(10/04/2023), 20 hari bulan suci Ramadhan Mahasiswa Fakultas Ushuluddin dan Pemikiran Islam dari lima prodi sukses dalam mengisi program cawisan menjelang berbuka puasa dengan berbagai macam topik yang dibahas tentunya terkait dengan bulan Ramadhan yang suci ini, tentunya program ini berjalan dengan baik karena selalu di beri arahan serta bimbingan langsung oleh ketua Laboratorium Terpadu Fusphi bapak Sulaiman Mohammad Nur beliau selalu memantau perkembangan narasumber dak selalu memantau para narasumber dan akan memberikan wejangan untuk kedepannya dan rutin melakukan pertemuan untuk rapat mengenai kegiatan ini.
Setiap harinya narasumber menyampaikan dengan topik yang berbeda, seperti pada (02/04/2023), hari pertama Dike Mandala Putra dengan topik “Menjaga Lisan Demi Kesempurnaan Ibadah Puasa” Ramadhan menjadi momentum bagi segenap umat muslim untuk dapat menempa perubahan dalam kebaikan selama di bulan suci. Berpuasa menjadi kewajiban bagi seluruh umat muslim ketika ramadhan tiba. Oleh karenanya, banyak hal yg harus diperhatikan agar kesempurnaan dalam beribadah puasa dapat di capai selama bulan Ramadhan. Salah satunya adalah menjaga lisan.
Betapa ruginya jikalau amal ibadah puasa menjadi sia sia hanya karena lisan yang tidak terjaga.
(02/04/2023), hari kedua belas Ferliana Indah Safitri menyampaikan dengan topik “Bukber Boleh Tinggal Sholat Jangan”
Bukber atau buka bersama merupakan kegiatan tahunan yang biasa di laksanakan saat bulan Ramadhan berlangsung. Biasanya bukber ini dilaksanakan sebagai ajang silaturahmi nih, baik itu bersama keluarga, teman, sahabat dan lainnya. Tapi kebanyakan ya anak muda jaman sekarang nih suka lupa waktu kalau udah kumpul, apalagi yang misalnya udah lama banget nggak pernah ketemu, sekalinya ketemu pasti bisa sampai lupa waktu buat cerita dan akhirnya jadi lupa kalau belum melaksanakan sholat. Jangan sampai nih karena bukber jadi alasan kita buat meninggalkan kewajiban kita sebagai umat muslim yakni melaksanakan sholat. Apalagi di bulan puasa ini yang seharusnya membuat semua orang untuk berlomba-lomba dalam berbuat kebaikan dan meningkatkan kualitas ibadahnya, justru malah sebaliknya menjadi ladang untuk bermalas-malasan dalam beribadah.
(02/04/2023), hari kedua belas Ferliana Indah Safitri menyampaikan dengan topik “Bukber Boleh Tinggal Sholat Jangan”
Bukber atau buka bersama merupakan kegiatan tahunan yang biasa di laksanakan saat bulan Ramadhan berlangsung. Biasanya bukber ini dilaksanakan sebagai ajang silaturahmi nih, baik itu bersama keluarga, teman, sahabat dan lainnya. Tapi kebanyakan ya anak muda jaman sekarang nih suka lupa waktu kalau udah kumpul, apalagi yang misalnya udah lama banget nggak pernah ketemu, sekalinya ketemu pasti bisa sampai lupa waktu buat cerita dan akhirnya jadi lupa kalau belum melaksanakan sholat. Jangan sampai nih karena bukber jadi alasan kita buat meninggalkan kewajiban kita sebagai umat muslim yakni melaksanakan sholat. Apalagi di bulan puasa ini yang seharusnya membuat semua orang untuk berlomba-lomba dalam berbuat kebaikan dan meningkatkan kualitas ibadahnya, justru malah sebaliknya menjadi ladang untuk bermalas-malasan dalam beribadah.
(03/04/2023), hari ke tiga belas Khofawati Khoiriyah dengan topik “Konsitensi Beramal di Bulan Suci Ramadhan”
Konsistensi di dalam islam kita kenal dengan istilah istiqomah, adapun istiqomah secara bahasa berasal dari bahasa Arab istiqoma yastaqimu istiqomatan yang artinya tegak lurus, maknanya istiqomah yakni menjalankan sesuatu secara terus menerus. Akan tetapi faktanya, di bulan suci ramadhan sering kita jumpai fenomena fenomena yang terjadi di masyarakat kita yang perlu kita evaluasi ulang seperti kegiatan sholat tarawih yang semakin hari semakin menyurut jam’ahnya, padahal di bulan inilah merupakan kesempatan emas kita dalam memperbanyak ibadah kita seoptimal mungkin, karena Allah swt akan menggadakan pahala kita dengan berlipat lipat lebih besar. Dalam menjalankan ibadah kita.
(04/04/2023), hari ke empat belas Arjuna menyampaikan dengan topik “Healing dengan Al-Qur’an” Al-Quran kitab yang sangat mulia, firman Allah yang sangat istimewa. Allah enggak sembarangan memilih waktu, tempat, kemudian kepada siapa dititipkan ayat-ayatnya, semuanya harus istimewa. Allah menitipkan Al-Quran ini dibawa oleh malaikat Jibril Alaihissalam, kemudian diturunkan kepada manusia terpilih yaitu Nabi Muhammad shallallahu alaihi wasallam, dan diturunkan di Kota Mekah yang mulia dan juga di bulan Ramadan yang mulia. Semua itu menunjukkan betapa istimewanya waktu, tempat, makhluk yang dengannya terkait Al-Quran. Makanya Ramadan adalah bulan Al-Quran.
Kita ada kebiasaan-kebiasaan untuk tadarusan, khataman Al-Quran, bahkan di dalam salat tarawih ataupun qiyam di 10 malam terakhir Ramadhan itu salah satu diantara amal saleh yang paling tepat adalah membaca Alquran, baik di dalam salat maupun di luar salat.
(05/04/2023), hari ke lima belas David dengan topik “Menjadi Insan yang dirindukan Surga”Surga merindukan empat golongan: orang yang membaca Al Quran, menjaga lisan (ucapan), memberi makan orang lapar, dan puasa di bulan Ramadhan.” (HR. Abu Daud dan Tirmidzi)
(06/04/2023), hari ke enam belas Devi Aulia dengan topik “Berkah Tadarusan di Bulan Ramadhan” Bulan Ramadan adalah (bulan) yang di dalamnya diturunkan Al-Qur’an, sebagai petunjuk bagi manusia dan penjelasan-penjelasan mengenai petunjuk itu dan pembeda (antara yang benar dan yang batil). Karena itu, barangsiapa di antara kamu ada di bulan itu, maka berpuasalah. Dan barangsiapa sakit atau dalam perjalanan (dia tidak berpuasa), maka (wajib menggantinya), sebanyak hari yang ditinggalkannya itu, pada hari-hari yang lain. Allah menghendaki kemudahan bagimu, dan tidak menghendaki kesukaran bagimu. Hendaklah kamu mencukupkan bilangannya dan mengagungkan Allah atas petunjuk-Nya yang diberikan kepadamu, agar kamu bersyukur.”
(07/04/2023), hari ke tujuh belas Nur Muhammad Fatih dengan topik “Kriteria Puasa Berkualitas”Kriteria puasa berkualitas
Menurut imam Ghazali puasa yang berkualitas disebut dengan istilah shaumul khusus dan “Adapun shaumul khusus ataupun puasa khusus adalah mengendalikan pendengaran, penglihatan, ucapan, tangan, kaki, dan seluruh anggota badan dari dosa,” (Al-Ghazali, 2018 M: I/296).
(08/04/2023), hari ke delapan belas M. Adhim Rajayansya dengan topik “Pemuda Berperan di Bulan Suci”Pemuda adalah sumber daya manusia yang sangat penting, tidak bisa dilepaskan dari maju dan mundurnya sebuah bangsa. Pemuda adalah generasi harapan bangsa, masa muda adalah fase yang sangat potensial, penuh cita-cita dan semangat yang menggelora. Hal ini dapat kita analogikan seperti matahari yang berada tepat di tengah langit yang terik dan panas, begitulah pula panasnya jiwa kaula muda. Dengan semangat dalam membangun cita-cita. Pemuda pula harus berperan dalam pembangunan bangsa, khususnya pada bulan ramadhan. Sudah banyak orang tua kita yang sudah lanjut usia, banyak Kenikmatan-kenikmatan yang di tarik oleh Allah SWT, terutama dalam nikmat sehat. Dengan begitu, sebagian orangtua kita tidak bisa lagi berdiri lama untuk sholat tarawih, ada yang tidak bisa duduk lama pada tadarus Al-Qur’an, dan ada pula tidak kuat lagi dalam hal ingatan. Maka demikian sudah sepatutnya para pemuda berperan dalam bulan ramadhan dengan menambah wawasan dan ilmu pengetahuan, sehingga pada saat ini pemuda siap untuk melanjutkan estafet perjuangan di bulan ramadhan. Setidaknya memberikan sedikit ke legaan terhadap orang tua kita bahwa kita bisa memipin dan memberikan kontribusi didalam kehidupan, khususnya di bulan ramadhan.
(09/04/2023), hari ke sembilan belas Dicky Wahyu Pratama dengan topik “Menggapai Malam Lailatur Qadar”Ibadah puasa disyariatkan kepada umat Nabi Muhammad saw. Ibadah puasa diwajibkan bagi umat Islam selama bulan Ramadhan pada setiap tahunnya. Ibadah puasa sejatinya bukan syariat baru. Ibadah puasa telah disyariatkan kepada umat-umat terdahulu sebelum umat Nabi Muhammad saw. Ibadah puasa mengandung banyak manfaat dan keutamaan bagi umat manusia baik secara jasmani maupun secara rohani. Oleh karena itu, ibadah puasa tidak hanya disyariatkan kepada umat terdahulu, tetapi juga umat Nabi Muhammad saw, umat akhir zaman.
(10/04/2023), hari ke dua puluh dengan topik “Islam Sebagai Pilihan Hidup””Islam Sebagai Pilihan Hidup”
Sebenernya, Apa itu Islam?
Islam berasal dari kata “Aslama” “Yuslimu” “Islaman”, yang berarti tunduk, patuh, dan selamat. Islam berarti kepasrahan atau ketundukan secara total kepada Allah SWT. Sementara, orang yang tunduk atau menyerahkan dirinya kepada Allah SWT di sebut “Muslim”.
Lantas, Apa agama nabi-nabi sebelum nabi Muhammad? Apakah juga Islam?
Islam Allah turunkan kepada Para nabi dan rasul, sebab zaman nabi dan rasul sudah Islam. Jadi salah jika ada orang yang beranggapan bahwa nabi beraliansi dengan agama dan keyakinan yang bermacam-macam. Dalam Al-Qur’an Allah sebutkan sejak mulai nabi Adam as sampai nabi Muhammad Saw. Sampai ditegaskan oleh nabi Ibrahim “Wa ana minal muslimin”.
- Al Imran 67:
مَا كَانَ إِبْرَٰهِيمُ يَهُودِيًّا وَلَا نَصْرَانِيًّا وَلَٰكِن كَانَ حَنِيفًا مُّسْلِمًا وَمَا كَانَ مِنَ ٱلْمُشْرِكِينَ
“Ibrahim bukan seorang Yahudi dan bukan (pula) seorang Nasrani, akan tetapi dia adalah seorang yang lurus lagi berserah diri (kepada Allah) dan sekali-kali bukanlah dia termasuk golongan orang-orang musyrik.”
Jadi pada intinya adalah, nabi-nabi sebelum nabi Muhammad Saw mereka adalah seorang muslim, yaitu yang berserah diri kepada Allah SWT secara umum.
Adapun syariat nya seperti, shalat-nya, puasa-nya, zakat-nya, haji-nya disempurnakan pada masa Baginda Rasulullah Saw.
- Al Madinah ayat 3
اَلْيَوْمَ اَكْمَلْتُ لَكُمْ دِيْنَكُمْ وَاَتْمَمْتُ عَلَيْكُمْ نِعْمَتِيْ وَرَضِيْتُ لَكُمُ الْاِسْلَامَ دِيْنًاۗ
“Pada hari ini telah Aku sempurnakan agamamu untukmu, telah Aku cukupkan nikmat-Ku bagimu, dan telah Aku ridai Islam sebagai agamamu.”
Ditegaskan dalam QS. Ali Imron 85:
وَمَنْ يَّبْتَغِ غَيْرَ الْاِسْلَامِ دِيْنًا فَلَنْ يُّقْبَلَ مِنْهُۚ
“Dan barangsiapa mencari agama selain Islam, dia tidak akan diterima..”
Lalu, seperti apa Islam menjadi agama yang dapat mengatur kehidupan manusia?
Islam adalah agama yang sempurna. Hanya agama Islam yang mengatur seluruh aspek kehidupan manusia. Dari mulai buka mata sampai tutup mata, Islam mengatur itu semua. Kalau kita buka dengan cara gambar ilmiah, pastilah Islam agama yang ilmiah, misalnya pada hadits tentang lalat sebagai contoh.
إِذَا وَقَعَ الذُّبَابُ فِي شَرَابِ أَحَدِكُمْ فَلْيَغْمِسْهُ، ثُمَّ لِيَنْزِعْهُ، فَإِنَّ فِي إِحْدَى جَنَاحَيْهِ دَاءً وَالأُخْرَى شِفَاءً
“Apabila lalat jatuh di minuman seseorang dari kamu hendaklah ia tenggelamkan kemudian buang, karena salah satu sayapnya terdapat penyakit dan sayap lainnya terdapat penawarnya” (H.R Bukhari No.3320)
Jika kita yang masih awam, yang masih perlu banyak membaca, maka dapat menyimpulkan “apa ini agama mengajarkan minum air lalat”. Namun setelah mengetahui bahwa ada penelitian dari Lembaga riset Paris Prancis tahun 1999, kata mereka ketika dilihat melalui microscop besar, lalu di masukan kedalam gelas air minum, maka ternyata terlihat ada salah satu sayap mengeluarkan bakteri dan salah satu sayap lagi juga mengeluarkan bakteri dan bakteri ini memakan bakteri yang lain.
Seandainya kita ajarkan ini kepada adik adik kita, pasti lah mereka selalu berkata:
مَا خَلَقْتَ هٰذَا بَاطِلً
…”Tidaklah Engkau menciptakan semua ini sia-sia”… (QS. Ali Imron 191)
Hal tersebut baru masalah lalat. Belum lagi masalah akhlak,
فَإِذَا تَثَاءَبَ أَحَدُكُمْ فَلْيَرُدَّهُ مَا اسْتَطَاعَ
“Maka bila seorang dari kalian menguap hendaklah sedapat mungkin ditahannya.”
Lalu kemudian tentang kebersihan.
Ketika saya pergi ke rumah sakit, pada saat ingin masuk, terlihat betul ada exbanner bergambar tangan bertuliskan “cuci aku dong”. Disitu diajarkan, kalau mau hidup bersih maka disarankan harus rajin rajin cuci tangan. Ketika saya melihat itu, saya foto lalu kemudian di upload, lalu saya bilang “nabi kita, nabi Muhammad Saw 14 abad yang lalu sudah mengajarkan bagaimana kita hidup bersih dengan cuci tangan, paling sedikit 5x dalam sehari, subuh dzuhur ashar magrib isya, belum lagi ditambah duha, tahajud, witir tengah malam.
Masalah kebersihan lainya.
لولا ان اشق على امتي لامرتكم بالسواك مع كل وضوء
“Andaikata aku tidak memberatkan pada umatku, maka niscaya aku perintahkan mereka untuk bersiwak tiap kali berwudu’.” (HR. Malik, Ahamad, dan An-Nasai)
MasyaaAllah, itu baru masalah kebersihan. Bagaimana kalau masalah politik.
Ada kisah, ketika pasukan Romawi terkalahkan oleh Persia maka ada seorang raja Persia yang bergelar syahinsyah kisra “raja diatas raja. Raja tersebut memiliki anak perempuan yang bernama Bauran. Lalu singkat nya meninggal lah raja tersebut dan akan di gantikan kepada anaknya yang bernama Bauran. Sampai lah berita itu kepada Rasulullah Saw “Ya Rasulullah, itu raja Persia yang hebat meninggal dunia digantikan anaknya bernama Bauran”. Maka Keluarlah statement Hadits nabi Muhammad Saw:
لن يفلح قوم ولّوا أمرهم امرأة
Tidak akan beruntung (Persia) kalau dipimpin oleh perempuan”.
Karena pada saat itu Bauran masih anak belia tidak mengerti politik, tidak mengerti apa apa.
Lalu bagaimana yang terjadi ketika nabi Muhammad Saw meninggal. Untuk menggantikan kepemimpinan-nya itu diputuskan di syakifah Bani syaidah:
وَأَمْرُهُمْ شُورَىٰ بَيْنَهُمْ
“…sedang urusan mereka (diputuskan) dengan musyawarat antara mereka”..(QS.asy Syura 38)
Pemimpin dalam Islam diputuskan berdasarkan “Syura” bukan berdasarkan garis keturunan. Eropa kenal itu pada masa renaisans abad ke 15, mereka baru memahami apa yang disebut dengan Demokrasi. Ini baru masak politik,Belum lagi masalah ekonomi. Makanya ambil contoh saja seperti UIN Raden Fatah Palembang. Didalam UIN Raden Fatah terdapat fakultas ekonomi bisnis Islam, didalamnya terdapat jurusan ekonomi Islam, perbankan syariah Islam. Selain itu ada hukum ekonomi Islam yaitu terdapat di fakultas syari’ah. Semua disiplin ilmu itu di kembangkan atas dasar Al Qur’an dan as Sunnah nabi Muhammad Saw.
- Al Baqarah 208
Allah berfirman:
يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوا ادْخُلُوْا فِى السِّلْمِ كَاۤفَّةً
“Wahai orang-orang yang beriman! Masuklah ke dalam Islam secara keseluruhan.”
Yakni Bagaimana kita di ingatkan oleh Allah SWT bahwa dalam berislam ini harus secara keseluruhan, bukan parsial membagi bagi. Karna sekali lagi Islam adalah agama yang mengatur dalam segala aspek kehidupan.
Mengapa Islam ideal sebagai agama pilihan hidup? Jikalau kita buka dengan gambaran ilmiah, pastilah Islam adalah agama yang ilmiah. Buktinya lalat saja terbongkar, ternyata di balik lalat itu ada obat. Lalu, bagitu sekarang orang di ribut masalah cuci tangan, 14 abad yang lalu, bukan hanya cuci tangan yang di bersihkan, sampai lubang hidung di bersihkan. Luarbiasa bukan. Inilah agama yang dibilang “Addinu huwal akal” Agama yang harus diterima oleh logika. Islam membawa manusia kepada akal dan mengajak manusia untuk berfikir. Lihat lah dalam Al Qur’an: ada ta’qilun? Afala ttabaddarun? Afala ttafakkarun? Allah ajak manusia untuk menggunakan akalnya. Allah ajak beranalisa.
Jikalau hari ini ada manusia yang masih kurang yakin terhadap kebenar Islam, maka silakan cari kebenaran yang lain. Sampai sampai urusan keyakinan manusia Allah bahas, sebab keyakinan merupakan landasan kehidupan.
- Al Baqarah 23
وَاِنْ كُنْتُمْ فِيْ رَيْبٍ مِّمَّا نَزَّلْنَا عَلٰى عَبْدِنَا فَأْتُوْا بِسُوْرَةٍ مِّنْ مِّثْلِهٖ ۖ وَادْعُوْا شُهَدَاۤءَكُمْ مِّنْ دُوْنِ اللّٰهِ اِنْ كُنْتُمْ صٰدِقِيْنَ
“Dan jika kamu meragukan (Al-Qur’an) yang Kami turunkan kepada hamba Kami (Muhammad), maka buatlah satu surah semisal dengannya dan ajaklah penolong-penolongmu selain Allah, jika kamu orang-orang yang benar.”
Sampai Allah tantang orang yang meragukan kebenaran nya.
Sejatinya, yakin kepada Allah adalah mengikuti segala perintah dan menjauhi segala larang Allah SWT. Baik di dalam masjid maupun aktifitas diluar masjid kita harus mengamalkan apapun perintah dan larangannya. Bukan Karana sesuatu apapun, melainkan hanya kepada Allah SWT.
إِنَّ صَلَاتِى وَنُسُكِى وَمَحْيَاىَ وَمَمَاتِى لِلَّهِ رَبِّ ٱلْعَٰلَمِينَ
Sesungguhnya shalatku ibadahku hidupku mati ku untuk Allah SWT.
Tentunya para narasumber ini ditemani oleh presenter-presenter terbaik RRI Pro 1 seperti, Abas, Haris, dan Lidya dengan topik yang sangat menarik, apalagi mereka yang masih seorang mahasiswa sudah berani menyiarkan ilmu mereka di masyarakat umum walaupun masih banyak kekurangan, ini merupakan hal yang bisa di contoh mahasiswa lainya (Sarmilah).