-nama yang harus kita ketahui yakni Syahrullah bulannya Allah SWT, Syahrul Quran bulan turunnya Al-Qur’an, Syahrut Tilawah bulannya membaca al-qur’an, Syahrus Siam bulannya puasa, Syahrul Mubarok bulan penuh barokah, Syahrur Rahmah bulan yang penuh limpahan Rahmat, Syahrul Najat bulan pembebasan dari siksa neraka, Syahrul Jud bulan kedermawanan, dan Syahrus Sabar bulannya Sabar.
Pada bulan ini Allah SWT telah memberikn kita ummat Islam diskon gede gedean, memberikan promo besar besaran. Jadi, rugi sekali kalau kita melewati bulan ini dengan tidak memperbanyak amalan amalan soleh. Bagaimana cara kita membakar dosa dosa kita dengan amalan amalan soleh? Salah satunya memperbanyak sunnatullah seperti memperbanyak baca Al-Qur’an, mendirikan solat solat sunnah seperti solat tahajud, solat duha,solat taubat, solat hajat, solat tasbih dll. Bisa juga dengan bersedekah, inget bahwasanya sedekah nggak mesti banyak yang penting istiqomah seperti sabda Nabi SAW”Sebaik baik sedekah adalah sedekah yang dilakukan secara terus menerus walaupun sedikit” HR. Ahmad).
Mari kita mengupgrade diri kita menjadi pribadi yang jauh lebih baik lagi yang dekat kepada Allah SWT, menggunakan waktu dan kesempatan sebaik mungkin untuk meningkatkan produktivitas ketakwaan kita kepada Allah SWT (Azrianti Ishamiyah).