Category: Berita

FUSHPI MATANGKAN PERSIAPAN ICTIARS KE-4, SIAP HADIRKAN 150 PESERTA DARI 49 INSTANSI

Palembang, 25 Juni 2025 – Fakultas Ushuluddin dan Pemikiran Islam (FUSHPI) UIN Raden Fatah Palembang kembali menunjukkan kesiapannya dalam menghadirkan ajang ilmiah berskala internasional melalui penyelenggaraan rapat koordinasi internal. Rapat ini digelar untuk mematangkan persiapan kegiatan The 4th International Conference on Theology, Islamic and Religious Studies (ICTIARS). Bertempat di ruang pertemuan utama fakultas, rapat ini tidak hanya melibatkan jajaran pimpinan fakultas dan panitia pelaksana, tetapi juga turut dihadiri oleh perwakilan organisasi kemahasiswaan ATLAS yang aktif berpartisipasi dalam kepanitiaan. Suasana diskusi berlangsung serius namun produktif, memperlihatkan semangat kolaboratif antarunit dalam memastikan kesuksesan konferensi akbar yang akan datang.

Ketua Panitia ICTIARS 2025, Ahmad Syarif Hidayatullah, Ph.D., dalam laporannya menegaskan bahwa segala aspek teknis dan non-teknis tengah dipersiapkan secara optimal. Ia menyampaikan rasa optimis terhadap capaian dan dampak kegiatan ini terhadap pengembangan keilmuan, khususnya dalam bidang teologi dan studi keislaman. “InsyaAllah kegiatan ini akan diikuti oleh 150 peserta dari berbagai instansi dan perguruan tinggi, baik nasional maupun internasional. Kami optimis, forum ini akan menjadi ruang ilmiah yang strategis dan relevan bagi pengembangan wacana keislaman kontemporer,” ujarnya dengan penuh semangat. Laporan tersebut disambut positif oleh seluruh peserta rapat sebagai sinyal kesiapan dan kepercayaan diri panitia dalam mengelola agenda ilmiah berskala global.

Dalam sesi penjelasan teknis, sekretaris panitia memaparkan bahwa konferensi tahun ini akan terbagi ke dalam 19 cluster atau kelompok bidang kajian. Dari jumlah tersebut, sebanyak tiga cluster direncanakan berlangsung secara luring (offline) di kampus, sementara sisanya akan diselenggarakan secara daring (online). Strategi ini diambil sebagai bentuk adaptasi atas dinamika partisipasi akademisi dari berbagai wilayah, baik dalam maupun luar negeri, sekaligus sebagai upaya memperluas jangkauan konferensi tanpa batasan geografis. Format hybrid ini juga mencerminkan komitmen FUSHPI dalam mengintegrasikan teknologi informasi dengan kegiatan ilmiah berbasis tradisi keilmuan Islam.

ICTIARS 2025 dijadwalkan berlangsung selama dua hari, yakni pada tanggal 1 hingga 2 Juli 2025. Hari pertama akan diawali dengan pembukaan resmi yang akan menampilkan sambutan dari para tokoh akademik dan pemangku kepentingan. Setelah sesi pembukaan, kegiatan dilanjutkan dengan presentasi enam cluster utama yang telah dipilih berdasarkan tema-tema strategis. Pada hari kedua, sisa cluster akan dipresentasikan, sekaligus dirangkaikan dengan agenda penting lainnya, yakni penutupan KINMU (Kompetisi Ilmiah Nasional Mahasiswa Ushuluddin). Agenda yang padat ini membutuhkan pengaturan waktu yang presisi agar keseluruhan kegiatan berjalan efektif dan bermakna.

Dekan Fakultas Ushuluddin dan Pemikiran Islam, Dr. Abu Mansur, M.Pd.I., dalam arahannya menekankan pentingnya perencanaan kegiatan yang rapi dan sistematis. Ia mengingatkan bahwa kualitas sebuah acara tidak hanya dinilai dari isi, tetapi juga dari detail teknis pelaksanaannya. “Kita harus memberikan kesan profesional dari awal sampai akhir kegiatan, karena ini menyangkut nama baik fakultas di mata publik akademik nasional dan internasional,” tegasnya. Beliau juga mendorong agar seluruh panitia menyusun rundown kegiatan secara detail, termasuk mencantumkan alokasi waktu dan siapa yang bertanggung jawab dalam setiap segmen acara.

Senada dengan itu, Wakil Dekan I, Dr. Nur Fitriyana, M.Ag., menyampaikan pentingnya melakukan refleksi atas pelaksanaan ICTIARS tahun-tahun sebelumnya. Evaluasi dan catatan kekurangan di masa lalu, menurutnya, merupakan fondasi utama untuk menghadirkan penyelenggaraan yang lebih baik dan bermutu. “Dengan begitu, kita tidak hanya menyukseskan acara, tetapi juga memperkuat citra FUSHPI di mata perguruan tinggi lain di Indonesia,” ungkapnya. Ia berharap agar panitia mampu menyajikan pengalaman konferensi yang tidak hanya bersifat formalitas, tetapi juga membekas secara ilmiah dan emosional bagi para peserta.

Wakil Dekan III, Almunadi, M.A., turut menegaskan bahwa ICTIARS 2025 adalah momentum penting yang harus dimanfaatkan secara maksimal. Terlebih lagi, kehadiran langsung perwakilan kampus-kampus lain yang akan mempresentasikan karya ilmiah mereka menjadikan acara ini sebagai sarana prestisius untuk menunjukkan kualitas akademik FUSHPI. Ia mengingatkan agar seluruh panitia bersikap profesional dan penuh tanggung jawab dalam setiap tahap pelaksanaan, mulai dari persiapan hingga penyelesaian akhir. “Ingat, ini bukan sekadar kegiatan fakultas, tetapi bagian dari wajah akademik kita yang dilihat publik luas,” katanya dengan nada serius.

Sementara itu, Koordinator Bidang Acara ICTIARS 2025, Ahmad Sholeh Sakni, M.A., menjelaskan bahwa timnya terus mengupayakan pengaturan kegiatan yang efektif dan efisien. Ia menyoroti pentingnya manajemen waktu yang ketat agar tidak ada sesi yang tergesa-gesa atau tumpang tindih, apalagi dengan adanya agenda penutupan KINMU yang waktunya berdekatan. “Kami akan memastikan setiap agenda berjalan tertib dan tepat waktu, termasuk kemungkinan pemisahan waktu antara penutupan KINMU dan ICTIARS agar masing-masing kegiatan mendapatkan porsi perhatian yang maksimal,” jelasnya.

Hingga rapat tersebut berlangsung, tercatat bahwa ICTIARS 2025 akan diikuti oleh peserta dari 49 instansi yang mencakup berbagai kampus dan lembaga pemerintah. Fakta ini menjadikan ICTIARS sebagai forum ilmiah yang tidak hanya berskala luas, tetapi juga memperkuat jejaring kolaborasi lintas institusi. Kehadiran ratusan akademisi dari berbagai latar belakang keilmuan menjadikan konferensi ini sebagai ruang bertemunya ide-ide segar, kritik konstruktif, serta inovasi pemikiran dalam bidang teologi dan studi keagamaan kontemporer. FUSHPI, dengan segala sumber daya dan pengalamannya, tampaknya siap menorehkan sejarah baru dalam dinamika intelektual Islam di Indonesia.

FUSHPI GELAR RAPAT KOORDINASI PERSIAPAN THE FOURTH IC-TIARS ECOLOGY: MATANGKAN LANGKAH JELANG KONFERENSI INTERNASIONAL

FUSHPI Semakin Melesat – Palembang, 25 Juni 2025 — Fakultas Ushuluddin dan Pemikiran Islam (FUSHPI) UIN Raden Fatah Palembang menyelenggarakan rapat koordinasi internal dalam rangka persiapan The Fourth International Conference on Theology, Islamic Studies and Religion Studies (IC-TIARS) yang akan mengangkat tema “Religion and Local Wisdom: Responses to Ecological Issues in the Archipelago.”

Rapat berlangsung di Ruang Rapat FUSHPI B dan dihadiri oleh Dekan FUSHPI Dr. Abu Mansur, M.Pd.I., Wakil Dekan I Dr. Nur Fitriyana, M.Ag., Wakil Dekan III Almunadi, M.A., Kepala Bagian Tata Usaha Dr. Jummiana, S.Ag., M.Pd.I., para dosen serta tim mahasiswa ATLAS (Academic Training and Language Support) yang turut terlibat dalam kegiatan ini.

Dalam arahannya, Dekan menyampaikan apresiasi dan ucapan terima kasih atas kehadiran serta keterlibatan seluruh pihak. Ia menekankan pentingnya mempersiapkan seluruh aspek kegiatan secara matang, mulai dari penyusunan rundown acara, pembagian tugas, hingga aspek teknis seperti penjemputan dan penyambutan tamu undangan.

Rapat ini juga menjadi forum untuk menyamakan persepsi dan memastikan kesiapan setiap divisi yang tergabung dalam kepanitiaan. Agenda IC-TIARS keempat ini diharapkan mampu menjadi ajang akademik internasional yang tidak hanya memperkuat jejaring keilmuan, tetapi juga menunjukkan kontribusi FUSHPI dalam isu-isu ekologi berbasis kearifan lokal.

Dengan semangat kolaboratif, rapat koordinasi ini menjadi langkah awal menuju suksesnya pelaksanaan konferensi internasional FUSHPI yang direncanakan akan digelar dalam waktu dekat.”Bersama Kita Bisa.” (mz)

#uinradenfatahpalembang #uinradenfatah #fushpiuinradenfatah #fushpiuinrf  #fushpimelesat #fushpisemakinmelesat #ictiars2025 #goesinternational

MAHASISWA PRODI ILMU HADIS AKTIF DALAM DISKUSI HAM: MERAWAT KEBEBASAN BERAGAMA DAN BERKEYAKINAN BERSAMA KOMNAS HAM RI

FUSHPI Semakin Melesat – Palembang, 18 Juni 2025 – Mahasiswa Program Studi Ilmu Hadis Fakultas Ushuluddin dan Pemikiran Islam UIN Raden Fatah Palembang turut ambil bagian dalam kegiatan edukatif dan reflektif bertajuk “Komnas HAM Goes to Campus” yang diselenggarakan oleh Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM) Republik Indonesia. Kegiatan ini mengangkat tema besar “Merawat Kebebasan Beragama dan Berkeyakinan di Indonesia” dan berlangsung di Auditorium Gedung Academic Center UIN Raden Fatah Palembang. Dihadiri oleh ratusan mahasiswa lintas fakultas, kegiatan ini menjadi momen penting untuk memperkuat kesadaran mahasiswa mengenai nilai-nilai hak asasi manusia dalam bingkai kehidupan kampus dan kebangsaan.

Empat mahasiswa Prodi Ilmu Hadis yang aktif mengikuti acara ini adalah Nuzulia Fatriani, Sheila Monicha, Muhammad Mirzan, dan Erick Chandra. Mereka dengan penuh antusias menghadiri seluruh rangkaian kegiatan, mulai dari pembukaan, pemaparan materi oleh para narasumber, hingga sesi diskusi yang interaktif. Kehadiran mahasiswa Ilmu Hadis dalam forum ini menjadi representasi bahwa studi hadis tidak hanya berfokus pada teks-teks keagamaan klasik, tetapi juga mampu terlibat dalam diskursus kontemporer yang berkaitan dengan nilai-nilai kemanusiaan, toleransi, dan hak asasi manusia. Dalam kegiatan tersebut, mahasiswa tidak hanya menjadi pendengar pasif, melainkan turut aktif mengajukan pertanyaan dan mencermati dinamika kebebasan beragama yang terjadi di Indonesia.

Acara dibuka langsung oleh Rektor UIN Raden Fatah Palembang, Prof. Dr. Muhammad Adil, M.A., yang menyampaikan sambutan sekaligus dukungan terhadap kolaborasi antara kampus dan lembaga negara dalam membangun kesadaran kolektif akan pentingnya menjaga nilai-nilai kebebasan beragama dan berkeyakinan. Dalam sambutannya, Prof. Adil menekankan bahwa kampus harus menjadi tempat yang aman dan terbuka bagi siapa pun, tanpa diskriminasi terhadap latar belakang agama dan keyakinan. Beliau juga menekankan bahwa mahasiswa adalah agen perubahan yang harus diperlengkapi dengan pemahaman mendalam tentang HAM, sebagai bekal mereka dalam menghadapi tantangan kehidupan bermasyarakat yang multikultural.

Selanjutnya, Komisioner Komnas HAM, Putri Elvina, S.Psi., MN., memberikan pemaparan materi yang mendalam mengenai hak atas kebebasan beragama dan berkeyakinan (KBB) di Indonesia. Ia menjelaskan bahwa KBB merupakan salah satu hak dasar yang dijamin oleh konstitusi dan hukum internasional. Hak ini mencakup beberapa aspek penting, antara lain hak untuk memilih dan menganut agama atau kepercayaan sesuai hati nurani, hak untuk menjalankan ajaran dan ritual agama secara bebas, hak atas perlindungan negara dari segala bentuk kekerasan dan diskriminasi atas dasar agama, serta hak untuk memperoleh pendidikan yang tidak bias terhadap agama atau kepercayaan tertentu. Putri Elvina juga menekankan bahwa hak ini bersifat mutlak dan tidak boleh dikurangi dalam situasi apa pun, termasuk dalam kondisi darurat sekalipun.

Namun demikian, realitas di lapangan menunjukkan bahwa pelanggaran terhadap kebebasan beragama dan berkeyakinan masih kerap terjadi. Dalam paparannya, Putri Elvina membagi jenis pelanggaran tersebut menjadi tiga kategori. Pertama, violence by commission, yaitu kekerasan yang dilakukan secara langsung oleh negara atau aparatnya terhadap kelompok atau individu atas dasar perbedaan agama. Kedua, violence by omission, yakni ketika negara membiarkan terjadinya kekerasan atau diskriminasi tanpa upaya perlindungan atau pencegahan. Ketiga, violence by judicial, yaitu ketika kebijakan, regulasi, atau putusan hukum justru menimbulkan diskriminasi terhadap kelompok agama minoritas. Ketiga bentuk pelanggaran ini menurutnya menunjukkan bahwa negara masih perlu memperkuat komitmen dan mekanisme dalam menjamin kebebasan beragama secara adil dan merata bagi seluruh warganya.

Diskusi semakin hangat ketika sesi tanya jawab dibuka, dan mahasiswa diberikan kesempatan untuk menyampaikan pandangan dan pertanyaan. Salah satu mahasiswa Ilmu Hadis, Erick Chandra, mengajukan pertanyaan kritis mengenai bagaimana strategi Komnas HAM dalam merespons pelanggaran kebebasan beragama yang terjadi secara terselubung, melalui aturan lokal yang diskriminatif atau pembatasan praktik keagamaan nonmainstream. Pertanyaannya mendapat sambutan hangat dari narasumber, bahkan Erick Chandra mendapat apresiasi berupa hadiah kaos resmi dari Komnas HAM sebagai bentuk penghargaan atas pemikiran dan keberaniannya menyuarakan isu sensitif secara ilmiah dan berani. Hal ini menunjukkan bahwa mahasiswa Ilmu Hadis tidak hanya menguasai ilmu-ilmu keislaman normatif, tetapi juga mampu mengartikulasikan nilai-nilai kemanusiaan dari perspektif Islam yang rahmatan lil alamin.

Muhammad Mirzan, mahasiswa semester akhir Prodi Ilmu Hadis, juga mengungkapkan bahwa kegiatan ini sangat penting untuk membentuk cara pandang baru bagi mahasiswa dalam membaca teks-teks keagamaan secara kontekstual. Ia menambahkan bahwa banyak hadis yang berbicara mengenai pentingnya toleransi antar umat beragama, seperti larangan memaksa orang lain masuk Islam, serta anjuran untuk berlaku adil dan baik kepada non-Muslim. Hal ini menjadi bukti bahwa Islam memiliki fondasi kuat dalam menjunjung tinggi kebebasan beragama dan penghormatan terhadap hak asasi manusia. Menurutnya, diskusi seperti ini harus lebih sering dilakukan di ruang-ruang akademik agar mahasiswa terbiasa berpikir kritis, terbuka, dan solutif dalam menghadapi problematika sosial keagamaan yang kompleks.

Kegiatan “Komnas HAM Goes to UIN Raden Fatah Palembang” ditutup dengan semangat kebersamaan dan kesadaran bahwa perguruan tinggi memiliki tanggung jawab moral dalam menjaga nilai-nilai kebebasan beragama dan berkeyakinan. Kampus tidak hanya sebagai tempat belajar, tetapi juga ruang dialog dan keberagaman yang harus dikelola dengan baik oleh seluruh unsur civitas akademika. Mahasiswa Ilmu Hadis yang turut hadir merasa bahwa kegiatan ini memberikan pencerahan baru serta menjadi ajang pembuktian bahwa ilmu hadis juga bisa berperan besar dalam memperkuat pemahaman masyarakat tentang hak asasi manusia, khususnya dalam konteks keberagaman dan kebebasan beragama di Indonesia.

(Nuzulia Fatriani & Muhammad Mirzan)

#uinradenfatahpalembang #uinradenfatah #fushpiuinradenfatah #fushpimelesat #fushpisemakinmelesat

APEL PERDANA DI BAWAH KEPEMIMPINAN BARU, FUSHPI BANGUN SEMANGAT DAN BUDAYA KERJA YANG SALING MENGUATKAN


FUSHPI Semakin Melesat – Palembang, 16 Juni 2025 — Fakultas Ushuluddin dan Pemikiran Islam (FUSHPI) UIN Raden Fatah Palembang melaksanakan apel pagi perdana di bawah kepemimpinan Dekan baru, Dr. Abu Mansur, M.Pd.I. Apel yang berlangsung di Ruang Rapat FUSHPI B ini diikuti oleh jajaran pimpinan, dosen, dan tenaga kependidikan dengan penuh khidmat.

Yang menarik, komandan apel pada kesempatan ini langsung dipimpin oleh Dekan FUSHPI, menandai semangat baru dalam membangun kedisiplinan dan komitmen kolektif di lingkungan kerja.

Dalam arahannya, Dekan menyampaikan dua pesan utama yang menjadi pijakan budaya kerja FUSHPI ke depan. Pertama, beliau mengingatkan bahwa setiap amal dan perbuatan baik positif maupun negatif selalu dicatat oleh malaikat. Oleh karena itu, seluruh sivitas akademika diimbau untuk bersungguh-sungguh dan berintegritas dalam menjalankan tugas.

“Setiap apa yang kita lakukan, jangan lupa bahwa semuanya dicatat. Mari kita bersungguh-sungguh dalam bekerja,” ujarnya dalam pengarahan apel.

Pesan kedua yang disampaikan adalah pentingnya budaya saling mengingatkan dan saling menguatkan antarpegawai dan antarunit kerja. Dekan mengajak seluruh keluarga besar FUSHPI untuk menjadikan kerja tim sebagai kekuatan utama dalam mewujudkan visi besar fakultas.

Apel pagi ini menjadi simbol awal sinergi dan komitmen bersama untuk terus meningkatkan kualitas pelayanan akademik, tata kelola, dan kebersamaan di lingkungan FUSHPI.”Bersama Kita Bisa.” (mz)

 

#uinradenfatahpalembang #uinradenfatah #fushpiuinradenfatah #fushpimelesat #fushpisemakinmelesat

USTADZ H. AHMAD SOLEH SAKNI, Lc., M.A., CDAI., KEMBALI ISI PROGRAM “BELAJAR TAUHID” TVRI SUMSEL BAHAS TANDA-TANDA HAJI MABRUR

FUSHPI Semakin Melesat – Palembang, 12 Juni 2025 — Dosen Fakultas Ushuluddin dan Pemikiran Islam (FUSHPI) UIN Raden Fatah Palembang, H. Ahmad Soleh Sakni, Lc., M.A., CDAI., kembali tampil sebagai narasumber dalam program religi unggulan TVRI Sumsel bertajuk Belajar Tauhid. Program ini tayang secara reguler setiap hari di kanal digital dan streaming TVRI Sumatera Selatan.

Dalam edisi kali ini, Ustadz Ahmad Soleh menyampaikan tema “Tanda-Tanda Haji Mabrur,” yang mengupas tanda-tanda spiritual dan perilaku yang mencerminkan kemabruran ibadah haji seseorang. Penyampaian dilakukan secara live dari Studio TVRI Sumsel pukul 14.30–15.00 WIB.

Program Belajar Tauhid telah berjalan sejak tahun 2020, dengan dua narasumber utama yang mengisi secara bergantian, yaitu H. Ahmad Soleh Sakni dan KH. Syarifuddin Ya’kub, M.H.I., yang juga dikenal sebagai Wakil Imam Masjid Agung Palembang. Keduanya secara konsisten menyampaikan kajian-kajian Islam yang bersifat mendalam namun mudah dipahami oleh seluruh lapisan masyarakat.

Program ini dapat disaksikan melalui saluran digital TVRI Sumsel serta layanan streaming YouTube TVRI Sumsel dan aplikasi TVRI Sumsel dan Acara ini disiarkan setiap hari di TVRI Sumsel 2 kali pada Subuh jam. 04.00 – 04.30 dan 14.30 sd 15.00 atau 15.30 sd 16.00 sehingga menjangkau khalayak luas tidak hanya di Sumatera Selatan, tetapi juga pemirsa di seluruh Indonesia.

Keterlibatan aktif dosen FUSHPI dalam kegiatan Pengabdian kepada Masyarakat (PKM) melalui media nasional ini menjadi bukti kontribusi nyata FUSHPI dalam menyebarkan nilai-nilai Islam yang rahmatan lil alamin.”Bersama Kita Bisa.” (mz)

#uinradenfatahpalembang #uinradenfatah #fushpiuinradenfatah #fushpimelesat #fushpisemakinmelesat

FUSHPI GANDENG THE WIJAYA INSTITUTE GELAR WORKSHOP ENTREPRENEURSHIP: TANAMKAN DISIPLIN DAN JIWA WIRAUSAHA DI KALANGAN MAHASISWA

FUSHPI Semakin Melesat – Palembang, 12 Juni 2025 — Fakultas Ushuluddin dan Pemikiran Islam (FUSHPI) UIN Raden Fatah Palembang menggelar Workshop Entrepreneurship bagi mahasiswa, bekerja sama dengan The Wijaya Institute. Kegiatan ini berlangsung di Ruang Rapat FUSHPI B, dimulai pukul 09.00 WIB hingga selesai.

Acara dipandu oleh Kepala Bagian Tata Usaha, Dr. Jummiana, S.Ag., M.Pd.I., dan diawali dengan pembacaan tilawah Al-Qur’an serta menyanyikan lagu Indonesia Raya dan Mars UIN Raden Fatah.

Turut hadir dalam kegiatan ini Dekan FUSHPI Dr. Abu Mansur, M.Pd.I., Wakil Dekan I Dr. Nur Fitriyana, M.Ag., Wakil Dekan II Abdul Karim Nasution, M.Hum., Wakil Dekan III Almunadi, M.A., para Ketua dan Sekretaris Program Studi, para dosen, tenaga kependidikan, serta mahasiswa FUSHPI. Hadir pula narasumber utama, Drs. H. Raden Wijaya, M.Si., Ph.D., Direktur The Wijaya Institute, beserta tim.

Dalam sambutannya, Dekan FUSHPI menegaskan bahwa salah satu kunci utama meraih kesuksesan adalah disiplin. Beliau mengajak mahasiswa untuk membentuk sikap kerja yang tertib, tangguh, dan konsisten sejak dini.

Sementara itu, Drs. H. Raden Wijaya, M.Si., Ph.D., menyampaikan bahwa The Wijaya Institute berkomitmen melalui workshop ini berharap dapat mencetak mahasiswa FUSHPI yang berdaya saing melalui jalur wirausaha. “Orang miskin bekerja untuk mengejar uang sedangkan orang kaya bekerja agar uang bekerja untuk dirinya,” ungkapnya, mengajak peserta untuk mengubah pola pikir dan semangat hidup mandiri.

Ketua pelaksana kegiatan, Hedhri Nadhiran, M.Ag., yang juga merupakan Kaprodi ILHA, menyampaikan bahwa workshop ini merupakan kegiatan pembuka. “Selanjutnya akan ada jadwal pelatihan lanjutan yang terstruktur. Kami berharap program ini dapat mencetak entrepreneur muda dari lulusan FUSHPI,” ujarnya.

Kegiatan ini diharapkan menjadi awal penguatan keterampilan kewirausahaan mahasiswa FUSHPI, sekaligus mendukung visi fakultas dalam membentuk lulusan yang unggul secara intelektual dan siap berkontribusi di tengah masyarakat.”Bersama Kita Bisa.” (mz)

#uinradenfatahpalembang #uinradenfatah #fushpiuinradenfatah #fushpimelesat

SINERGI BARU DI BAWAH KEPEMIMPINAN BARU: FUSHPI GELAR RAPAT KOORDINASI, BANGUN KOMITMEN DAN KOLABORASI KERJA

FUSHPI Semakin Melesat – Palembang, 11 Juni 2025 — Fakultas Ushuluddin dan Pemikiran Islam (FUSHPI) UIN Raden Fatah Palembang menggelar rapat koordinasi internal bertempat di Ruang Rapat FUSHPI B. Kegiatan ini merupakan forum awal dalam rangka membangun sinergi kerja di lingkungan fakultas, khususnya setelah pelantikan pimpinan baru. Acara ini dihadiri oleh civitas akademika FUSHPI, mulai dari dekan, para wakil dekan, kaprodi, sekprodi, kepala bagian tata usaha, subkoordinator, para dosen hingga tenaga kependidikan.

Rapat dibuka oleh Kepala Bagian Tata Usaha, Dr. Jummiana, S.Ag., M.Pd.I., dilanjutkan dengan sambutan resmi oleh Dekan FUSHPI yang baru dilantik, Dr. Abu Mansur, M.Pd.I. Dalam arahannya, Dekan menyampaikan bahwa masa kepemimpinannya untuk periode 2025–2029 akan difokuskan pada penguatan komitmen bersama dan sistem kerja yang saling terhubung antarunit.

Beliau menekankan bahwa kerja sama, tanggung jawab individu, dan pemahaman bahwa bekerja adalah bentuk ibadah menjadi tiga prinsip utama yang harus dijaga demi kelancaran dan kemajuan fakultas ke depan.

Setelah sambutan dekan, kegiatan dilanjutkan dengan penyampaian koordinasi teknis dan program oleh para Wakil Dekan, yakni Wakil Dekan I Dr. Nur Fitriyana, M.Ag., Wakil Dekan II Abdul Karim Nasution, M.Hum., dan Wakil Dekan III Almunadi, M.A., secara bergiliran. Masing-masing memaparkan rencana kerja di bidang akademik, keuangan, dan kemahasiswaan yang akan dijalankan secara terkoordinasi.

Rapat ini menjadi momentum awal penguatan kolaborasi antarunsur pimpinan dan seluruh jajaran fakultas, sebagai langkah strategis menuju FUSHPI yang lebih unggul dan solid.”Bersama Kita Bisa.” (mz)

#uinradenfatahpalembang #uinradenfatah #fushpiuinradenfatah #fushpimelesat #fushpisemakinmelesat

FUSHPI GELAR FORUM DISKUSI DOSEN NASIONAL EPISODE #5: SOROTI PERSPEKTIF ISLAM DALAM ISU EKOLOGI

FUSHPI Semakin Melesat – Palembang, 11 Juni 2025 — Fakultas Ushuluddin dan Pemikiran Islam (FUSHPI) UIN Raden Fatah Palembang kembali menyelenggarakan Forum Diskusi Dosen Nasional, yang telah memasuki episode kelima. Kegiatan ini digelar secara hybrid, bertempat di Ruang Rapat B FUSHPI dan juga melalui platform Zoom Meeting.

Acara ini mengangkat tema-tema ekologis dalam perspektif Islam. Hadir sebagai Narasumber I, Dr. Moch. Muwaffiqillah, M.Fil.I dari UIN Syekh Wasil Kendiri yang membawakan topik “Dari Pandangan Ekologis Antroposentrisme Menuju Pandangan Teosentris-Ekologis dalam Islam.” Sementara itu, Narasumber II, Yulian Rama Pri Handiki, MA dari UIN Raden Fatah Palembang, memaparkan materi berjudul “Green Islam dalam Perspektif Hikmah Muta’aliyah.” Diskusi dipandu oleh Dr. Aristopan Firdaus, M.Si sebagai moderator.

Acara dibuka secara resmi oleh Dekan FUSHPI yang baru dilantik, Dr. Abu Mansur, M.Pd.I, yang turut hadir langsung di ruang rapat. Kehadiran beliau sekaligus menjadi penanda komitmen FUSHPI dalam mendorong forum-forum ilmiah yang relevan dengan tantangan zaman, termasuk isu ekologi.

Forum ini menjadi bagian dari komitmen FUSHPI dalam membangun ruang dialog akademik yang kontekstual dan lintas perspektif, khususnya dalam menjawab isu-isu kontemporer dengan pendekatan keilmuan keislaman.”Bersama Kita Bisa.” (mz)

#uinradenfatahpalembang #uinradenfatah #fushpiuinradenfatah #fushpimelesat #fushpisemakinmelesat

TANDATANGANI MOA DAN JADI PRESENTER DI BRUNEI DARUSSALAM, DEKAN FUSHPI BAWA MISI PERKUAT JEJARING INTERNASIONAL

FUSHPI Semakin Melesat – Fakultas Ushuluddin dan Pemikiran Islam (FUSHPI) UIN Raden Fatah Palembang kembali mencatatkan prestasi membanggakan di kancah internasional. Prof. Dr. Hj. Uswatun Hasanah, M.Ag., Dekan FUSHPI, menjadi salah satu pemakalah sekaligus penandatangan nota kesepahaman (MoA) dalam Persidangan Antarabangsa Mazhab Syafi’i yang digelar di Pusat Persidangan Antarabangsa (ICC), Brunei Darussalam, pada 3–4 Juni 2025.

Mengangkat tema besar “Mazhab Syafi’i dalam Era Digital: Relevan & Cabaran”, forum akademik internasional ini diselenggarakan dalam rangka memperingati 60 tahun berdirinya Institusi Fatwa Negara Brunei Darussalam. Forum ini diikuti oleh puluhan akademisi dan peneliti dari berbagai negara, yang menyampaikan makalahnya baik secara luring maupun daring.

Dalam sesi selari 1 Prof. Dr. Hj. Uswatun Hasanah, M.Ag. bersama Prof. Dr. H. Abdul Hadi, M.A. mempresentasikan makalah ilmiah berjudul “The Role of Hadith in the Development of Imam al-Shafi’i’s Thought”. Makalah ini membahas secara mendalam bagaimana hadis menjadi fondasi penting dalam konstruksi pemikiran fiqh Imam al-Syafi’i, khususnya dalam membentuk metodologi istinbath hukum dan hubungan harmonis antara Al-Qur’an dan hadis.

Kehadiran Dekan FUSHPI dalam forum bergengsi ini merupakan bentuk kontribusi nyata fakultas dalam memperluas jejaring akademik internasional serta mendukung pencapaian visi FUSHPI sebagai fakultas unggul di tingkat ASEAN pada 2029. Perlu ditegaskan bahwa partisipasi dalam kegiatan ini sepenuhnya dibiayai secara mandiri oleh Dekan, sebagai bentuk dedikasi pribadi terhadap pengembangan institusi di tengah era efisiensi anggaran.

Selain menjadi pemakalah, Prof. Uswatun Hasanah juga melakukan penandatanganan nota kesepahaman (MoA) dengan salah satu institusi pendidikan tinggi di Brunei, sebagai langkah awal penguatan kerja sama akademik internasional antara FUSHPI UIN Raden Fatah dan mitra luar negeri.

Dengan kegiatan ini, diharapkan FUSHPI semakin dikenal secara luas di kawasan regional maupun internasional, serta terus memberikan kontribusi ilmiah yang bermakna dalam perkembangan keilmuan Islam di era digital.”Bersama Kita Bisa.” (mz)

#uinradenfatahpalembang #uinradenfatah #fushpiuinradenfatah #fushpimelesat #fushpisemakinmelesat

DERMAWAN FUSHPI DUKUNG PEMELIHARAAN AC UNTUK TINGKATKAN KENYAMANAN LINGKUNGAN AKADEMIK

FUSHPI Semakin Melesat – Palembang, 2 Juni 2025 – Fakultas Ushuluddin dan Pemikiran Islam (FUSHPI) UIN Raden Fatah Palembang menyampaikan apresiasi kepada para dermawan yang telah menginfakkan sebagian hartanya untuk mendukung biaya pemeliharaan AC di lingkungan kampus.

Bantuan ini digunakan untuk pemeliharaan unit pendingin ruangan yang tersebar di sejumlah titik penting yaitu di Mushola fakultas, 11 ruang kelas/lokal pembelajaran dan 2 ruang dosen.

Pemeliharaan AC ini menjadi bagian dari upaya menciptakan lingkungan belajar dan bekerja yang lebih nyaman dan produktif bagi sivitas akademika FUSHPI. Kegiatan ini juga menunjukkan semangat kepedulian dan kebersamaan dalam mendukung kualitas sarana prasarana pendidikan tinggi.

Semoga semangat kontribusi dan solidaritas ini terus tumbuh dan menjadi inspirasi bagi seluruh elemen kampus untuk menjaga serta meningkatkan fasilitas bersama menuju FUSHPI Unggul Asia Tenggara 2025.”Bersama Kita Bisa.” (mz)

 

#uinradenfatahpalembang #uinradenfatah #fushpiuinradenfatah #fushpimelesat #fushpisemakinmelesat