PUJIAN DEKAN FUSA UIN IMAM BONJOL PADANG ATAS KESUKSESAN TIM FUSHPI UIN RADEN FATAH PALEMBANG


(Padang,06/07/23) – Tim ATLAS beserta Dosen pendamping Ahmad Soleh Sakni Lc. MA melakukan muhibbah akademik ke Fakultas Ushuluddin dan Studi Agama (FUSA) UIN Imam Bonjol Padang setelah mengikuti kegiatan ADIA 202e (Annual Conference International). Pada kesempatan kali ini, tim ATLAS berkesempatan untuk berkunjung dan menemui Dekan FUSA Dr. Andri Ashadi, M.Ag beserta Wakil Dekan II FUSA Dr. Zulfis, M.Hum.

Delegasi Fushpi disambut hangat oleh Dekan FUSA UIN Imam Bonjol di Kampus 3 yakni kampus baru dari UIN Imam Bonjol Padang. Bapak Dr. Andri Ashadi, M. Ag dan Wakil dekan 2 bapak Dr. Zulfis, M. Hum. Tidak hanya itu, ternyata bapak wakil dekan 2 juga berasal dari Palembang sehingga perbincangan pun semakin hangat.

Dalam perbincangan  bapak  Dr. Andri Ashadi, M. Ag bertanya mengenai lancarnya kegiatan ADIA 2023 yang diikuti oleh Mahasiswa Fushpi. Dekan FUSA berdecak kagum saat mendengar bahwasannya Mahasiswa Fushpi (Tim ATLAS) turut menjadi Presenter dalam kegiatan tersebut.

Selain itu saat akan memulai sesi foto, ternyata Dekan dan Wakil Dekan II FUSA tertarik dengan seragam yang Tim ATLAS gunakan dan menanyakan arti dari ATLAS serta makna dari Logo ATLA. Maka dengan antusias Tim ATLAS sampaikan bahwa “ATLAS merupakan singkatan dari kegiatan Academic Writing Class, selain itu gambar logonya sama dengan namanya, dimana ada bola dunia dan dibawahnya terdapat buku yang terbuka, yang artinya harapan kami ATLAS ini dapat mendunia sehingga mahasiswa bisa berkeliling kepenjuru dunia dengan munulis dari wawasan bacaan bukunya”.

Dekan FUSA juga bertanya mengenai bagaimana pelaksanaan kelas menulis yang ada di Fakultas Ushuluddin dan Pemikiran Islam Palembang. Selain itu,  beliau juga menyampaikan terimakasih telah menginspirasi mahasiswa-mahasiswa yang ada di UIN Imam Bonjol Padang, saat ini UIN Imam Bonjol juga sudah memulai perlahan-lahan mengaktifkan mahasiswanya dalam menulis ilmiah.

Kemudian, Wakil Dekan II bapak Dr. Zulfis, M. Hun juga mengatakan, ” Ini merupakan wajah-wajah yang nantinya juga akan keluar negeri semua, sekarang kan sudah mengikuti konferensi internasional dalam negeri, maka nanti mengikuti konferensi internasional nya di luar negeri .”

Harapan dari Dekan FUSA atas suksesnya Tim FUSHPI dalam mendukung dan mengpresiasi kegiatan ini ialah untuk terus mendukung penuh kegiatan yang bisa menunjang prestasi Mahasiswa. Walaupun tidak seluruh mahasiswa memiliki keinginan, niat dan kemauan dalam menulis, harapannya dapat memancing api semangat mahasiswa dan menjadikan contoh sehingga hadirnya jejak prestasi mahasiswa dalam konferensi Internasional. (Utami & Nadia)

PEMIKIRAN MAHASISWA FUSHPI MENUAI PUJIAN DALAM ADIA ANNUAL INTERNATIONAL CONFERENCE 2023


Fakultas Ushuluddin dan Pemikiran Islam – UIN Raden Fatah Palembang, menuai pujian melalui pemikiran dari Mahasiswa yang tampil dalam acara ADIA Annual International Conference 2023 yang diselenggarakan oleh UIN Imam Bonjol Padang. Tampil dengan berbagai tema sebanyak 6 artikel, 5 dari Mahasiswa dan 1 dari Dosen.

(Senin, 05 Juni 2023). Berbagai tema yang tampil dalam acara ADIA ini, dari 6 artikel terdapat 9 penulis. Terdapat 3 paralel yang terbagi menjadi beberapa session dengan tema session yang berbeda-beda. Terdapat 3 Prodi yang mengirim yaitu dari Ilmu al-Qur’an dan Tafsir (IQT), Ilmu Hadis (ILHA), Tasawuf dan Psikoterapi (TP). Ketiga Prodi tersebut masing-masing mengirimkan Mahasiswa dan Mahasiswinya untuk ikut dalam acara ADIA di Padang. Berikut nama-namanya;

  • Ahmad Soleh Sakni, Lc., MA, Utami Syahdiah (Kaprodi dan Mahasiswa Prodi TP)
  • Arjuna, M. Adhim Rajasyah, Nadia Azkiya (Mahasiswa Prodi IQT)
  • Mawar Rahmadita (Mahasiswa Prodi IQT)
  • Putri Ayu (Mahasiswa Prodi IQT)
  • Apriliah (Mahasiswa Prodi ILHA)
  • Sarmilah (Mahasiswa Prodi ILHA)

Berikut beberapa pemikiran dari penulis di atas dalam karya tulisnya yang ditampilkan dalam acara ADIA Annual International Conference 2023;

  1. Ahmad Soleh Sakni, Lc. MA, Utami Syahdiah (Kaprodi dan Mahasiswa Prodi TP) mengungkapkan tentang tema yang berjudul Peran Etika Komunikasi Islam dalam Media Sosial di Era Disrupsi Digital.” Dalam pemaparannya, dijelaskan bahwasannya di era disrupsi digital ini media sosial menjadi media komunikasi yang sangat mudah untuk digunakan. Tidak hanya kalangan anak muda namun mulai dari yang dewasa, orang tua, bahkan anak-anak sudah berseluncur dalam media sosial. Manfaat dari media sosial dapat dilihat dari berbagai sisi. Namun selain manfaat terdapat juga dampak negatif dalam pengguna media sosial. Sebagai wadah dalam menyuarakan pendapat, tak jarang netizen atau masyarakat online yang bersuara tanpa memperhatikan adab dan etika dalan berkomunikasi. Sehingga banyak sekali bentrok dan salah paham hingga menimbulkan kekacauan.
  2. Arjuna, M. Adhim Rajasyah, Nadia Azkiya (Mahasiswa Prodi IQT) menyajikan sebuah tema tentang ”Tantangan dalam Menjaga ”Qaulan Ma’rufa” Ditengah Dominasi Penggunaan Bahasa Slang di Kalangan Milenial” Dengan semangat untuk melestarikan nilai-nilai agama dan budaya yang luhur, mahasiswa Ushuluddin dan Pemikiran Islam dari UIN Raden Fatah Palembang bersama dengan mahasiswa dari berbagai perguruan tinggi lainnya akan berupaya merumuskan strategi dan pendekatan baru untuk menghadapi tantangan dalam menjaga Qaulan Ma’rufa di tengah dominasi penggunaan bahasa slang di kalangan generasi milenial. Konferensi ini diharapkan akan memberikan kontribusi penting dalam mengembangkan pemahaman yang lebih baik tentang bagaimana menjaga integritas bahasa dan nilai-nilai kebaikan dalam era perkembangan bahasa dan budaya yang beragam.
  3. Mawar Rahmadita (Mahasiswa Prodi IQT) menyajikan tentang “Kebinekaan Terhadap Urgensi Moderasi Beragama di Era Disrupsi Digital”. Menurut Mawar, Erupsi digital memiliki dampak positif dan dampak negative. Pada dampak positif yakni mudah mengambil berbagai informasi lalu berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi kemudian komunikasi dapat dilakukan dengan mudah dan cepat. Namun, menurutnya di sisi lain memiliki dampak negatif yaitu membuat sikap menutup diri lau berpikir sempit dan perilaku konsumtif Informasi tidak terkontrol sehingga terjadinya penyebaran berita hoax.
  4. Putri Ayu (Mahasiswa Prodi IQT) membawakan tema tentang “La Tasubbu: Upaya Preventif Sikap Intoleransi dalam Kehidupan Beragama Perspektif Q.S. al-An’am Ayat 108”. Ia menuturkan bahwa, sikap preventif ini penting karena dapat mencegah konflik yang membuat terjadinya perpecahan di masyarakat. Sehingga menerapkan sikap preventif sebagai prinsip sangat baik dalam menentukan sikap apapun baik itu urusan agama, berbangsa maupun bernegara “Dengan adanya sikap preventif membuat pencegahan hal yang buruk agar tidak terjadi perpecahan di masyarakat karena di berbagai Negara telah banyak terjadinya konflik kekerasan sesama warga yang mempunyai latar belakang yang berbeda, kemudian dalam Q.S Al-an’am ayat 108 menjelaskan bahwa jangan kamu memaki sesembahan lain.” Ungkapnya sebagai penutup dalam persentasinya
  5. Apriliah (Mahasiswa Prodi ILHA) bertemakan tentang ”Menangkal Paham Radikalisme Bagi Kaum Milenial dalam Cyberface di Era 5.0”. Alhamdulillah, puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa, ucap Apriliah. Karena masih diberikan nikmat sehingga bisa mengikuti kegiatan acara konferensi di Kota Padang. Saya sangat bangga bisa menjadi salah satu perwakilan Mahasiswi Fushpi khususnya Program Studi Ilmu Hadis yang dipercaya untuk tampil di acara ADIA di Kota Padang. Dengan membuat artikel ilmiah, kita bisa keliling Indonesia bahkan keliling dunia jika kita benar-benar istiqomah untuk terus menulis dan selalu produktif mengirimkan naskah ketika ada call for paper untuk kegiatan seminar webinar. Terus berkarya dan menghasilkan karya sehingga orang-orang mengenalmu lewat karyamu.
  6. Sarmilah (Mahasiswa Prodi ILHA) membuat tema yang sangat menarik terkait ”Hikmah dalam Toleransi Beragama.” Alhamdulillah Sarmilah sangat bersyukur bisa tampil di dalam acara ini sehingga ia bisa bertemu dengan orang-orang hebat, ini adalah pengalaman pertama dari Sarmilah dan beliau mengucapkan ribuan terimakasih kasih kepada Rektor UIN Raden Fatah Palembang (Prof. Dr. Nyayu Khodijah, S.Ag., M.Si) dan Dekan Fushpi (Prof. Dr. Ris’an Rusli, MA) yang telah memberikan support dan dukungannya kepada para Presenter dan Tim yang diberangkatkan ke Padang. Beliau berharap semoga ini menjadi awal dari perjuangan untuk menuju kesuksesan di masa depan kelak.

Selama kegiatan ADIA 2023 berlangsung, tentunya menjadi kesempatan bagi tim Atlas untuk berkenalan dan berkomikasi menjalin tali silaturahim dengan Mahasiswa, Dosen maupun para Pejabat akademik lainnya. Salah satunya ialah Utami Syahdiah yang sempat menjalin komunikasi dengan kepala pusat pengembangan bahasa UIN Imam Bonjol Padang Dr. Asrina, M. Ag.

Dalam percakapannya Ketua pusat pengembangan bahasa sempat bertanya asal Fakultas tim Atlas. Setelah mengetahui bahwa tim Atlas berasal dari Fakultas Ushuluddin dan Pemikiran Islam, Dr. Asriyani, M. Ag terlihat terkejut dan kagum karena bidang keilmuan dalam konferensi (Fakultas Adab dan Humaniora) dan bidang asal keilmuan tim Atlas (Fakultas Ushuluddin dan Pemikiran Islam) berbeda apalagi dengan jumlah mahasiswa yang ikut sebanyak 10 orang. Walaupun berbeda bidang keilmuan tidak meruntuhkan semangat atau minat tim Atlas untuk ikut serta dalam konferensi internasional, bahkan dengan perbedaan bidang keilmuan ini bisa menambah wawasan pada Tim ATLAS.

“Luar biasa ya kalian, walaupun beda bidang ilmu tetap bisa ikut partisipasi dalam konferensi, apalagi mahasiswa nya 10 orang. Prof. Ris’an juga hebat bisa menyalurkan mahasiswanya”.

Beberapa penampilan dari Mahasiswa dan Dosen tersebut sangat diapresiasi oleh peserta lainnya sehingga banyak para peserta dari Perguruan Tinggi lain yang ingin membawa para Mahasiswanya untuk presentasi secara offline. Mereka terinspirasi oleh perwakilan Fushpi yang hampir seluruh presenternya adalah Mahasiswa. (Dafis Heriansyah)

SILATURRAHMI DAN DISKUSI AKADEMIK ANTAR MAHASISWA UNIVERSITY MALAYA, UIN IMAM BONJOL DAN UIN RADEN FATAH DI SELA-SELA INTERNATIONAL CONFERENCE


(Selasa, 06 Juni 2023). Kegiatan ADIA (Annual International Conference) 2023 yang berlangsung selama 2 hari, yang dalam hal ini mahasiswa fushpi tidak hanya mengisi acara sebagai presenter, namun di sela – sela waktu itu, mereka juga melakukan pertemuan dengan mahasiswa UIN Imam Bonjol Padang dan Mahasiswa University Malaysia untuk saling berbagi pemikiran serta menjalin silaturahmi. Mahasiswa University yang kebetulan juga menjadi presenter dan peserta pada acara konferensi ini.

Mereka berharap tidak hanya sampai pada acara ini saja mereka menjalin silaturahmi, namun mereka berbagi nomor WhatsApp dan tentunya saling follow Instagram untuk tetap menjaga tali silaturahmi.

Mahasiswa FUSHPI mengajak mahasiswa University Malay dan mahasiswa UIN Imam Bonjol untuk mengikuti kegiatan konferensi yang sering diadakan oleh fakultas FUSHPI, seperti dalam acara UINSCOP (Ushuluddin International Student Conference) dan ada juga ICTIARS (International Conference on Tradition and Religious Studies). Mereka menanggapi hal ini dengan semangat, mereka juga berharap semoga bisa mengikutinya kegiatan yang dilaksanakan mahasiswa FUSHPI ini.

Putri ayu menyampaikan kesannya ketika bertemu dengan mahasiswa UIN Imam Bonjol Padang dan Mahasiswa University Malay, bahwa ia merasa sangat senang karena bisa bertemu dengan orang – orang yang memiliki intelektual yang tinggi dan bisa berbagi pemikiran. Ia berharap semoga suatu saat bisa bertemu kembali dengan mereka (pungkasnya).

Saya merasa senang sekali karena tidak hanya melakukan konferensi saja, namun saya juga berhasil mendapatkan uni disini hehe, semoga saya bisa kesini lagi untuk bertemu uni Padang. (Pungkas Arjuna). (Apriliah)

ZIARAH DAN I’TIBAR MALIN KUNDANG


Fakultas Ushuluddin dan Pemikiran Islam – UIN Raden Fatah Palembang, berkunjung ke Batu Malin Kundang yang bertepatan di Pantai Air Manis. Sebelumnya Tim berkunjung ke Makam Syekh Burhanuddin yang beletak di Ulakan, Kabupaten Padang Pariaman. Setelah Tim berkunjung ke Makam Syekh Burhanuddin, Tim menuju ke Pantai Air Manis untuk melihat patung batu Malin Kundang.

(Selasa, 06 Juni 2023). Sedikit cerita terkait Batu Malin Kundang. Pada zaman dahulu di sebuah perkampungan nelayan Pantai Air Manis di daerah Padang, Sumatera Barat hiduplah seorang janda bernama Mande Rubayah bersama seorang anak laki-lakinya yang bernama Malin Kundang. Mande Rubayah amat menyayangi dan memanjakan Malin Kundang. Malin adalah seorang anak yang rajin dan penurut. Mande Rubayah sudah tua, ia hanya mampu bekerja sebagai penjual kue untuk mencupi kebutuhan ia dan anak tunggalnya. Suatu hari, Malin jatuh-sakit. Sakit yang amat keras, nyawanya hampir melayang namun akhirnya ia dapat diseiamatkan-berkat usaha keras ibunya. Setelah sembuh dari sakitnya ia semakin disayang. Mereka adalah ibu dan anak yang saling menyayangi. Kini, Malin sudah dewasa ia meminta izin kepada ibunya untuk pergi merantau ke kota, karena saat itu sedang ada kapal besar merapat di Pantai Air Manis.

Dalam perjalanan menuju ke Batu Malin Kundang yang ada di Pantai Air Manis di daerah Padang, Sumatera Barat. Tim menunggangi becak motor yang ditawarkan oleh masyarakat setempat, jika berjalan kaki bisa memakan banyak waktu untuk sampai kesana karena tempatnya yang cukup jauh. Sesampainya di sana, Tim berfoto dan menuju ke Pantai Air Manis untuk menikmati pemandangan indahnya Pantai di sore hari dengan sunsetnya. (Dafis & Firda)

ZIARAH MAKAM SYEIKH BURHANUDDIN ULAKAN


Sumatera Barat – Fakultas Ushuluddin dan Pemikiran Islam, UIN Raden Fatah Palembang, melakukan ziarah ke makam Syeikh Burhanuddin Ulakan yang terletak di Ulakan Tapakis, Kabupaten Padang Pariaman Sumatera Barat. Kawasan Makam Syekh Burhanuddin merupakan situs cagar budaya, serta diperuntukan kepentingan pendidikan dan pariwisata. Pada kawasan tersebut, pengunjung dapat mengetahui sejarah awal masuknya Islam di Minangkabau yang dibawa Syeikh Burhanuddin Ulakan serta melihat kemegahan masjid agung Syeikh Burhanuddin yang terletak di depan makamnya.

Syekh Burhanuddin adalah ulama besar yang berpengaruh di Minangkabau. Dulunya beliau meyebarkan ajaran Islam di Sumatera Barat sepulang menimba ilmu dari daerah Aceh. Karena tempatnya yang strategis, tak sedikit jemaah lokal maupun dari luar Sumatera berkunjung ke Makam Syekh Burhanuddin banyak dikunjungi jemaah lokal maupun dari luar Sumatera Barat. Ini menunjukkan betapa pentingnya warisan spiritual yang ditinggalkan oleh tokoh agama tersebut dan bagaimana pengaruhnya meluas hingga ke mancanegara. Secara umum Makam Syekh Burhanuddin berada dalam kompleks areal pemakaman penduduk. Orientasi arah hadap makam adalah Utara-Selatan. Makam berada dalam areal pemakaman seluas 60 m x 60 m.

Kunjungan ke makam Syekh Burhanuddin Minangkabau ini tidak hanya menjadi momen untuk mengenang dan menghormati pemimpin spiritual terkemuka, tetapi juga menjadi ajang untuk memperkuat ikatan keagamaan dan menjalin persaudaraan antarumat beragama. Melalui kegiatan ini, diharapkan nilai-nilai toleransi, persatuan, dan keberagaman dapat terus diperkuat dalam masyarakat.

Tim UIN Raden Fatah berkunjung secara langsung ke makam syekh Burhanuddin dan memanjatkan doa yang diniatkan untuk syekh Burhanuddin. Setelah memanjatkan doa, sembari berkeliling di lingkungan pemakaman, ustadz Ahmad Soleh Sakni, Lc., MA bersama tim mengambil video dan foto untuk dijadikan vlog pada channel You Tube @ahmadsolehsakni1537. Setelah itu tim melanjutkan perjalanan menuju ke batu Malin Kundang yang berlokasi di pantai Air Manis. (Arjuna dan Adhim)

KAPRODI DAN MAHASISWA TASAWUF PSIKOTERAPI, PRESENTASIKAN ARTIKEL DI INTERNATIONAL CONFERENCE ADIA 2023 PADANG


(Senin, 5/06/2023)- Kaprodi Tasawuf dan Psikoterapi Ahmad Soleh Sakni, Lc.MA beserta seorang Mahasiswanya Utami Syahdiah berkesempatan untuk tampil sebagai presenter dalam acara ADIA 2023 (Annual International Conference). Keduanya memprentasikan hasil kolaborasi penelitian dengan judul “Peran Etika Komunikasi Islam dalam Media Sosial di Era Disrupsi Digital”.

Dalam pemaparannya, dijelaskan bahwasannya di era disrupsi digital ini media sosial menjadi media komunikasi yang sangat mudah untuk digunakan. Tidak hanya kalangan anak muda namun mulai dari yang dewasa, orang tua, bahkan anak-anak sudah berseluncur dalam media sosial.

Manfaat dari media sosial dapat dilihat dari berbagai sisi. Namun selain manfaat terdapat juga dampak negatif dalam pengguna media sosial. Sebagai wadah dalam menyuarakan pendapat, tak jarang netizen atau masyarakat online yang bersuara tanpa memperhatikan adab dan etika dalan berkomunikasi. Sehingga banyak sekali bentrok dan salah paham hingga menimbulkan kekacauan.

Etika komunikasi Islam menjadi solusi dan dapat menjadi acuan dan rujukan dalam berkomunikasi di media sosial dengan baik dan benar.

Qoulan Sadida : Menafsirkan kata qaulan sadida berdasarkan konteks ayat, yaitu dalam konteks mengatur wasiat. Untuk itu, orang yang memberi wasiat harus menggunakan kata-kata yang jelas dan jitu; tidak meninggalkan keragu-raguan bagi orang yang ditinggalkan. Sedangkan ketika beliau menafsirkan qaulan sadida pada Q.S al-Ahzab beliau berkata bahwa ungkapan tersebut bermakna ucapan yang tepat yang timbul dari hati yang bersih, sebab ucapan adalah gambaran dari apa yang ada di dalam hati.

Qaulan Ma’rufa sebagai ucapan bahasa yang sopan santun, halus, dan penuh penghargaan. Ketika memaknai ungkapan tersebut yang terdapat pada surat al-Isra ayat 23 yang berkaitan dengan etika berkomunikasi dengan orang tua beliau mengartikan sebagai ucapan yang khidmat sebagai dasar budi kepada orang tua.

Qaulan Baligha dalam al-Quran disebut sebanyak satu kali yaitu pada surat an-Nisa ayat 63. Ungkapan tersebut diartikan sebagai pembicaraan yang fasih, jelas maknanya, terang, serta tepat dalam mengungkapkan apa yang dikehendakinya. Hamka (1983:Jilid V:142) menyebutkan bahwa ungkapan qaulan baligha bermakna ucapan yang sampai pada lubu0k hati orang yang diajak bicara, yaitu kata-kata yang fashahat dan balaghah (fasih dan tepat); kata-kata yang membekas pada hati sanubari.

Qaulan Layyina dalam al-Quran terdapat pada surat Thaha ayat 44. Secara leksikal ungkapan qaulan layyina bermakna perkataan lemah lembut. Menurut alMaraghi (1943: 156) ayat ini berbicara dalam konteks pembicaraan nabi Musa As. ketika menghadap Fir’aun. A

Qaulan Maiysura dalam al-Quran terdapat pada surat al-Isra ayat 28. Secara leksikal ungkapan tersebut bermakna perkataan yang mudah. Al-Maraghi (1943: Jilid 2: 190) mengartikan ungkapan tersebut dengan makna ucapan yang lunak dan baik atau ucapan janji yang tidak mengecewakan. Dilihat dari kondisi ketika ayat itu turun (asbab nuzul) sebagaimana diriwayatkan oleh Saad bin Mansur yang bersumber dari Atha al-Khurasani, ketika orang-orang dari Muzainah meminta kepada Rasulullah supaya diberi kendaraan untuk berperang fi sabilillah. Rasulullah menjawab, “Aku tidak mendapatkan lagi kendaraan untuk kalian”. Mereka berpaling dengan air mata berlinang karena sedih mengira bahwa Rasulullah marah kepada mereka. Maka turunlah ayat ini sebagai petunjuk kepada Rasulullah dalam menolak suatu permohonan supaya menggunakan kata-kata yang lemah lembut. Katsir (2000, Jilid 3:50)

Qaulan Karima disebut sebanyak satu kali yaitu pada surat al-Isra ayat 23. Secara leksikal ungkapan tersebut bermakna perkataan yang mulia. Al-Maraghi (1943:62) menafsirkan ungkapan qaulan karima dengan makna yang merujuk pada ucapan Ibn Musayyab, yaitu ucapan seorang budak yang bersalah di hadapan majikannya yang galak. Katsir (1999) menjelaskan makna qaulan karima dengan arti lembut, baik, dan sopan disertai tata krama, penghormatan dan pengagungan. Dengan memperhatikan penjelasan para mufassir di atas, dapat disimpulkan bahwa ungkapan qaulan karima memiliki pengertian mulia, penghormatan, pengagungan, dan penghargaan.

Dengan hasil inilah, diharapkan masyarakat online atau netizen bisa menjadi lebih akrab dalam berkomunikasi di media sosial dan dapat terhindar dari kejahatan media online lainnya. Selain itu, adanya kegiatan dan partipasi dalam acara ini menjadi harapan dari Kaprodi Tasawuf dan Psikoterapi agar mahasiswa lainnya turut bersemangat menulis, meneliti dan mengikuti kegiatan konferensi internasional. (Utami Syahdiah)

LAGI DAN LAGI APRILIAH MEMBANGGAKAN PRODI ILHA TAMPIL PADA ACARA ADIA ANNUAL INTERNATIONAL CONFERENCE 2023


Fakultas Ushuluddin dan Pemikiran Islam – UIN Raden Fatah Palembang, perwakilan dari Program Studi Ilmu Hadis kali ini tampil yang kesekian kalinya dalam acara internasional konferensi ADIA Annual International Conference 2023 yang diselenggarakan oleh UIN Imam Bonjol Padang tepatnya di Kota Padang, Sumatera Barat.

(Senin, 05 Juni 2023). Apriliah yang merupakan Mahasiswi Program Studi Ilmu Hadis yang menjadi Presenter pada acara ADIA di UIN Imam Bonjol Padang. April tampil yang kesekian kalinya dalam skala nasional maupun internasional, beliau sangat aktif dan produktif dalam menulis artikel ilmiah. Telah banyak konferensi yang diikutinya, terakhir ia mengikuti konferensi bergengsi yang bernama AICIS yang diselenggarakan di Surabaya.

Dari kegiatan Academic Writing Class (ATLAS) Fushpi, Apriliah semakin produktif menulis untuk mengikuti konferensi-konferensi bersakala nasional maupun internasional. Sehingga ia banyak menerbitkan artikel ilmiah yang dipresentasikan. Hal ini menjadi senjata yang bisa dimanfaatkan untuk masa depannya. Apriliah merupakan mahasiswi paling aktif menulis hingga terbit di Sinta 4.

Presentasi dibagi menjadi beberapa paralel, Apriliah ditempatkan pada Paralel Session Sejarah dan Peradaban tepaatnya di sesi ketiga. Ia membawakan tema yang berjudul ”Menangkal Paham Radikalisme Bagi Kaum Milenial dalam Cyberface di Era 5.0”. Apriliah tampil dengan sanngat percaya diri dan membanggakan, sehingga salah satu peserta lain yang merupakan seorang Dosen memberikan rasa bangga karena seorang Mahasiswa sudah berani tampil dan penampilannya sangat good, pungkasnya.

Alhamdulillah, puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa, ucap Apriliah. Karena masih diberikan nikmat sehingga bisa mengikuti kegiatan acara konferensi di Kota Padang. Saya sangat bangga bisa menjadi salah satu perwakilan Mahasiswi Fushpi khususnya Program Studi Ilmu Hadis yang dipercaya untuk tampil di acara ADIA di Kota Padang. Dengan membuat artikel ilmiah, kita bisa keliling Indonesia bahkan keliling dunia jika kita benar-benar istiqomah untuk terus menulis dan selalu produktif mengirimkan naskah ketika ada call for paper untuk kegiatan seminar webinar. Terus berkarya dan menghasilkan karya sehingga orang-orang mengenalmu lewat karyamu. (Dafis Heriansyah)

SARMILAH MENGHARUMKAN PRODI ILHA SAAT TAMPIL DI ACARA ADIA ANNUAL INTERNATIONAL CONFERENCE 2023


Fakultas Ushuluddin dan Pemikiran Islam – UIN Raden Fatah Palembang, seorang mahasiswi perwakilan dari Program Studi Ilmu Hadis menjadi Presenter dalam acara ADIA Annual International Conference yang diikuti oleh berbagai perguruan tinggi baik di dalam maupun di luar negeri.
(Senin, 05 Juni 2023). Sarmilah yang merupakan perwakilan dari Program Studi Ilmu Hadis tampil dengan penuh semangat dan percaya diri dalam acara ADIA Annual International Conference yang dilaksanakan oleh UIN Imam Bonjol Padang. Sarmilah tampil pada ruang Paralel Session Bahasa dan Sastra tepatnya di sesi 1. Tampil dengan penuh percaya diri dengan menampilkan karya ilmiah dan powerpoint sebagai bahan presentasinya, Sarmilah menyajikan sebuah artikel ilmiah dengan judul ”Hikmah dalam Toleransi Beragama.”
Hal ini juga dirasakan oleh Dosen-Dosen Ilmu Hadis yang memberikan semangat, support dan dukungan kepada Sarmilah, seperti yang dikatakan oleh Ustadz Sulaiman Muhammad Nur, MA yang memberikan semangat kepada Sarmilah saat tampil nanti. Hedhri Nadhiran, MA dalam status Whatsappnya memberikan dukungan yang diucapkan kepada Tim Presenter untuk berjuang dan berkarya sebagai delegasi dari Fushpi khususnya Sarmilah yang mewakili Prodi Ilmu Hadis.
Guru Besar dari Leiden University, Belanda (Prof. Dr. Suryadi, MA) juga hadir di dalam ruangan saat Sarmilah tampil dan memberikan semangat serta dukungan. Beliau sangat bangga bahwa seorang Mahasiswa dari UIN Raden Fatah khususnya Fakultas Ushuluddin bisa tampil secara langsung pada acara konferensi internasional seperti ini.
Presentasi yang dibawakan oleh Sarmilah mendapatkan tepuk tangan yang meriah oleh penonton dan peserta lainnya karena presentasi yang dibawakan oleh seorang Mahasiswa Sarjana yang tampil diajang internasional sangatlah keren dan membanggakan. Sarmilah merupakan Mahasiswi aktif Program Studi Ilmu Hadis yang saat ini sedang menempuh semester VI. Ikut aktif juga dalam acara Fakultas yangg bernama ATLAS Fushpi (Academic Writing Class) yang diselenggarakan oleh Fakultas Ushuluddin dan Pemikiran Islam.

Karena kegiatan tersebutlah Sarmilah dapat belajar dan mengajarkan ilmu-imu yang didapatnya dalam membuat artikel ilmiah. Belajar dan mengajarkan kembali kepada rekan-rekan dan adik-adiknya. Sehingga Sarmilah menjadi semakin produktif dalam menulis dan menerbitkan artikel ilmiah.
Alhamdulillah Sarmilah sangat bersyukur bisa tampil di dalam acara ini sehingga ia bisa bertemu dengan orang-orang hebat, ini adalah pengalaman pertama dari Sarmilah dan beliau mengucapkan ribuan terimakasih kasih kepada Rektor UIN Raden Fatah Palembang (Prof. Dr. Nyayu Khodijah, S.Ag., M.Si) dan Dekan Fushpi (Prof. Dr. Ris’an Rusli, MA) yang telah memberikan support dan dukungannya kepada para Presenter dan Tim yang diberangkatkan ke Padang. Beliau berharap semoga ini menjadi awal dari perjuangan untuk menuju kesuksesan di masa depan kelak (Dafis Heriansyah).

PEMIKIRAN MAWAR RAHMADITA MENGENAI MODERASI DALAM KEBINEKAAN INDONESIA DALAM PAPERNYA PADA ACARA ADIA ANNUAL INTERNATIONAL CONFERENCE 2023


Padang, Sumatera Barat — Delegasi Prodi Ilmu Al-Qur’an dan Tafsir pada Fakultas Ushuluddin dan pemikiran Islam, yaitu Mawar Rahmadita, telah mempresentasikan papernya yang berjudul “Kebinekaan Terhadap Urgensi Moderasi Beragama di Era Disrupsi Digital” Pada kegiatan ADIA Annual International Conference 2023 yang di selenggarakan Fakultas Adab dan Humaniora UIN Imam Bonjol Padang, di The ZHM Premiere Hotel Padang. Kegiatan ini berlangsung selama 2 hari, yakni 4 –5 Juni 2023. Kegiatan ini diikuti oleh seluruh Fakultas Adab yang ada di Indonesia hingga di luar Negeri. Diikuti juga oleh Fakultas lain seperti perwakilan Fakultas Ushuluddin dan Pemikiran Islam UIN Raden Fatah Palembang dengan mengirimkan 10 perwakilan dari Mahasiswa dan 1 Dosen.

(Senin, 05 Juni 2023), Kegiatan ini dimulai dengan keynote speakers yang dibagi menjadi dua sesi, dan dipimpin oleh moderator. Pada pukul 13.00 WIB lanjut Parallel Session, semua presenter diminta untuk masuk ke ruangannya masing-masing sesuai dengan sub tema masing-masing. Pada saat parallel session. Pada awal presentasi,  Mawar Rahmadita  menyampaikan bahwa Negara Indonesia merupakan negara yang bersatu dalam keberagaman, keragaman ini merupakan kekayaan yang tidak dimiliki oleh negara lain. Sebagai negara yang berlandaskan pancasila, keberagaman yang ada sebagai potensi luar biasa yang patut di syukuri dengan cara menjaga dan merawatnya agar tidak tercerai berai oleh paham radikalisme dan ekstremisme yang berkembang diarus dirupsi digital dan keterbukaan informasi seperti sekarang ini.

Menurut Mawar, Erupsi digital memiliki dampak positif dan dampak negative. Pada dampak positif yakni mudah mengambil berbagai informasi lalu berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi kemudian komunikasi dapat dilakukan dengan mudah dan cepat. Namun, menurutnya di sisi lain memiliki dampak negatif yaitu membuat sikap menutup diri lau berpikir sempit dan perilaku konsumtif Informasi tidak terkontrol sehingga terjadinya  penyebaran berita hoax.

Selanjutnya, Mawar menuturkan bahwa, Moderasi harus ditumbuhkan sebagai komitmen bersama sebagai upaya menjaga keseimbangan yang paripurna, dimana setiap masyarakat apapun etnis, suku, ras, budaya, dan agamanya untuk saling mendengarkan satu sama lain serta saling belajar melatih kemampuan dalam mengatasi perbadaan yang ada. Kemudian, ia menambahkan beberapa point mengenai upaya mempertahankan kebinekaan dan moderasi beragama di era disrupsi digital yaitu dengan cara mempromosikan pengembangan arus utama moderat dalam agama agar kesadaran tentang kerukunan dan toleransi semakin diterapkan dalam kehidupan bermasyarakat, yang kedua menggunakan teknologi digital dengan bijak  dan memfilterisasi informasi yang beredar dan meningkatkan kualitas sumber daya manusia, transformasi digital, dan tidak berhenti berinovasi.

Terakhir, Mawar menuturkan bahwa “keberagaman dan kebinekaan yang ada di Indonesia harus dijaga persatuan dan kesatuannya jangan sampai tercerai-berai. Arus perkembangan teknologi globalisasi dan keterbukaan informasi jangan menjadi penyebab hilangnya identitas jati diri bangsa.” Ungkapnya sebagai penutup dalam persentasinya.

Setelah sesi Parallel Session selesai, para Presenter diarahkan untuk pulang ke tempat penginapan masing-masing agar dapat bersiap untuk mengikuti rangkaian acara kuliner makanan khas Padang serta penutupan ADIA Annual International Conference 2023 pada malam harinya di kantor Gubernur Sumatera Barat. (Firda Sonia).

ARJUNA, M. ADHIM RAJASYAH, DAN NADIA AZKIYA UNJUK PRESTASI DALAM ADIA ANNUAL INTERNATIONAL CONFERENCE 2023


Padang, 5 Juni 2023 – Mahasiswa Prodi Ilmu al-Qur’an dan Tafsir Fakultas Ushuluddin dan Pemikiran Islam UIN Raden Fatah Palembang sedang mempresentasikan hasil Karya Ilmiah nya dengan fokus pembahasan pada tantangan dalam menjaga Qaulan Ma’rufa di tengah dominasi penggunaan bahasa slang di kalangan generasi milenial.

Dalam satu paralel terdapat 5 pemakalah dengan masing-masing penjelasan berdurasi 5 menit. Arjuna, M. Adhim Rajasyah dan Nadia Azkiya berbagi dalam menjelaskan beberapa poin pembahasan dari makalah yang telah disiapkan. Dalam hal ini, ketiga mahasiswa Ushuluddin dan Pemikiran Islam tergabung dalam paralel pertama yakni Bidang Bahasa dan Sastra.

Dalam era digital dan perkembangan teknologi informasi yang begitu pesat, penggunaan bahasa slang atau bahasa gaul telah menjadi fenomena yang semakin populer di kalangan generasi milenial. Bahasa slang sering digunakan dalam percakapan sehari-hari, terutama di media sosial, pesan singkat, dan platform digital. Penggunaan bahasa ini, meskipun terkesan santai dan menyenangkan, memiliki dampak yang signifikan terhadap pemahaman dan penggunaan bahasa yang baik dan benar.

Namun, bagi mahasiswa Ushuluddin dan Pemikiran Islam, menjaga Qaulan Ma’rufa atau kata-kata yang baik dan sopan adalah penting dalam konteks agama dan budaya. Hal ini memunculkan tantangan tersendiri, terutama di tengah dominasi penggunaan bahasa slang yang terjadi saat ini. Dalam konferensi Internasional ADIA 2023, penyaji akan membahas dan mencari solusi untuk mengatasi tantangan ini.

Setelah memaparkan materi, peserta memberikan beberapa tanggapan dan pertanyaan. Salah satunya ditanggapi langsung oleh bapak Dr. Suryadi, M. A (Dosen Leiden University) , beliau turut hadir dalam sesi paralel. Dr. Suryadi, M. A memberikan tanggapan “Judul ini menarik untuk dibahasa, saya memiliki pengalaman ketika lewat di salah satu kota, ada anak-anak muda yang sedang bercanda dengan berkomunikasi seperti ini, ” Heyy anjing bagus banget lu” ini akan beda artinya dengan kelompok lainnya yang sedang bertengkar dengan ucapan yang sama “anjing lu” Nah ini menjadi menarik, sehingga penelitian saudara sekalian bisa dikembangkan dan dicari bagaimana landasan teorinya dalam menjaga Qaulan Ma’rufa.”

Konferensi ini dihadiri oleh para pemikir dan akademisi dari berbagai universitas dan institusi terkemuka dalam bidang Adab, dakwah, humaniora dan Ushuluddin serta Pemikiran Islam. Mereka akan berbagi pengetahuan dan pengalaman tentang bagaimana menjaga Qaulan Ma’rufa di tengah perkembangan bahasa dan budaya kontemporer.

  1. Mahyeldi Ansharullah, S.P Gubernur Sumatera Barat yang sekaligus membuka kegiatan ADIA Internasional Coference, menyatakan, “Generasi milenial merupakan garda terdepan dalam perkembangan bahasa dan budaya. Namun, sebagai mahasiswa Ushuluddin dan Pemikiran Islam, kita memiliki tanggung jawab untuk mempertahankan kesucian bahasa dan nilai-nilai kebaikan dalam komunikasi kita sehari-hari.”

Selama konferensi, para peserta akan terlibat dalam diskusi panel, presentasi, dan sesi tanya jawab yang bertujuan untuk menemukan cara-cara kreatif untuk mengajak generasi milenial menggunakan bahasa yang baik dan benar tanpa mengabaikan tren budaya saat ini. Mereka juga akan membahas peran pendidikan dan lembaga agama dalam mempromosikan penggunaan bahasa yang santun.

Rektor UIN Imam Bonjol, Prof. Dr. Martin Kustati, M.Pd, mengatakan, “Kami sangat bangga menjadi tuan rumah ADIA Internasional Conference 2023. Kami berharap konferensi ini dapat memberikan wawasan dan solusi yang bermanfaat dalam menjaga Qaulan Ma’rufa di tengah perubahan lingkungan komunikasi yang cepat.”

Dengan semangat untuk melestarikan nilai-nilai agama dan budaya yang luhur, mahasiswa Ushuluddin dan Pemikiran Islam dari UIN Raden Fatah Palembang bersama dengan mahasiswa dari berbagai perguruan tinggi lainnya akan berupaya merumuskan strategi dan pendekatan baru untuk menghadapi tantangan dalam menjaga Qaulan Ma’rufa di tengah dominasi penggunaan bahasa slang di kalangan generasi milenial.

Konferensi ini diharapkan akan memberikan kontribusi penting dalam mengembangkan pemahaman yang lebih baik tentang bagaimana menjaga integritas bahasa dan nilai-nilai kebaikan dalam era perkembangan bahasa dan budaya yang beragam. (ADINDA)