Category: Berita

DOSEN FUSHPI TAMPIL DI TVRI NASIONAL LEWAT FILM DRAMA “ANTU BANYU”: SUARAKAN PESAN ECOTEOLOGI DAN CINTA LINGKUNGAN

FUSHPI Semakin Melesat – Palembang, 3 Juli 2025 — Salah satu dosen Fakultas Ushuluddin dan Pemikiran Islam (FUSHPI) UIN Raden Fatah Palembang, Al-Ustadz H. Ahmad Soleh Sakni, Lc., MA., CDAI, kembali menunjukkan kiprah aktifnya di ruang publik. Kali ini, beliau tampil sebagai salah satu pemeran dalam film drama pendek bertajuk “Antu Banyu” yang ditayangkan di kanal TVRI Nasional dan juga tersedia secara daring di YouTube TVRI Nasional.

Film berdurasi sekitar 25 menit ini mengangkat tema pelestarian lingkungan Sungai Musi serta pesan moral tentang pentingnya menjaga kebersihan sungai sebagai warisan dan sumber kehidupan masyarakat Palembang. Dalam alur cerita, nilai-nilai Islam tentang tanggung jawab terhadap alam dikemas melalui pendekatan budaya lokal dan kisah mistik khas Sumatera Selatan.

Keterlibatan Ust. Soleh Sakni dalam film ini tidak hanya menjadi bagian dari kegiatan Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) berbasis media, tetapi juga selaras dengan semangat ecoteologi Islam—yakni, kajian teologis yang menempatkan alam sebagai bagian dari ciptaan Allah yang harus dijaga dan dimakmurkan. Tema ini juga sejalan dengan spirit Konferensi Internasional IC-TIARS Ke-4 yang diusung oleh FUSHPI tahun ini, yakni “Religion and Local Wisdom: Responses to Ecological Issues in the Archipelago.”

Film “Antu Banyu” juga menampilkan kolaborasi Ust. Soleh dengan para talenta muda berbakat dari Palembang, menjadikan film ini sarana dakwah kultural yang menyentuh masyarakat luas secara kreatif dan edukatif.

Civitas akademika FUSHPI diajak untuk turut memberikan dukungan moral dengan menonton, memberi like, komentar, dan membagikan film ini sebagai bagian dari dakwah bil hal yang membawa pesan kebaikan dan keberlanjutan lingkungan.”Bersama Kita Bisa.” (mz)

#uinradenfatahpalembang #uinradenfatah #fushpiuinradenfatah #fushpiuinrf  #fushpimelesat #fushpisemakinmelesat #ictiars2025 #goesinternational

RESMI DITUTUP, IC-TIARS IV 2025 TEGASKAN PERAN USHULUDDIN DALAM DIALOG GLOBAL DAN ISU EKOLOGI

FUSHPI Semakin Melesat – Palembang, 2 Juli 2025 – Setelah dua hari penuh dengan presentasi ilmiah, diskusi lintas budaya, dan refleksi spiritual yang menggugah, The 4th International Conference on Tradition and Religious Studies (IC-TiaRS IV)secara resmi ditutup pada Rabu, 2 Juli 2025 di Gedung Rapat B Fakultas Ushuluddin dan Pemikiran Islam UIN Raden Fatah Palembang. Acara penutupan berlangsung hangat dan khidmat, menjadi penanda berakhirnya salah satu forum akademik internasional paling progresif di lingkungan studi keislaman dan humaniora Indonesia.

Rangkaian penutupan diawali dengan pengumuman Best Presenter dari masing-masing subtema, sebagai bentuk apresiasi kepada para peserta yang berhasil memukau para reviewer dengan presentasi ilmiah yang kuat, sistematis, dan orisinal. Masing-masing subtema seperti Quranic Ecology, Green Sufism, Ecotheology, Ecophilosophy, hingga Indigenous Wisdom and Sustainability melahirkan pemakalah unggulan dari berbagai institusi dalam dan luar negeri. Kemenangan mereka bukan hanya soal prestasi akademik, tapi juga bukti bahwa dunia keilmuan Ushuluddin terus berdenyut dalam ranah riset yang kontekstual dan relevan dengan zaman.

Dalam sambutannya, Ahmad Syarif H., Ph.D. selaku Ketua Pelaksana IC-TiaRS IV menyampaikan rasa syukur dan terima kasih kepada seluruh pihak yang telah bekerja keras mewujudkan konferensi ini—mulai dari panitia, narasumber, peserta, hingga lembaga sponsor. Secara khusus, ia menyampaikan apresiasi kepada Bayt Al-Qur’an Al-Akbar dan Masjid Agung Palembang yang telah menjadi sponsor dan mitra spiritual dalam mendukung jalannya konferensi. “Terima kasih atas kerja keras, loyalitas, dan sinergi dari semua pihak. IC-TiaRS IV bukan hanya milik kami, tapi milik semua pejuang ilmu yang hadir secara tulus untuk peradaban,” ujarnya.

Acara penutupan ini kemudian diresmikan oleh Dekan Fakultas Ushuluddin dan Pemikiran Islam, Dr. Abu Mansur, M.Pd.I., yang menyampaikan bahwa IC-TiaRS bukan hanya ajang akademik biasa, melainkan juga wahana membangun narasi Islam yang ramah terhadap lingkungan, terbuka terhadap dialog, dan transformatif dalam praksis. Dalam pidatonya, beliau menyampaikan harapan agar IC-TiaRS ke depan bisa terus menjadi ruang pertemuan ilmiah antarbangsa yang membawa manfaat spiritual dan ekologis bagi dunia.

Untuk meraih keberkahan bersama, penutupan dilanjutkan dengan doa penutup yang penuh makna dipimpin oleh Ustadz Sulayman M. Nur, yang mendoakan agar seluruh ilmu dan pertemuan selama konferensi ini tercatat sebagai amal jariyah serta menjadi cahaya bagi umat dan semesta.

IC-TiaRS IV resmi ditutup dengan dokumentasi bersama, penuh kehangatan dan semangat kolaborasi lintas negara, disiplin, dan iman. Konferensi ini bukan sekadar forum ilmiah, tetapi titik temu antara tradisi, agama, dan masa depan bumi, menjadikan Fakultas Ushuluddin dan Pemikiran Islam UIN Raden Fatah Palembang sebagai rumah besar intelektual yang membumi sekaligus mendunia. (Azrianti & Fitri)

#uinradenfatahpalembang #uinradenfatah #fushpiuinradenfatah #fushpiuinrf  #fushpimelesat #fushpisemakinmelesat

MERIAH DAN INSPIRATIF! PENUTUPAN KINMU 4 DI UIN RADEN FATAH PALEMBANG TEGASKAN SEMANGAT ILMIAH MAHASISWA USHULUDDIN SE-INDONESIA

FUSHPI Semakin Melesat – Palembang, 2 Juli 2025 – Gedung Rapat B Fakultas Ushuluddin dan Pemikiran Islam, UIN Raden Fatah Palembang dipenuhi semangat intelektual dan kebersamaan saat menjadi tuan rumah penutupan Kompetisi Ilmiah Nasional Mahasiswa Ushuluddin (KINMU) ke-4, sebuah ajang tahunan yang mempertemukan mahasiswa-mahasiswa terbaik dari Fakultas Ushuluddin se-Indonesia dalam semangat kompetisi ilmiah yang sehat dan berkualitas.

Acara penutupan berlangsung pada Rabu, 2 Juli 2025, dipandu secara hangat dan elegan oleh moderator Jumiana, M.Pd.I. Suasana menjadi semakin khidmat dan mengesankan saat para peserta dari berbagai Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Negeri (PTKIN) mengikuti sesi pengumuman pemenang dengan penuh harap dan antusias.

Salah satu momen istimewa adalah sambutan dari Ketua Forum Dekanat Ushuluddin se-Indonesia, yang memberikan apresiasi setinggi-tingginya kepada UIN Raden Fatah sebagai tuan rumah yang telah menyelenggarakan penutupan ini dengan baik, serta kepada seluruh peserta KINMU yang telah menunjukkan dedikasi, kreativitas, dan semangat ilmiah yang luar biasa. Beliau menekankan bahwa KINMU bukan sekadar ajang lomba, tetapi juga ladang silaturahmi ilmiah dan pengokohan identitas intelektual mahasiswa Ushuluddin di era perubahan global.

Kompetisi yang mempertemukan berbagai mahasiswa dari latar belakang studi teologi, filsafat, tafsir, hadis, tasawuf, hingga pemikiran Islam ini menjadi ajang yang menyatukan ragam perspektif akademik dalam nuansa ukhuwah keilmuan yang inklusif dan progresif. Berbagai cabang lomba telah dipertandingkan sebelumnya, dan pada sesi ini diumumkan para juara dari masing-masing kategori, yang disambut dengan tepuk tangan meriah dan apresiasi tinggi.

Sebagai tuan rumah penutupan KINMU 4, Fakultas Ushuluddin dan Pemikiran Islam UIN Raden Fatah kembali menunjukkan kapasitasnya sebagai sentral dinamika keilmuan nasional, yang tidak hanya unggul dalam penyelenggaraan forum akademik, tetapi juga berkomitmen membangun jejaring kolaboratif antar kampus Ushuluddin se-Indonesia.

Acara ditutup dengan foto bersama para pemenang dan panitia, diiringi suasana hangat penuh bangga dan bahagia. Dokumentasi ini bukan sekadar arsip visual, tetapi juga simbol bahwa ilmu pengetahuan, tradisi intelektual Islam, dan semangat kolaboratif masih hidup dan tumbuh di antara generasi muda akademik Ushuluddin.(Azrianti & Fitri)

#uinradenfatahpalembang #uinradenfatah #fushpiuinradenfatah #fushpiuinrf  #fushpimelesat #fushpisemakinmelesat

IC-TIARS IV 2025: KETIKA AGAMA, TRADISI, DAN EKOLOGI BERTEMU DALAM FORUM INTELEKTUAL GLOBAL


FUSHPI Semakin Melesat – Palembang, 1 Juli 2025 – Fakultas Ushuluddin dan Pemikiran Islam (FUSHPI) Universitas Islam Negeri Raden Fatah Palembang kembali menorehkan prestasi akademik berskala internasional dengan sukses menyelenggarakan The 4th International Conference on Tradition and Religious Studies (IC-TiaRS IV). Konferensi ini resmi dibuka pada Senin, 1 Juli 2025, secara hybrid—memadukan partisipasi luring di Palembang dan daring melalui platform digital, memungkinkan keterlibatan peserta dari berbagai negara dan latar belakang.

Mengusung tema “Religion and Local Wisdom: Responses to Ecological Issue in the Archipelago,” konferensi ini menjadi respons ilmiah dan spiritual terhadap krisis ekologi yang melanda kawasan kepulauan, khususnya Indonesia. Nuansa pembukaan terasa agung dan sakral dengan penampilan Tari Gending Sriwijaya, tayangan video perjalanan historis IC-TiaRS dari batch 1 hingga batch 4, dan pembacaan ayat suci Al-Qur’an sebagai doa pembuka. Tak ketinggalan, lagu Indonesia Raya dinyanyikan bersama untuk membangkitkan semangat kebangsaan.

Wakil Ketua Pelaksana, Aristophan Firdaus, M.S.I., dalam laporannya menyampaikan bahwa konferensi ini menerima 174 abstrak, dan setelah proses seleksi, 150 abstrak dinyatakan lolos, berasal dari 42 universitas dalam dan luar negeri, termasuk partisipasi langsung dari delegasi UIN Imam Bonjol Padang. Dalam sambutannya, Aristophan menegaskan bahwa IC-TiaRS adalah forum penting untuk menjawab tantangan ekologi Nusantara, sekaligus bukti komitmen kolaboratif lintas agama dan global. Ia juga menyampaikan apresiasi kepada para dosen, sponsor, dan seluruh panitia yang telah memastikan konferensi ini berlangsung dengan baik.

Sambutan berikutnya disampaikan oleh Dekan FUSHPI, Dr. Abu Mansur, M.Pd.I., yang menekankan pentingnya menghidupkan kembali kearifan lokal sebagai bentuk kontribusi teologis dan kultural terhadap kelestarian alam. Ia menyampaikan terima kasih kepada rektorat, para invited speakers, dan seluruh peserta dari Indonesia, Australia, Belanda, hingga Jepang. Dalam refleksi spiritualnya, beliau menegaskan bahwa manusia dan alam adalah sahabat yang diciptakan untuk menjaga keseimbangan semesta—dan bahwa ekologi kini menjadi perhatian internasional, khususnya di lingkungan Fakultas Ushuluddin dan Pemikiran Islam.

Acara ini secara resmi dibuka oleh Wakil Rektor I, Bapak Munir, M.Ag., mewakili Rektor UIN Raden Fatah. Dalam sambutannya, ia menyatakan bahwa Islam adalah agama yang bijak dalam menjaga alam, dan konferensi ini menjadi bukti bahwa nilai-nilai Islam mampu merespons tantangan ekologis secara relevan dan berkelanjutan. “Alam semesta adalah manifestasi paling nyata dari ciptaan Allah. Menjaga lingkungan adalah bagian dari bentuk Wahdatul Wujud,” tegasnya saat membuka konferensi.

Konferensi ini menghadirkan para pakar lintas negara dan lintas disiplin sebagai invited speakers, di antaranya:

* Dr. Hijroatul Maghfiroh (Macquarie University, Australia),

* Dr. Zaimatus Sa’diyah (Radboud University, Belanda),

* Zulkarnain Hasan Basri (Presiden Japan Muslim Foundation, Jepang),

* Dr. Samsul Maarif (CRCS UGM),

* Dr. Wijaya, M.Si. (UIN Raden Fatah Palembang).

Para pembicara memperkaya diskursus ilmiah dari berbagai sudut pandang seperti ecotheology, ecophilosophy, Quranic ecology, prophetic ecology, dan Green Sufism—membawa napas spiritual dalam menyikapi krisis ekologis modern.

Acara dibuka dengan doa yang menyentuh dan penuh harap, dipimpin oleh Sulayman M. Nur, dan ditutup sementara dengan sesi dokumentasi resmi. Setelah itu, konferensi dilanjutkan ke sesi utama yang dimoderatori oleh Dr. Rahmat Hidayat, Lc., M.Phil., dilanjutkan dengan tiga keynote speaker, sesi ishoma, dan dua pemateri kunci terakhir.

IC-TiaRS IV bukan sekadar forum akademik, melainkan juga jembatan dialog spiritual dan ekologis. Di tengah krisis lingkungan global, konferensi ini menjadi bukti bahwa Fakultas Ushuluddin dan Pemikiran Islam UIN Raden Fatah Palembang hadir secara aktif dan transformatif, memadukan agama, tradisi, dan kearifan lokal dalam rangka membangun kesadaran ekologis yang inklusif dan visioner. (Fitri & Azrianti)

#uinradenfatahpalembang #uinradenfatah #fushpiuinradenfatah #fushpiuinrf  #fushpimelesat #fushpisemakinmelesat #ictiars2025

FUSHPI MATANGKAN PERSIAPAN ICTIARS KE-4, SIAP HADIRKAN 150 PESERTA DARI 49 INSTANSI

Palembang, 25 Juni 2025 – Fakultas Ushuluddin dan Pemikiran Islam (FUSHPI) UIN Raden Fatah Palembang kembali menunjukkan kesiapannya dalam menghadirkan ajang ilmiah berskala internasional melalui penyelenggaraan rapat koordinasi internal. Rapat ini digelar untuk mematangkan persiapan kegiatan The 4th International Conference on Theology, Islamic and Religious Studies (ICTIARS). Bertempat di ruang pertemuan utama fakultas, rapat ini tidak hanya melibatkan jajaran pimpinan fakultas dan panitia pelaksana, tetapi juga turut dihadiri oleh perwakilan organisasi kemahasiswaan ATLAS yang aktif berpartisipasi dalam kepanitiaan. Suasana diskusi berlangsung serius namun produktif, memperlihatkan semangat kolaboratif antarunit dalam memastikan kesuksesan konferensi akbar yang akan datang.

Ketua Panitia ICTIARS 2025, Ahmad Syarif Hidayatullah, Ph.D., dalam laporannya menegaskan bahwa segala aspek teknis dan non-teknis tengah dipersiapkan secara optimal. Ia menyampaikan rasa optimis terhadap capaian dan dampak kegiatan ini terhadap pengembangan keilmuan, khususnya dalam bidang teologi dan studi keislaman. “InsyaAllah kegiatan ini akan diikuti oleh 150 peserta dari berbagai instansi dan perguruan tinggi, baik nasional maupun internasional. Kami optimis, forum ini akan menjadi ruang ilmiah yang strategis dan relevan bagi pengembangan wacana keislaman kontemporer,” ujarnya dengan penuh semangat. Laporan tersebut disambut positif oleh seluruh peserta rapat sebagai sinyal kesiapan dan kepercayaan diri panitia dalam mengelola agenda ilmiah berskala global.

Dalam sesi penjelasan teknis, sekretaris panitia memaparkan bahwa konferensi tahun ini akan terbagi ke dalam 19 cluster atau kelompok bidang kajian. Dari jumlah tersebut, sebanyak tiga cluster direncanakan berlangsung secara luring (offline) di kampus, sementara sisanya akan diselenggarakan secara daring (online). Strategi ini diambil sebagai bentuk adaptasi atas dinamika partisipasi akademisi dari berbagai wilayah, baik dalam maupun luar negeri, sekaligus sebagai upaya memperluas jangkauan konferensi tanpa batasan geografis. Format hybrid ini juga mencerminkan komitmen FUSHPI dalam mengintegrasikan teknologi informasi dengan kegiatan ilmiah berbasis tradisi keilmuan Islam.

ICTIARS 2025 dijadwalkan berlangsung selama dua hari, yakni pada tanggal 1 hingga 2 Juli 2025. Hari pertama akan diawali dengan pembukaan resmi yang akan menampilkan sambutan dari para tokoh akademik dan pemangku kepentingan. Setelah sesi pembukaan, kegiatan dilanjutkan dengan presentasi enam cluster utama yang telah dipilih berdasarkan tema-tema strategis. Pada hari kedua, sisa cluster akan dipresentasikan, sekaligus dirangkaikan dengan agenda penting lainnya, yakni penutupan KINMU (Kompetisi Ilmiah Nasional Mahasiswa Ushuluddin). Agenda yang padat ini membutuhkan pengaturan waktu yang presisi agar keseluruhan kegiatan berjalan efektif dan bermakna.

Dekan Fakultas Ushuluddin dan Pemikiran Islam, Dr. Abu Mansur, M.Pd.I., dalam arahannya menekankan pentingnya perencanaan kegiatan yang rapi dan sistematis. Ia mengingatkan bahwa kualitas sebuah acara tidak hanya dinilai dari isi, tetapi juga dari detail teknis pelaksanaannya. “Kita harus memberikan kesan profesional dari awal sampai akhir kegiatan, karena ini menyangkut nama baik fakultas di mata publik akademik nasional dan internasional,” tegasnya. Beliau juga mendorong agar seluruh panitia menyusun rundown kegiatan secara detail, termasuk mencantumkan alokasi waktu dan siapa yang bertanggung jawab dalam setiap segmen acara.

Senada dengan itu, Wakil Dekan I, Dr. Nur Fitriyana, M.Ag., menyampaikan pentingnya melakukan refleksi atas pelaksanaan ICTIARS tahun-tahun sebelumnya. Evaluasi dan catatan kekurangan di masa lalu, menurutnya, merupakan fondasi utama untuk menghadirkan penyelenggaraan yang lebih baik dan bermutu. “Dengan begitu, kita tidak hanya menyukseskan acara, tetapi juga memperkuat citra FUSHPI di mata perguruan tinggi lain di Indonesia,” ungkapnya. Ia berharap agar panitia mampu menyajikan pengalaman konferensi yang tidak hanya bersifat formalitas, tetapi juga membekas secara ilmiah dan emosional bagi para peserta.

Wakil Dekan III, Almunadi, M.A., turut menegaskan bahwa ICTIARS 2025 adalah momentum penting yang harus dimanfaatkan secara maksimal. Terlebih lagi, kehadiran langsung perwakilan kampus-kampus lain yang akan mempresentasikan karya ilmiah mereka menjadikan acara ini sebagai sarana prestisius untuk menunjukkan kualitas akademik FUSHPI. Ia mengingatkan agar seluruh panitia bersikap profesional dan penuh tanggung jawab dalam setiap tahap pelaksanaan, mulai dari persiapan hingga penyelesaian akhir. “Ingat, ini bukan sekadar kegiatan fakultas, tetapi bagian dari wajah akademik kita yang dilihat publik luas,” katanya dengan nada serius.

Sementara itu, Koordinator Bidang Acara ICTIARS 2025, Ahmad Sholeh Sakni, M.A., menjelaskan bahwa timnya terus mengupayakan pengaturan kegiatan yang efektif dan efisien. Ia menyoroti pentingnya manajemen waktu yang ketat agar tidak ada sesi yang tergesa-gesa atau tumpang tindih, apalagi dengan adanya agenda penutupan KINMU yang waktunya berdekatan. “Kami akan memastikan setiap agenda berjalan tertib dan tepat waktu, termasuk kemungkinan pemisahan waktu antara penutupan KINMU dan ICTIARS agar masing-masing kegiatan mendapatkan porsi perhatian yang maksimal,” jelasnya.

Hingga rapat tersebut berlangsung, tercatat bahwa ICTIARS 2025 akan diikuti oleh peserta dari 49 instansi yang mencakup berbagai kampus dan lembaga pemerintah. Fakta ini menjadikan ICTIARS sebagai forum ilmiah yang tidak hanya berskala luas, tetapi juga memperkuat jejaring kolaborasi lintas institusi. Kehadiran ratusan akademisi dari berbagai latar belakang keilmuan menjadikan konferensi ini sebagai ruang bertemunya ide-ide segar, kritik konstruktif, serta inovasi pemikiran dalam bidang teologi dan studi keagamaan kontemporer. FUSHPI, dengan segala sumber daya dan pengalamannya, tampaknya siap menorehkan sejarah baru dalam dinamika intelektual Islam di Indonesia.

FUSHPI GELAR RAPAT KOORDINASI PERSIAPAN THE FOURTH IC-TIARS ECOLOGY: MATANGKAN LANGKAH JELANG KONFERENSI INTERNASIONAL

FUSHPI Semakin Melesat – Palembang, 25 Juni 2025 — Fakultas Ushuluddin dan Pemikiran Islam (FUSHPI) UIN Raden Fatah Palembang menyelenggarakan rapat koordinasi internal dalam rangka persiapan The Fourth International Conference on Theology, Islamic Studies and Religion Studies (IC-TIARS) yang akan mengangkat tema “Religion and Local Wisdom: Responses to Ecological Issues in the Archipelago.”

Rapat berlangsung di Ruang Rapat FUSHPI B dan dihadiri oleh Dekan FUSHPI Dr. Abu Mansur, M.Pd.I., Wakil Dekan I Dr. Nur Fitriyana, M.Ag., Wakil Dekan III Almunadi, M.A., Kepala Bagian Tata Usaha Dr. Jummiana, S.Ag., M.Pd.I., para dosen serta tim mahasiswa ATLAS (Academic Training and Language Support) yang turut terlibat dalam kegiatan ini.

Dalam arahannya, Dekan menyampaikan apresiasi dan ucapan terima kasih atas kehadiran serta keterlibatan seluruh pihak. Ia menekankan pentingnya mempersiapkan seluruh aspek kegiatan secara matang, mulai dari penyusunan rundown acara, pembagian tugas, hingga aspek teknis seperti penjemputan dan penyambutan tamu undangan.

Rapat ini juga menjadi forum untuk menyamakan persepsi dan memastikan kesiapan setiap divisi yang tergabung dalam kepanitiaan. Agenda IC-TIARS keempat ini diharapkan mampu menjadi ajang akademik internasional yang tidak hanya memperkuat jejaring keilmuan, tetapi juga menunjukkan kontribusi FUSHPI dalam isu-isu ekologi berbasis kearifan lokal.

Dengan semangat kolaboratif, rapat koordinasi ini menjadi langkah awal menuju suksesnya pelaksanaan konferensi internasional FUSHPI yang direncanakan akan digelar dalam waktu dekat.”Bersama Kita Bisa.” (mz)

#uinradenfatahpalembang #uinradenfatah #fushpiuinradenfatah #fushpiuinrf  #fushpimelesat #fushpisemakinmelesat #ictiars2025 #goesinternational

MAHASISWA PRODI ILMU HADIS AKTIF DALAM DISKUSI HAM: MERAWAT KEBEBASAN BERAGAMA DAN BERKEYAKINAN BERSAMA KOMNAS HAM RI

FUSHPI Semakin Melesat – Palembang, 18 Juni 2025 – Mahasiswa Program Studi Ilmu Hadis Fakultas Ushuluddin dan Pemikiran Islam UIN Raden Fatah Palembang turut ambil bagian dalam kegiatan edukatif dan reflektif bertajuk “Komnas HAM Goes to Campus” yang diselenggarakan oleh Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM) Republik Indonesia. Kegiatan ini mengangkat tema besar “Merawat Kebebasan Beragama dan Berkeyakinan di Indonesia” dan berlangsung di Auditorium Gedung Academic Center UIN Raden Fatah Palembang. Dihadiri oleh ratusan mahasiswa lintas fakultas, kegiatan ini menjadi momen penting untuk memperkuat kesadaran mahasiswa mengenai nilai-nilai hak asasi manusia dalam bingkai kehidupan kampus dan kebangsaan.

Empat mahasiswa Prodi Ilmu Hadis yang aktif mengikuti acara ini adalah Nuzulia Fatriani, Sheila Monicha, Muhammad Mirzan, dan Erick Chandra. Mereka dengan penuh antusias menghadiri seluruh rangkaian kegiatan, mulai dari pembukaan, pemaparan materi oleh para narasumber, hingga sesi diskusi yang interaktif. Kehadiran mahasiswa Ilmu Hadis dalam forum ini menjadi representasi bahwa studi hadis tidak hanya berfokus pada teks-teks keagamaan klasik, tetapi juga mampu terlibat dalam diskursus kontemporer yang berkaitan dengan nilai-nilai kemanusiaan, toleransi, dan hak asasi manusia. Dalam kegiatan tersebut, mahasiswa tidak hanya menjadi pendengar pasif, melainkan turut aktif mengajukan pertanyaan dan mencermati dinamika kebebasan beragama yang terjadi di Indonesia.

Acara dibuka langsung oleh Rektor UIN Raden Fatah Palembang, Prof. Dr. Muhammad Adil, M.A., yang menyampaikan sambutan sekaligus dukungan terhadap kolaborasi antara kampus dan lembaga negara dalam membangun kesadaran kolektif akan pentingnya menjaga nilai-nilai kebebasan beragama dan berkeyakinan. Dalam sambutannya, Prof. Adil menekankan bahwa kampus harus menjadi tempat yang aman dan terbuka bagi siapa pun, tanpa diskriminasi terhadap latar belakang agama dan keyakinan. Beliau juga menekankan bahwa mahasiswa adalah agen perubahan yang harus diperlengkapi dengan pemahaman mendalam tentang HAM, sebagai bekal mereka dalam menghadapi tantangan kehidupan bermasyarakat yang multikultural.

Selanjutnya, Komisioner Komnas HAM, Putri Elvina, S.Psi., MN., memberikan pemaparan materi yang mendalam mengenai hak atas kebebasan beragama dan berkeyakinan (KBB) di Indonesia. Ia menjelaskan bahwa KBB merupakan salah satu hak dasar yang dijamin oleh konstitusi dan hukum internasional. Hak ini mencakup beberapa aspek penting, antara lain hak untuk memilih dan menganut agama atau kepercayaan sesuai hati nurani, hak untuk menjalankan ajaran dan ritual agama secara bebas, hak atas perlindungan negara dari segala bentuk kekerasan dan diskriminasi atas dasar agama, serta hak untuk memperoleh pendidikan yang tidak bias terhadap agama atau kepercayaan tertentu. Putri Elvina juga menekankan bahwa hak ini bersifat mutlak dan tidak boleh dikurangi dalam situasi apa pun, termasuk dalam kondisi darurat sekalipun.

Namun demikian, realitas di lapangan menunjukkan bahwa pelanggaran terhadap kebebasan beragama dan berkeyakinan masih kerap terjadi. Dalam paparannya, Putri Elvina membagi jenis pelanggaran tersebut menjadi tiga kategori. Pertama, violence by commission, yaitu kekerasan yang dilakukan secara langsung oleh negara atau aparatnya terhadap kelompok atau individu atas dasar perbedaan agama. Kedua, violence by omission, yakni ketika negara membiarkan terjadinya kekerasan atau diskriminasi tanpa upaya perlindungan atau pencegahan. Ketiga, violence by judicial, yaitu ketika kebijakan, regulasi, atau putusan hukum justru menimbulkan diskriminasi terhadap kelompok agama minoritas. Ketiga bentuk pelanggaran ini menurutnya menunjukkan bahwa negara masih perlu memperkuat komitmen dan mekanisme dalam menjamin kebebasan beragama secara adil dan merata bagi seluruh warganya.

Diskusi semakin hangat ketika sesi tanya jawab dibuka, dan mahasiswa diberikan kesempatan untuk menyampaikan pandangan dan pertanyaan. Salah satu mahasiswa Ilmu Hadis, Erick Chandra, mengajukan pertanyaan kritis mengenai bagaimana strategi Komnas HAM dalam merespons pelanggaran kebebasan beragama yang terjadi secara terselubung, melalui aturan lokal yang diskriminatif atau pembatasan praktik keagamaan nonmainstream. Pertanyaannya mendapat sambutan hangat dari narasumber, bahkan Erick Chandra mendapat apresiasi berupa hadiah kaos resmi dari Komnas HAM sebagai bentuk penghargaan atas pemikiran dan keberaniannya menyuarakan isu sensitif secara ilmiah dan berani. Hal ini menunjukkan bahwa mahasiswa Ilmu Hadis tidak hanya menguasai ilmu-ilmu keislaman normatif, tetapi juga mampu mengartikulasikan nilai-nilai kemanusiaan dari perspektif Islam yang rahmatan lil alamin.

Muhammad Mirzan, mahasiswa semester akhir Prodi Ilmu Hadis, juga mengungkapkan bahwa kegiatan ini sangat penting untuk membentuk cara pandang baru bagi mahasiswa dalam membaca teks-teks keagamaan secara kontekstual. Ia menambahkan bahwa banyak hadis yang berbicara mengenai pentingnya toleransi antar umat beragama, seperti larangan memaksa orang lain masuk Islam, serta anjuran untuk berlaku adil dan baik kepada non-Muslim. Hal ini menjadi bukti bahwa Islam memiliki fondasi kuat dalam menjunjung tinggi kebebasan beragama dan penghormatan terhadap hak asasi manusia. Menurutnya, diskusi seperti ini harus lebih sering dilakukan di ruang-ruang akademik agar mahasiswa terbiasa berpikir kritis, terbuka, dan solutif dalam menghadapi problematika sosial keagamaan yang kompleks.

Kegiatan “Komnas HAM Goes to UIN Raden Fatah Palembang” ditutup dengan semangat kebersamaan dan kesadaran bahwa perguruan tinggi memiliki tanggung jawab moral dalam menjaga nilai-nilai kebebasan beragama dan berkeyakinan. Kampus tidak hanya sebagai tempat belajar, tetapi juga ruang dialog dan keberagaman yang harus dikelola dengan baik oleh seluruh unsur civitas akademika. Mahasiswa Ilmu Hadis yang turut hadir merasa bahwa kegiatan ini memberikan pencerahan baru serta menjadi ajang pembuktian bahwa ilmu hadis juga bisa berperan besar dalam memperkuat pemahaman masyarakat tentang hak asasi manusia, khususnya dalam konteks keberagaman dan kebebasan beragama di Indonesia.

(Nuzulia Fatriani & Muhammad Mirzan)

#uinradenfatahpalembang #uinradenfatah #fushpiuinradenfatah #fushpimelesat #fushpisemakinmelesat

APEL PERDANA DI BAWAH KEPEMIMPINAN BARU, FUSHPI BANGUN SEMANGAT DAN BUDAYA KERJA YANG SALING MENGUATKAN


FUSHPI Semakin Melesat – Palembang, 16 Juni 2025 — Fakultas Ushuluddin dan Pemikiran Islam (FUSHPI) UIN Raden Fatah Palembang melaksanakan apel pagi perdana di bawah kepemimpinan Dekan baru, Dr. Abu Mansur, M.Pd.I. Apel yang berlangsung di Ruang Rapat FUSHPI B ini diikuti oleh jajaran pimpinan, dosen, dan tenaga kependidikan dengan penuh khidmat.

Yang menarik, komandan apel pada kesempatan ini langsung dipimpin oleh Dekan FUSHPI, menandai semangat baru dalam membangun kedisiplinan dan komitmen kolektif di lingkungan kerja.

Dalam arahannya, Dekan menyampaikan dua pesan utama yang menjadi pijakan budaya kerja FUSHPI ke depan. Pertama, beliau mengingatkan bahwa setiap amal dan perbuatan baik positif maupun negatif selalu dicatat oleh malaikat. Oleh karena itu, seluruh sivitas akademika diimbau untuk bersungguh-sungguh dan berintegritas dalam menjalankan tugas.

“Setiap apa yang kita lakukan, jangan lupa bahwa semuanya dicatat. Mari kita bersungguh-sungguh dalam bekerja,” ujarnya dalam pengarahan apel.

Pesan kedua yang disampaikan adalah pentingnya budaya saling mengingatkan dan saling menguatkan antarpegawai dan antarunit kerja. Dekan mengajak seluruh keluarga besar FUSHPI untuk menjadikan kerja tim sebagai kekuatan utama dalam mewujudkan visi besar fakultas.

Apel pagi ini menjadi simbol awal sinergi dan komitmen bersama untuk terus meningkatkan kualitas pelayanan akademik, tata kelola, dan kebersamaan di lingkungan FUSHPI.”Bersama Kita Bisa.” (mz)

 

#uinradenfatahpalembang #uinradenfatah #fushpiuinradenfatah #fushpimelesat #fushpisemakinmelesat

USTADZ H. AHMAD SOLEH SAKNI, Lc., M.A., CDAI., KEMBALI ISI PROGRAM “BELAJAR TAUHID” TVRI SUMSEL BAHAS TANDA-TANDA HAJI MABRUR

FUSHPI Semakin Melesat – Palembang, 12 Juni 2025 — Dosen Fakultas Ushuluddin dan Pemikiran Islam (FUSHPI) UIN Raden Fatah Palembang, H. Ahmad Soleh Sakni, Lc., M.A., CDAI., kembali tampil sebagai narasumber dalam program religi unggulan TVRI Sumsel bertajuk Belajar Tauhid. Program ini tayang secara reguler setiap hari di kanal digital dan streaming TVRI Sumatera Selatan.

Dalam edisi kali ini, Ustadz Ahmad Soleh menyampaikan tema “Tanda-Tanda Haji Mabrur,” yang mengupas tanda-tanda spiritual dan perilaku yang mencerminkan kemabruran ibadah haji seseorang. Penyampaian dilakukan secara live dari Studio TVRI Sumsel pukul 14.30–15.00 WIB.

Program Belajar Tauhid telah berjalan sejak tahun 2020, dengan dua narasumber utama yang mengisi secara bergantian, yaitu H. Ahmad Soleh Sakni dan KH. Syarifuddin Ya’kub, M.H.I., yang juga dikenal sebagai Wakil Imam Masjid Agung Palembang. Keduanya secara konsisten menyampaikan kajian-kajian Islam yang bersifat mendalam namun mudah dipahami oleh seluruh lapisan masyarakat.

Program ini dapat disaksikan melalui saluran digital TVRI Sumsel serta layanan streaming YouTube TVRI Sumsel dan aplikasi TVRI Sumsel dan Acara ini disiarkan setiap hari di TVRI Sumsel 2 kali pada Subuh jam. 04.00 – 04.30 dan 14.30 sd 15.00 atau 15.30 sd 16.00 sehingga menjangkau khalayak luas tidak hanya di Sumatera Selatan, tetapi juga pemirsa di seluruh Indonesia.

Keterlibatan aktif dosen FUSHPI dalam kegiatan Pengabdian kepada Masyarakat (PKM) melalui media nasional ini menjadi bukti kontribusi nyata FUSHPI dalam menyebarkan nilai-nilai Islam yang rahmatan lil alamin.”Bersama Kita Bisa.” (mz)

#uinradenfatahpalembang #uinradenfatah #fushpiuinradenfatah #fushpimelesat #fushpisemakinmelesat

FUSHPI GANDENG THE WIJAYA INSTITUTE GELAR WORKSHOP ENTREPRENEURSHIP: TANAMKAN DISIPLIN DAN JIWA WIRAUSAHA DI KALANGAN MAHASISWA

FUSHPI Semakin Melesat – Palembang, 12 Juni 2025 — Fakultas Ushuluddin dan Pemikiran Islam (FUSHPI) UIN Raden Fatah Palembang menggelar Workshop Entrepreneurship bagi mahasiswa, bekerja sama dengan The Wijaya Institute. Kegiatan ini berlangsung di Ruang Rapat FUSHPI B, dimulai pukul 09.00 WIB hingga selesai.

Acara dipandu oleh Kepala Bagian Tata Usaha, Dr. Jummiana, S.Ag., M.Pd.I., dan diawali dengan pembacaan tilawah Al-Qur’an serta menyanyikan lagu Indonesia Raya dan Mars UIN Raden Fatah.

Turut hadir dalam kegiatan ini Dekan FUSHPI Dr. Abu Mansur, M.Pd.I., Wakil Dekan I Dr. Nur Fitriyana, M.Ag., Wakil Dekan II Abdul Karim Nasution, M.Hum., Wakil Dekan III Almunadi, M.A., para Ketua dan Sekretaris Program Studi, para dosen, tenaga kependidikan, serta mahasiswa FUSHPI. Hadir pula narasumber utama, Drs. H. Raden Wijaya, M.Si., Ph.D., Direktur The Wijaya Institute, beserta tim.

Dalam sambutannya, Dekan FUSHPI menegaskan bahwa salah satu kunci utama meraih kesuksesan adalah disiplin. Beliau mengajak mahasiswa untuk membentuk sikap kerja yang tertib, tangguh, dan konsisten sejak dini.

Sementara itu, Drs. H. Raden Wijaya, M.Si., Ph.D., menyampaikan bahwa The Wijaya Institute berkomitmen melalui workshop ini berharap dapat mencetak mahasiswa FUSHPI yang berdaya saing melalui jalur wirausaha. “Orang miskin bekerja untuk mengejar uang sedangkan orang kaya bekerja agar uang bekerja untuk dirinya,” ungkapnya, mengajak peserta untuk mengubah pola pikir dan semangat hidup mandiri.

Ketua pelaksana kegiatan, Hedhri Nadhiran, M.Ag., yang juga merupakan Kaprodi ILHA, menyampaikan bahwa workshop ini merupakan kegiatan pembuka. “Selanjutnya akan ada jadwal pelatihan lanjutan yang terstruktur. Kami berharap program ini dapat mencetak entrepreneur muda dari lulusan FUSHPI,” ujarnya.

Kegiatan ini diharapkan menjadi awal penguatan keterampilan kewirausahaan mahasiswa FUSHPI, sekaligus mendukung visi fakultas dalam membentuk lulusan yang unggul secara intelektual dan siap berkontribusi di tengah masyarakat.”Bersama Kita Bisa.” (mz)

#uinradenfatahpalembang #uinradenfatah #fushpiuinradenfatah #fushpimelesat