FORM BIODATA ALUMNI YUDISIUM / WISUDA MARET 2019

Kepada Alumni yang akan mengikuti yudisium dan wisuda bulan maret 2019, diwajibkan untuk mengisi biodatanya disini : http://bit.ly/alumniXVII
atas perhatiannya diucapkan terimakasih.
Kepada Alumni yang akan mengikuti yudisium dan wisuda bulan maret 2019, diwajibkan untuk mengisi biodatanya disini : http://bit.ly/alumniXVII
atas perhatiannya diucapkan terimakasih.
Tampaknya Fakultas Ushuluddin dan Pemikiran Islam UIN Raden Fatah Palembang tidak bermain main mencetak dan melahirkan tenaga andal di bidang layanan kesehatan berbasis Tasawuf dan Psikoterapi.
Ya, guna mewujudkan profesionalisme dan kwalitas mahasiswa Prodi Tasawuf dan Psikoterapi, Minggu (24/02/19) digelar Pelatihan Penyembuhan Illahiah Terapi Al Qur’an dengan metode Tadziyatun Nafs. Acara diadakan di Ruang Munaqasyah dengan trainer Ustadz Harmadianto atau yang lebih dikenal dengan panggilan Ustadz Toto.
Dalam uraiannya di hadapan 50 orang mahasiswa Prodi Tasawuf dan Psikoterapi, Ustadz Harmadianto memaparkan hal- hal mendasar terkait tema pelatihan. Disebutkab,
Tazkiyatun Nafs adalah proses pembersihan jiwa dari segala bentuk kotoran hati dan jiwa, sehingga menjadi pribadi yang mempunyai akhlak yang mulia.
“Karena betapa banyak dari kita yang masih belum memahami mana yang benar dan mana yang salah. Sehingga kita melakukan sebuah kebenaran dengan berlandaskan pemahaman yang benar, tetapi persoalannya banyak di antara kita yang terjebak dalam syubhat dan keragu-raguan karena minimnya ilmu,” papar Ustadz Toto.
Parahnya lagi, tambah sang Ustadz, banyak manusia masih enggan untuk mencari ilmu atau sebenarnya tidak memiliki ilmu tetapi berlagak seperti orang yang Berilmu.
“Inilah sumber musibah itu.
Dengan demikian kita perlu rehabilitasi hati,” tegasnya.
Dalam upaya rehabilitasi hati ini setidaknya ada 3 langkah yang penting dilakukan.
Pertama: prilaku dan perbuatan manusia sangat tergantung pada kondisi hati yang ada di dalam dirinya. Apabila hatinya bersih dan baik, prilakunya baik dan sebaliknya apabila hatinya kotor dan buruk prilakunya juga akan buruk.
Kedua : kebersihan hati lebih penting dan lebih utama dari pada kebersihan fisik. Hati yang bersih akan melahirkan tubuh dan prilaku yang bersih dan sehat.
Ketiga: dengan hati yang bersih, hidup manusia akan tenang, damai dan bahagia . Karena kebahagian dan ketentraman ini bukan saja terletak pada kehidupan duniawi yang fana, tetapi hati yang bersih juga jaminan kebahagian ukrowi yang kekal dan abadi.
Demikian paparan Ustadz Harmadianto yang dikenal sebagai Trainer dan Profesional Therapist.
Sementara itu Ketua Prodi Tasawuf dan Psikoterapi UIN Raden Fatah Palembang Haji Wijaya menegaskan, mahasiswa Prodi Tasawuf dan Psikoterapi bukan hanya dituntut memiliki kemampuan personal, akademikal dan profesional semata. Yang jauh lebih penting juga harus mampu menjadi sosok panutan yang berbudi luhur dan berakhlak mulia.
“Karena nantinya ketika mahasiswa sudah selesai kuliah wajib mengaktualisasikan ilmunya di masyarakat sebagai Coach, Fasilitator, Promotor, konselor dan psikoterapis,” urai Haji Wijaya.
Dosen sekaligus pengusaha sukses ini menambahkan, dapat dipastikan ke depannya persoalan manusia dan peradabannya semakin kompleks. Karenanya persoalan terkait Spiritual Healing akan memiliki peran yang mengemuka dan sangat dibutuhkan.
“Penting saya tegaskan, mahasiswa prodi Tasawuf dan Psikoterapi ini adalah mahasiswa yang wajib memiliki kemampuan kemampuan praktis aplikasi. Karena prodi ini diharapkan mampu menghasilkan Sarjana Sains Terapan. Bukan ilmu murni, sehingga kurikulumnya pun disusun dengan mata kuliah yang berbasis kompetensi aplikatif. Seperti psikologi, dasar-dasar ilmu medis, farmakologi dan yang paling utama adalah Sufi Healing atau Spiritual Healing,” tandas Haji Wijaya yang mendapat aplous dari mahasiswa.
Ketika ditanya kenapa prodi ini terkesan agak ngotot untuk segera mempercepat kemampuan mahasiswanya dalam bidang terapiutik ini, pria berperawakan tegap dan suka humor ini sambil tertawa menjawab, “Bukan ngotot tapi ngebut. Anda lihatkan kecenderungan masyarakat kita saat ini ada indikasi sedang goyah moralnya dan terganggu mentalnya.”
Sinyaleman tersebut, lanjut Haji Wijaya, terlihat dengan indikasi masyarakat yang mudah marah, mudah panik dan mudah terprovokasi, sehingga pada akhirnya dapat memicu kerawanan sosial.
“Apalagi saat ini di tahun tahun politik, kita melihat jelas berbagai kerawanan sosial. Nah, kami sebagai elemen masyarakat, bangsa dan negara ini wajib ancang-ancang dan mempersiapkan diri untuk mencetak tenaga-tenaga terampil yang mampu merehabilitasi anggota masyarakat baik yang terganggu jiwanya sampai yang sakit jiwanya,” ungkap sosok yang juga dikenal sebagai sosiolog.
“Cara yang kita lakukan adalah dengan metode alamiah, ilmiah dan illahiah. Ini benar-benar sebuah proses yang sangat holistik,”tegas Haji Wijaya menutup perbincangan dengan media ini.
Nyaris tak diketahui masyarakat secara luas, bahwa saat ini ada Perguruan Tinggi (PT) yang memiliki program study dan mampu memberikan pelayanan kepada masyarakat.
Khususnya pada pasien atau klien yang memiliki gangguan fisik dan atau jiwa/mental/spiritual yang bersifat sementara (temporer) atau permanen,dengan menggunakan metode terapiutik.
Hal ini diungkapkan oleh Asep Haerul Gani, saat memberikan kuliah tamu pada prodi Tasawuf dan Psikoterapi di Ruang Serba Guna Fakultas Ushuluddin dan Pemikiran Islam, Universitas Islam Negeri (UIN) Raden Fatah Palembang.
Aktifitas terapeutik ini, menurut Asep dimaksudkan untuk meningkatkan komponen kinerja okupasional (senso-motorik, persepsi, kognitif, sosial dan spiritual) maupun dalam area kinerja okupasional (perawatan diri, produktivitas dan pemanfaatan waktu luang).
“Sehingga pasien atau klien mampu meningkatkan kemandirian fungsional, meningkatkan derajat kesehatan dan dapat berpartisipasi di masyarakat,” tegas Asep Haerul Gani, yang merupakan salah seorang Senior Psychologist & Psychotherapits di Indonesia, kepada kurang lebih 105 masasiswa Prodi Tasawuf dan Psikoterapi dengan mengangkat tema,+ “Tasawuf dan Psikoterapi sebagai Metode Penyembuhan Alamiah, Ilmiah dan Illahiah.
Ditempat yang sama Ketua Prodi Tasawuf dan Psikoterapi UIN Raden Fatah Palembang, H Wijaya yang dikenal di Palembang sebagai seorang sosiolog dan Pengusaha yang sukses ini.
Ketika ditanya tentang prospek kerja lulusan prodi ini, menjelaskan bahwaLulusan Program Study ini dapat bekerja di beberapa rumah sakit umum maupun rumah sakit khusus.
Seperti rumah sakit jiwa, klinik, puskesmas, institusi pendidikan, pusat rehabilitasi penyandang cacat fisik maupun mental.
“Selain itu pusat rehabilitasi korban narkoba atau sebagai profesional, dengan membuka tempat tempat praktek pribadi. Dimana prodi tasawuf dan psikoterapi ini akan melahirkan Ilmuwan-ilmuwan atau sarjana sains terapan yang handal, mampu mengintegrasikan amal, Ilmu dan Iman dalam bidang kesehatan mental, spiritual dan jiwa seseorang atau masyarakat,” bebernya.
Lebih jauh dipaparkan oleh Wijaya kedepannya, untuk mendukung proses belajar mengajar dan kegiatan lainnya,
Serta menciptakan lulusan yang siap pakai dan handal selain sarana dan prasarana standar. Jurusan Tasawuf dan Psikoterapi akan melengkapi fasilitas-fasilitas, antara lain laboratorium pediatri Laboratorium Massage dan Manual Therapy, Laboratorium Terapi Latihan (Exercices Therapy), Laboratorium Kardiovaskuler dan Respirasi Laboratorium Hidro Therapy & Spa Laboratorium Analisis Aktifitas dan Splinting, Laboratorium Aktivitas Keseharian (ADL).
Berbeda dengan Wijaya, Dekan Fakultas Ushuluddin da Pemikiran Islam Alfi Yulizun menyatakan, dirinya optimis Prodi Tasawuf dan Psikoterapi di bawah kepemimpinan Haji Wijaya akan semakin maju,berkembang dan exist.